Mengemudi dalam Keadaan Mabuk, Suami Ketua DPR AS Dihukum Lima Hari Penjara

Mengemudi dalam Keadaan Mabuk, Suami Ketua DPR AS Dihukum Lima Hari Penjara

Suami Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi, pada Selasa (23/8), mengaku bersalah atas pelanggaran ringan mengemudi dalam keadaan mabuk (driving under influence/DUI), terkait kecelakaan yang terjadi pada Mei lalu di negara California. Ia dijatuhi hukuman lima hari penjara, dengan masa percobaan tiga tahun.

Paul Pelosi sudah menjalani hukuman dua hari penjara dan menerima pengurangan hukuman selama dua hari, ujar hakim Pengadilan Tinggi di Napa County, Joseph Solga.

Paul Pelosi juga akan bekerja selama delapan jam dalam program kerja pengadilan sebagai pengganti hari hukuman di penjara yang tersisa, tambah Solga dalam sidang pengadilan yang tidak dihadiri Paul Pelosi. Undang-undang di negara bagian itu mengizinkan terdakwa pelanggaran ringan, seperti mengemudi dalam keadaan mabuk, untuk mewakilkan kehadirannya pada pengacara mereka, kecuali jika diperintahkan lain oleh pengadilan.

Sebagai bagian dari masa percobaannya, Paul Pelosi juga akan diminta mengikuti kelas mengemudi bagi mereka yang pernah didakwa karena mengemudi dalam keadaan mabuk, dan memasang piranti “ignition interlock” di mana pengemudi harus memberikan sampel nafas sebelum mesin mobil dinyalakan. Ia juga harus membayar denda hampir $7,000.

Paul Pelosi ditangkap setelah insiden kecelakaan di Napa County, di bagian utara San Fransisco, pada 28 Mei lalu. Hasil tes DUI menunjukkan bahwa di dalam darahnya terdapat kandungan alkohol sebesar 0,082 persen atau sedikit di atas batas yang diperbolehkan dalam undang-undang.

Petugas polisi yang merespon kecelakaan setelah pukul 10 malam di dekat kota anggur Yountville, mengatakan mereka menemukan Pelosi di kursi pengemudi Porsche Carrera 2021 dan pengemudi lainnya berdiri di luar mobil sport itu.

Petugas California Highway Patrol (CHP) melaporkan Paul Pelosi berada dalam keadaan “tidak stabil, ucapan tidak jelas dan ia mencium bau minuman beralkohol yang kuat.”

Ketika diminta memberikan kartu identitasnya, Paul Pelosi memberikan kartu identitas mengemudinya bersama kartu “11-99 Foundation” – kartu yang mendukung karyawan dan keluarga CHP.

Jaksa mengajukan kasus itu sebagai pelanggaran ringan karena cedera yang dialami pengemudi SUV yang berusia 48 tahun yang terlibat dalam kecelakaan tersebut. Mereka menolak mengidentifikasi pengemudi tersebut, dengan mengatakan sang pengemudi meminta pihak berwenang untuk menjaga privasinya.

Ketika ditanyai tim penyelidik dari kantor kejaksaan, pengemudi itu melaporkan rasa sakit di lengan kanan atas, bahu kanan dan leher sehari setelah kecelakaan itu. Ia juga mengaku mengalami sakit kepala.

Paul Pelosi dibebaskan dengan jaminan $5,000 setelah penangkapannya.

Saat kecelakaan itu terjadi Nancy Pelosi sedang berada di Rhode Island untuk menyampaikan pidato di Brown University. Kantor Pelosi menolak memberikan komentar atas kejadian tersebut. [em/rd]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *