Para Pemimpin Eropa Berkumpul di Praha, Rusia Tak Diundang

Para Pemimpin Eropa Berkumpul di Praha, Rusia Tak Diundang

Para pemimpin 44 negara, Kamis (6/10), bertemu dalam upaya meluncurkan “Komunitas Politik Eropa” yang bertujuan meningkatkan keamanan dan kemakmuran ekonomi di seluruh benua itu. Rusia, satu-satunya kekuatan utama Eropa, tidak diundang.

Pertemuan di Ibu Kota Ceko, Praha, itu adalah gagasan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan didukung oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz. Pertemuan dilangsungkan di tengah berkecamuknya perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, dan ketika tekanan meningkat untuk memungkinkan Ukraina bergabung dengan Uni Eropa.

KTT itu melibatkan 27 negara anggota Uni Eropa, calon-calon mitra mereka dari Balkan dan Eropa Timur, serta negara-negara tetangga seperti Inggris — satu-satunya negara yang telah meninggalkan Uni Eropa — dan Turki.

“Pertemuan ini bertujuan memformulasikan tatanan baru tanpa Rusia. Ini tidak berarti bahwa kami ingin mengecualikan Rusia selamanya, tetapi Rusia — Rusianya Putin saat ini — tidak mendapatkan kursi di sini,” kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell kepada wartawan. “sungguh disayangkan, kami tidak dapat membangun ketertiban keamanan dengan Rusia. Rusia terisolasi,” kata Borrell.

Para kritikus mengklaim forum baru tersebut merupakan upaya mengerem perluasan Uni Eropa. Beberapa yang lain khawatir forum itu tidak akan bergigi, yang memungkinkan terjadinya pertemuan sekali atau dua kali dalam setahun, tetapi tanpa ada pengaruhnya.

Dalam pidato yang mengungkap idenya pada bulan Mei, Macron memicu kekhawatiran mengenai kemungkinan terjadinya perluasan Uni Eropa.

“Perang di Ukraina dan aspirasi sah rakyatnya, seperti halnya Moldova dan Georgia, untuk bergabung dengan Uni Eropa, mendorong kami untuk memikirkan kembali geografi kami dan organisasi benua kami,” katanya.

KTT Komunitas Politik Eropa perdana di Kastil Praha akan dimulai dengan upacara pembukaan, dan diikuti rangkaian pertemuan di mana para pemimpin akan membahas tantangan utama yang dihadapi Eropa, seperti keamanan, energi, iklim, ekonomi, dan migrasi. Tidak ada dana atau program Uni Eropa yang ditawarkan, dan tidak ada pernyataan resmi yang akan dikeluarkan setelah KTT.

Forum tersebut, menurut seorang pejabat Uni Eropa yang terlibat dalam persiapan, “tidak menggantikan organisasi, struktur atau proses yang ada dan tidak untuk menciptakan yang baru pada tahap ini.” Bukti nilainya, menurutnya, mungkin hanya akan diketahui setelah pertemuan puncak kedua diadakan. [ab/ka]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *