Pasukan Keamanan Iran Tembak Mati Warga karena Merayakan Kemenangan Amerika Serikat di Piala Dunia 2022

Pasukan Keamanan Iran Tembak Mati Warga karena Merayakan Kemenangan Amerika Serikat di Piala Dunia 2022

tribunwarta.com – Seorang pria Iran ditembak mati pasukan keamanan setelah Timnas Iran kalah dari Amerika Serikat (AS) dan tersingkir dari Piala Dunia 2022 Qatar.

Menurut laporan hak asasi manusia Iran yang berbasis di Oslo (IHR), korban penembakan tersebut bernama Mehran Samak (27).

Samak ditembak mati setelah membunyikan klakson mobilnya di Bandar Anzali, sebuah kota di pantai Laut Kaspia, barat laut Teheran, Iran . Ia disebut merayakan kekalahan Iran atas Amerika Serikat.

Peristiwa penembakan itu terjadi ketika massa demonstran anti-pemerintah merayakan kemenangan AS atas Iran di Piala Dunia 2022 yang berlangsung di seluruh Iran .

Samak ditembak di kepala oleh pasukan keamanan Iran dan tewas di lokasi penembakan.

Sementara itu Pusat Hak Asasi Manusia di Iran (CHRI) yang berbasis di New York, juga mengonfirmasi bahwa Samak telah dibunuh oleh pasukan keamanan saat merayakan kemenangan AS.

CHRI menerbitkan video dari pemakaman Samak di Teheran dengan para pelayat terdengar meneriakkan kalimat protes yang ditujukan untuk pemimpin tertinggi Iran , Ayatollah Ali Khamenei.

Di sisi lain, gelandang Timnas Iran Saeid Ezatolahi, mengungkapkan bahwa dia mengenal Samak dan memposting sebuah foto masa kecilnya bersama korban.

“Setelah kekalahan pahit tadi malam, berita kematian anda menghancurkan hati saya,” kata Ezatolahi di Instagram.

“Suatu hari kebohongan akan musnah dan kebenaran akan terungkap,” ujarnya menambahkan.

Kejadian penembakan itu, kata Saeid adalah sesuatu yang tidak dapat dibenarkan dan seharusnya tidak pernah terjadi di Iran .

Banyak orang Iran menolak untuk mendukung tim nasional mereka di Piala Dunia 2022 sebagai bentuk protes terhadap pemerintahan berkuasa.

Konflik di Iran meluas setelah kematian wanita muda bernama Mahsa Amini di dalam tahanan polisi moral negara.

Ia disebut tidak menutup rambut secara sempurna dengan hijab sehingga beberapa bagian rambutnya terlihat.

Perempuan-perempuan di Iran menggelorakan gerakan protes dengan membakar cadar dan hijab mereka menyusul kematian Mahsa Amini.

Menurut laporan IHR pasukan keamanan Iran telah menewaskan sedikitnya 448 orang dalam tindakan keras terhadap protes, termasuk 60 anak di bawah usia 18 tahun dan 29 wanita.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *