KTT NATO di Spanyol Bahas Dukungan untuk Ukraina 

KTT NATO di Spanyol Bahas Dukungan untuk Ukraina 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy hari Rabu (29/6) berpidato secara virtual di KTT NATO melalui video. Ia mengatakan, Ukraina membutuhkan biaya sekitar $ 5 miliar per bulan untuk pertahanan.

“Dukungan keuangan untuk Ukraina tidak kalah pentingnya dengan bantuan senjata. Rusia masih menerima miliaran setiap hari dan membelanjakannya untuk perang. Kami merugi miliaran dolar, tidak mempunyai minyak dan gas untuk menutup biaya perang. Kami membutuhkan sekitar $5 miliar sebulan, Anda tahu itu. Dan ini juga merupakan hal mendasar yang dibutuhkan untuk pertahanan dan perlindungan,” kata Zelenskyy.

Sekelompok pemimpin NATO di Madrid mendengarkan ketika Zelensky menyampaikan ultimatumnya yang sering diucapkan, “Entah – bantuan mendesak untuk Ukraina yang cukup agar menang perang, atau menghadapi perang yang tertunda antara Rusia dan kalian.”

Kebutuhan mendesak untuk memperoleh lebih banyak senjata guna mempertahankan wilayahnya, juga dibahas dalam pertemuan puncak itu “kita perlu mengalahkan keunggulan artileri Rusia,” katanya.

Zelenskyy melanjutkan, “Di medan perang, Rusia terutama mengandalkan keunggulan artileri, dengan puluhan kali tembakan lebih banyak daripada yang kami miliki saat ini. Ukraina telah menerima sistem artileri modern, dan saya sangat berterima kasih kepada Anda. Perang seharusnya tidak berlarut-larut. Untuk mencegah hal ini, kami perlu mematahkan keunggulan artileri Rusia.”

Pembicaraan mengenai perang Rusia di Ukraina mendominasi jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh Raja Spanyol Felipe VI dalam menyambut sekitar 40 kepala negara dan pemerintahan pada malam KTT NATO di Madrid.

“Perang kembali ke Eropa. Agresi Rusia yang tidak dapat dibenarkan terhadap Ukraina adalah pelanggaran menyolok terhadap keutuhan wilayah negara yang berdaulat. Tidak ada negara yang tidak terdampak oleh perang ini. Keamanan Spanyol dan Eropa Barat juga berlangsung melalui Ukraina. Kami percaya pada demokrasi, hak asasi manusia, dan tatanan internasional berdasarkan aturan yang terbuka,” ujar Felipe.

Serangan Rusia juga memengaruhi rencana jangka panjang NATO sendiri, dengan konsep strategis baru yang mencakup apa yang disebut aliansi itu sebagai “lingkungan keamanan yang berubah.” Perjanjian panduan juga akan mengatasi tantangan lain, termasuk China. [ps/jm]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *