Kebakaran Hutan di AS Membuat Ikan Air Tawar Rentan terhadap Aliran Abu Mematikan

Kebakaran Hutan di AS Membuat Ikan Air Tawar Rentan terhadap Aliran Abu Mematikan

Departemen yang mengurusi pelestarian satwa liar di negara bagian New Mexico merelokasi ikan spesies asli yang terancam tanah longsor. Kebakaran hutan telah menutupi tanah dengan abu yang dapat hanyut ke sungai-sungai selama musim hujan dan membunuh berbagai spesies berharga. Kegiatan ini dianggap penting karena perubahan iklim menyebabkan kebakaran hutan yang lebih sering dan lebih panas.

Pakar biologi dari New Mexico (Department) Game & Fish musim panas lalu menjalankan misi untuk melepaskan lebih dari seratus ikan trout cutthroat Rio Grande ke tepian Middle Ponil Creek.

Sungai kecil ini adalah penghentian terakhir dari perjalanan tiga bulan sejauh 1.207 kilometer bagi ikan-ikan kecil yang diambil pertengahan Juni lalu dari sungai kecil lainnya di pegunungan utara New Mexico.

Seorang ahli biologi ikan melepaskan ikan trout Rio Grande ke sungai baru setelah menyelamatkan mereka dari kebakaran Kamis, 15 September 2022, dekat Amalia, N.M. (Foto AP/Brittany Peterson)

Seorang ahli biologi ikan melepaskan ikan trout Rio Grande ke sungai baru setelah menyelamatkan mereka dari kebakaran Kamis, 15 September 2022, dekat Amalia, N.M. (Foto AP/Brittany Peterson)

Kebakaran hutan terbesar di negara bagian itu telah menjalar sangat dekat dengan habitat mereka sebelumnya, membakar pohon dan semak belukar di lereng-lereng sekitarnya.

Hujan lebat dapat menghanyutkan abu kotor ke sungai, menyumbat insang ikan dan menutupi kerikil di dasar sungai tempat ikan mencari makan dan bertelur.
Para petugas negara bagian dan federal bergegas menyelamatkan mereka. Mereka menjaring sebanyak mungkin ikan dengan peralatan bermuatan listrik. Ikan-ikan itu kemudian diangkut truk ke selatan ke Las Cruces dan dipelihara di tangki-tangki di New Mexico State University sampai Middle Ponil Creek siap menampung mereka.

Bryan Ferguson, salah seorang pakar biologi itu, menjelaskan,”Kebakaran tidak selalu buruk untuk ikan. Biasanya, ikan spesies asli akan bertahan sedikit lebih baik daripada ikan pendatang. Jadi dalam beberapa kasus, ikan pendatang mati semua dan ikan asli akan bertahan. Tetapi dalam kasus lainnya, semua ikan akan mati. Inilah yang kami khawatirkan.”

Ikan yang paling rentan adalah trout cutthroat Rio Grande dan trout gila, spesies langka yang kebanyakan ditemukan di sungai-sungai kecil di dataran tinggi. Bahaya meningkat di berbagai tempat. Puluhan ribu salmon, trout dan ikan lainnya mati Agustus lalu sewaktu banjir bandang melanda kawasan yang terbakar di California Utara, menyebabkan endapan lumpur masuk ke Sungai Klamath.

Seorang ahli biologi ikan melepaskan ikan cutthroat trout Rio Grande ke sungai baru setelah menyelamatkan mereka dari kebakaran Kamis, 15 September 2022, dekat Amalia, New Mexico. (AP/Brittany Peterson)

Seorang ahli biologi ikan melepaskan ikan cutthroat trout Rio Grande ke sungai baru setelah menyelamatkan mereka dari kebakaran Kamis, 15 September 2022, dekat Amalia, New Mexico. (AP/Brittany Peterson)

Cutthroat Rio Grande, ikan asli New Mexico, telah berkurang jumlahnya sewaktu kekeringan dan pembangunan bendungan merusak habitatnya. Spesies asing, yang ditebar untuk olahraga memancing, berebut makanan atau kawin silang dengan cutthroat sehingga memudarkan gen-gennya.

Dinas Perikanan dan Margasatwa AS pada tahun 2014 menolak petisi untuk menempatkan cutthroat di dalam daftar satwa langka federal. Namun, putusan itu ditolak oleh hakim federal dan kini dipertimbangkan kembali. Organisasi nirlaba Center for Biological Diversity telah meminta penetapan itu, dengan alasan jumlah trout yang amat mengkhawatirkan.

Berbagai tim telah menyelamatkan trout cutthroat dan gila dari sungai-sungai New Mexico lebih dari dua puluh kali sejak akhir 1980-an.

Pakar biologi dari Dinas Kehutanan AS Alyssa Radcliff mengatakan, “Tidak apa-apa mengecek ikan sewaktu ada kebakaran intensitas tinggi. Mereka akan bertahan hidup. Setelah kebakaran intensitas tinggi, ketika tidak ada lagi vegetasi tepat sebelum musim hujan, barulah kita perlu memeriksa dan memindahkan ikan-ikan itu agar lumpur tidak membunuh mereka.” [uh/ab]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *