Proses Evakuasi 499 Wisatawan Karimunjawa Berjalan Lancar, Dibantu Pemerintah dan Warga

Proses Evakuasi 499 Wisatawan Karimunjawa Berjalan Lancar, Dibantu Pemerintah dan Warga

tribunwarta.com – Mereka berhasil dievakuasi menggunakan KM Kelimutu dan tiba di Pelabuhan Tanjung Emas , Semarang pada Rabu (28/12/2022) pukul 05.15 WIB.

Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta mengatakan ada 499 orang yang dievakuasi dari Karimunjawa dengan rincian 410 wisatawan lokal, 49 wisatawan asing dan 40 warga Karimunjawa .

Evakuasi ini dilakukan karena pelayaran dari Karimunjawa ke Jepara dihentikan.

Diketahui, para wisatawan ini berangkat ke Pulau Karimunjawa pada Kamis (22/12/2022) dan berencana pulang pada Minggu (25/12/2022).

Namun, karena kondisi cuaca tidak memungkinkan kapal untuk berlayar membuat para wisatawan ini harus menunda kepulangannya.

Edy Supriyanta menjelaskan proses evakuasi lanjutan akan dilakukan jika ada laporan masih ada wisatawan di Karimunjawa .

“Saya sudah menyuruh camat untuk inventarisir wisatawan. Apabila masih butuh (evakuasi), kami akan menelpon Pelni,” ujarnya dikutip dari TribunMuria.com .

Ia juga menyediakan bus gratis untuk para wisatawan yang ingin kembali ke Jepara untuk mengambil kendaraan yang ditinggal di pelabuhan Jepara.

“Kami sudah siapkan ada empat bus dari Pemprov dan Pemerintah Daerah. Mohon doanya ini selamat semua. Jangan khawatir, tetap berkunjung ke Karimun saat cuaca tidak seperti ini,” ungkapnya pada Rabu (28/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, Kepala Cabang Pelni Kota Semarang , Diah Ayu Rahajeng, menjelaskan kapal KM Kelimutu yang digunakan untuk evakuasi memiliki rute Sampit-Semarang.

KM Kelimutu ditugaskan untuk mampir ke Karimunjawa karena dianggap lebih besar dan aman untuk melewati gelombang tinggi di Karimunjawa .

“Karena ada penugasan jadi harus penjemputan dulu ke Karimunjawa baru ke Semarang,” jelasnya.

Menurut Diah Ayu, proses evakuasi wisatawan berjalan lancar karena dibantu oleh pemerintah setempat dan masyarakat Karimunjawa .

“Seluruh masyarakat yang di Karimunjawa dan pemerintah juga ikut membantu,” tambahnya.

Pelayaran Jepara-Karimunjawa dihentikan

KMC Express Bahari dan KMP Siginjai, dua kapal yang melayani penyeberangan dari Karimunjawa ke Jepara dihentikan untuk keselamatan pelayaran.

Dilansir TribunBanyumas.com , penghentian dua kapal tersebut dimulai dari Jumat (23/12/2022) hingga cuaca kembali normal dan dinyatakan aman.

Kondisi cuaca ekstrem ini diperkirakan terjadi hingga akhir Desember 2022.

Untuk mengevakuasi para wisatawan yang tertahan di Pulau Karimunjawa , pemerintah akan menggunakan KM Kelimutu.

KM Kelimutu diperkirakan masih bisa beroperasi di tengah gelombang tinggi.

Solusi ini diambil setelah ada koordinasi antara Pemkab Jepara, Pemprov Jawa Tengah, dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Pemilihan KM Kelimutu sebagai kapal untuk evakuasi karena memiliki spesifikasi lebih besar daripada dua kapal yang melayani pelayaran Jepara-Karimunjawa.

Pemerintah Jepara bantu para wisatawan

Sebelumnya, Edy Supriyanta, mengatakan akan membantu para wisatawan yang tertahan di Pulau Karimunjawa dengan berbagai cara.

Mulai dari pembuatan dapur umum hingga menyiapkan tempat menginap yang bisa ditempati para wisatawan yang kehabisan uang.

“Selain posko aduan dan dapur umum, Pemkab Jepara akan menghubungi Pengusaha Hotel Resort Indonesia (PHRI) untuk meminta memberikan diskon khusus kepada wisatawan supaya tidak memberatkan,” jelasnya, Minggu, dikutip dari TribunMuria.com .

Ia juga meminta bantuan ke Dirjen Perhubungan Laut agar KM Kelimutu dari Kalimantan ke Semarang bersandar di Karimunjawa .

Kapal tersebut dapat diguanakan sebagai kapal evakuasi wisatawan sekaligus mengirimakan bahan pokok makanan untuk warga Karimunjawa.

“Langkah ini ditempuh karena berdasarkan prakiraan cuaca dan gelombang BMKG bahwa gelombang tinggi pada perairan Utara Pulau Jawa diperkirakan berlangsung dari 23-29 Desember 2022,” ujarnya.

Selain itu, ada Wisma Wisata dan Hotel milik Pemkab Jepara yang bisa digunakan gratis oleh para wisatawan yang kehabisan bekal.

“Sudah ada 14 kamar yang disiapkan untuk menampung wisatawan,” terangnya.

Edy Supriyanta juga meminta para pemilik usaha travel ke Karimunjawa untuk tidak memberangkatkan wisatawan di akhir bulan ini karena gelombang dan angin sangat tinggi.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMuria.com/Muhammad Yunan Setiawan/Rahdyan Trijoko) (Kompas.com/Titis Anis) (TribunBanyumas.com/Mamdukh Adi)

Ratusan Wisatawan Terjebak di Karimunjawa Akibat Cuaca Buruk, Pelni Percepat Proses Evakuasi

Privacy Policy

We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *