Pengacara Trump Tolak Katakan Apakah Trump Sudah Deklasifikasi Dokumen yang Disita FBI

Pengacara Trump Tolak Katakan Apakah Trump Sudah Deklasifikasi Dokumen yang Disita FBI

Para pengacara mantan Presiden AS Donald Trump menolak mengungkap apakah benar Trump sudah mendeklasifikasi dokumen-dokumen rahasia negara yang disita FBI dari kediamannya di Florida, selagi hakim yang ditunjuk untuk meninjau dokumen-dokumen tersebut berencana menggelar konferensi pertama terkait hal itu pada hari Selasa (20/9).

Hakim Raymond Dearie pada hari Senin mengedarkan rancangan rencana ke kedua belah pihak untuk mencari tahu rincian dokumen-dokumen yang diklaim sudah dideklasifikasi Trump tanpa bukti, meskipun pengacaranya tidak menyebutkan hal itu dalam dokumen pengadilan.

Dalam sebuah surat yang diajukan menjelang sidang hari Selasa, pengacara Trump berpendapat bahwa ini bukan waktu yang tepat untuk menjawab hal itu dan bahwa hal itu akan memaksa sang klien untuk mengungkapkan pembelaan terhadap dakwaan yang nantinya diajukan – sebuah pengakuan terhadap kemungkinan adanya dakwaan pidana dalam investigasi yang dilakukan FBI tersebut.

Dearie, hakim federal senior di Brooklyn, dipilih sebagai arbiter independen atau dikenal dengan sebutan special master, yang akan membantu menentukan dokumen mana saja dari lebih dari 11.000 dokumen yang disita dalam penggeledahan FBI ke kediaman pribadi Trump di Florida, Mar-a-Lago, 8 Agustus lalu yang tidak boleh dilibatkan dalam penyelidikan kriminal Departemen Kehakiman terhadap dugaan kesalahan penanganan dokumen negara oleh Trump.

Dearie akan memberikan rekomendasi kepada Hakim Distrik Aileen Cannon dokumen mana saja yang termasuk ke dalam kategori hak istimewa pengacara-klien dan dokumen mana pula yang sudah dilekati hak istimewa eksekutif, yang memungkinkan seorang presiden memiliki dokumen atau informasi tertentu.

Belum jelas apakah proses peninjauan itu akan dilanjutkan sesuai instruksi Cannon, hakim Florida yang tahun 2020 lalu dilantik oleh Trump – pihak yang mengajukan permohonan peninjauan.

Pengacara Trump Tolak Katakan Apakah Trump Sudah Deklasifikasi Dokumen yang Disita FBI

Foto udara menunjukkan kediaman mantan Presiden Donald Trump di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, yang digerebek oleh FBI (foto: dok).

Trump tengah diselidiki karena menyimpan dokumen-dokumen negara, yang beberapa di antaranya dilabeli sangat rahasia, di kediaman sekaligus resor golfnya di Palm Beach, Florida, setelah ia meninggalkan Gedung Putih Januari 2021. Ia membantah telah melakukan kesalahan dan menuduh tanpa bukti bahwa penyelidikan itu merupakan serangan politik.

Departemen Kehakiman pada hari Jumat (16/9) mengajukan banding terhadap sebagian keputusan Cannon, berusaha untuk tetap dapat meninjau sekitar 100 dokumen dengan label rahasia, termasuk putusan hakim yang membatasi akses FBI terhadap dokumen-dokumen tersebut.

Jaksa federal mengatakan, peninjauan oleh special master seperti yang diperintahkan hakim akan menghalangi pemerintah untuk menangani risiko keamanan nasional dan memaksa pengungkapan “materi yang sangat sensitif.”

Pada hari Selasa, tim hukum Trump mengajukan tanggapannya kepada Pengadilan Banding Sirkuis AS ke-11 yang berbasis di Atlanta. Mereka menentang permohonan pemerintah dan menyebut penyelidikan Departemen Kehakiman sebagai hal “yang belum pernah terjadi sebelumnya dan salah arah.”

Dalam putusan Cannon untuk menunjuk Dearie sebagai special master, ia meminta Dearie untuk menyelesaikan peninjauannya pada akhir November. Ia memerintahkan Dearie untuk memprioritaskan dokumen-dokumen berlabel rahasia, meskipun ia meminta penasihat Trump untuk juga meninjau dokumen-dokumen tersebut, sementara pengacara Trump mungkin tidak memiliki izin untuk melakukannya.

Departemen Kehakiman menyebut proses special master itu sebagai hal yang tidak perlu, karena pihaknya sudah melakukan peninjauan hak istimewa pengacara-klien sendiri dan menemukan sekitar 500 halaman yang memenuhi kategori itu. Departemen itu menentang peninjauan hak istimewa eksekutif, karena penilaian tersebut dianggap akan tidak memenuhi syarat.

Penggeledahan FBI ke kediaman Trump Agustus lalu dilakukan setelah Trump tetap menyimpan dokumen-dokumen milik negara setelah usai dan tidak mengembalikannya, meskipun telah diminta berulang kali dan dipanggil oleh pemerintah.

Belum jelas apakah pemerintah AS telah mendapatkan semua dokumen tersebut. Departemen Kehakiman mengatakan bahwa sebagian dokumen rahasia itu bisa jadi masih hilang setelah FBI menemukan map-map kosong dengan label rahasia di Mar-a-Lago. [rd/jm]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *