Mengenal Sosok Camilla sebagai Permaisuri Inggris

Mengenal Sosok Camilla sebagai Permaisuri Inggris

Gelar itu diberikan atas restu Ratu Elizabeth II setelah bertahun-tahun perselisihan, sejak sebelum Camilla akhirnya menikah dengan Pangeran Charles pada waktu itu. Tidak disangka bahwa Camilla yang berusia 75 tahun itu akan mendapat gelar itu, meskipun itu bukan gelar kekuasaan.

Sementara istri seorang raja secara tradisional dinobatkan sebagai ratu, pertanyaan tentang gelar apa yang akan dipegang Camilla ketika Charles menjadi raja, menjadi pertanyaan yang rumit selama bertahun-tahun.

Itu karena statusnya sebagai istri kedua Charles, dan suasana sedih yang melanda Inggris setelah meninggalnya mantan istri Charles, Putri Diana, dalam kecelakaan mobil pada 1997.

Pangeran Charles dari Inggris bersama istri barunya, Camilla, Duchess of Cornwall, saat menghadiri Ibadah Doa dan Dedikasi di Kapel St. George di Kastil Windsor, Sabtu, 9 April 2005. (Foto: AP)

Pangeran Charles dari Inggris bersama istri barunya, Camilla, Duchess of Cornwall, saat menghadiri Ibadah Doa dan Dedikasi di Kapel St. George di Kastil Windsor, Sabtu, 9 April 2005. (Foto: AP)

Charles dan keluarga kerajaan bersikap hati-hati dalam masalah ini, mengingat pandangan publik yang masih ada tentang Camilla sebagai “orang ketiga” yang merusak pernikahan Charles dan putri tercinta.

Namun selama beberapa puluh tahun, Camilla mampu memenangkan sebagian besar publik Inggris dengan kebijaksanaan, kepribadiannya yang rendah hati, dan kesetiaan kepada suaminya.

Editor majalah Mark Hedges mengatakan, bekerja dengan Permaisuri adalah kesenangan yang tak disangka.

“Saya harus mengatakan bahwa ia adalah salah seorang yang paling menyenangkan yang pernah saya jumpai. Kita selalu berharap itu menjadi sedikit rumit ketika berurusan dengan anggota keluarga kerajaan. Banyak orang mengelilingi mereka. Tetapi dia sangat hangat, berbicara tentang ketabahan, Camilla adalah perempuan paling tangguh yang pernah saya temui,” ujarnya.

Ketika Camilla dan Charles menikah dalam upacara sipil yang sederhana tahun 2005, ia sebenarnya adalah Putri Wales yang baru, sama dengan gelar Diana, tetapi ia malah bergaya sebagai Duchess of Cornwall.

Pertanyaan itu terjawab ketika Elizabeth II menyatakan agar Camilla dikenal sebagai Permaisuri setelah putranya menjadi raja.

“Saya pikir ia sangat baik untuk Raja. Saya selalu ingat dengan sangat jelas, karena saya belum pernah mendengar kata-kata yang diungkapkan dengan begitu berapi-api ketika saya menemui Pangeran Wales untuk menunjukkan daftar tamunya, dan ia baru saja berbicara tentang istri tercintanya, namun dalam ungkapan yang sangat terus terang, lembut dan penting. Anda tahu, Camilla adalah segalanya bagi Charles,” ujar Mark Hedges.

Lahir dengan nama Camilla Rosemary Shand pada 1947, ia berasal dari keluarga bangsawan dengan hubungan yang lama dan erat dengan keluarga kerajaan Inggris.

Pangeran Charles Inggris dan Camilla, Duchess of Cornwall menghadiri Pertemuan Tahunan Dataran Tinggi Braemar di Braemar, Skotlandia, Inggris, 3 September 2022. (Foto: REUTERS/Russell Cheyne)

Pangeran Charles Inggris dan Camilla, Duchess of Cornwall menghadiri Pertemuan Tahunan Dataran Tinggi Braemar di Braemar, Skotlandia, Inggris, 3 September 2022. (Foto: REUTERS/Russell Cheyne)

Camilla bertemu Charles pada pertandingan polo pada tahun 1970 ketika berusia 23 tahun dan ia dianggap sebagai bujangan di Inggris.

Keduanya segera menjadi akrab, dan pada akhir tahun 1972, Charles jatuh cinta. Namun, hubungan mesra itu terganggu karena Charles bertugas dalam angkatan laut selama delapan bulan.

Maka Camilla menikah dengan pacar lamanya, perwira Andrew Parker Bowles, pada 1973. Kemudian pasangan itu bercerai pada 1995, tak lama setelah Charles memberi wawancara di televisi yang mengakui perselingkuhannya dengan Camilla. Charles dan Diana bercerai tahun berikutnya.

Charles dan Camilla menunggu sembilan tahun lagi, dan menikah pada 2005 dalam sebuah upacara pribadi di Windsor. Sejak itu, Camilla mengemban puluhan tugas kerajaan.

Permaisuri Ratu mengetuai lebih dari 90 badan amal, dan menunjukkan minat khusus dalam pekerjaan mengenai hewan, mempromosikan melek huruf dan memberdayakan perempuan.

Camilla juga sebagai pembicara publik, memperoleh kehormatan dengan berkampanye tentang isu-isu sulit, seperti kekerasan seksual terhadap perempuan dan kekerasan dalam rumah tangga.

Pada tahun 2021, Camilla menyampaikan apa yang disebut banyak orang sebagai pidato penting. Ia mendesak “pria dalam hidup kita” untuk terlibat dalam hak-hak perempuan dan mengungkapkan rasa simpati kepada keluarga perempuan yang dibunuh.

Pada tahun yang sama, Istana Buckingham menekankan peran Camilla sebagai bangsawan senior dengan menjadikannya Royal Lady of the Most Noble Order of the Garter, gelar kehormatan bagi bangsawan paling senior di Inggris. [ps/lt]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *