Dokter Temukan 187 Koin Seberat 1,5 Kg di Perut Pria 58 Tahun

Dokter Temukan 187 Koin Seberat 1,5 Kg di Perut Pria 58 Tahun

tribunwarta.com – Kabar mengejutkan datang dari negara India . Pasalnya, salah satu dokter di negara tersebut berhasil mengeluarkan sedikitnya 187 koin dari perut seorang pria berusia 58 tahun.

Diketahui, koin – koin yang dikeluarkan itu di antaranya merupakan koin pecahan INR 5 sebanyak 56 biji. Kemudian, ditemukan pula pecahan INR 2 sebanyak 51 koin dan pecahan INR 1 sebanyak 80 koin .

Adapun, ratusan koin yang ditelan oleh pria tersebut memiliki berat secara keseluruhan hingga 1,5 kg.

Dokter pun berhasil mengeluarkan semua koin dari perut pria tersebut dengan memakan waktu selama lebih dari dua jam.

Berdasarkan keterangan dari dr. Eshwar Kalaburgi mengatakan bahwa pria tersebut telah menelan koin selama beberapa bulan terakhir.

“Telah menelan koin selama 2 hingga 3 bulan terakhir,” katanya, Kamis, 1 Desember 2022.

Eshwar Kalaburgi menjelaskan bahwa pria itu tidak sadar bahwa dirinya telah menelan koin dengan jumlah yang fantastis tersebut.

“Dalam kondisi ini, pasien tidak menyadari apa yang mereka lakukan. Ini adalah kasus yang jarang terjadi. Ini adalah kasus pertama bagi saya selama 40 tahun pelayanan saya,” ucapnya.

Lebih lanjut, Eshwar Kalaburgi menjelaskan bahwa koin – koin itu tersangkut di berbagai tempat di perut pria paruh baya itu.

“Perutnya sangat membesar dan banyak koin tersangkut di berbagai tempat di perut,” ujarnya melanjutkan.

Diketahui, pria dengan ratusan koin di perutnya itu sempat mengeluh sakit perut hingga mengalami muntah-muntah. Setelah menjalani proses operasi, pria itu pun dalam kondisi yang stabil.

Sebagai informasi, pria paruh baya itu mengalami gangguan kesehatan jiwa. Dokter juga menyebutkan bahwa ia menderita skizofrenia.

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang dapat berpengaruh terhadap tingkah laku, emosi dan komunikasi penderita.

Adapun, penderita skizofrenia dapat mengalami kondisi halusinasi, delusi hingga perubahan perilaku. Selain itu, penderita skizofrenia juga dapat mengalami situasi kekacauan dalam berpikir.

Di India sendiri, skizofrenia memiliki tingkat prevalensi 2-3 per 1000. Data tersebut didapatkan berdasarkan laporan dari Indian Journal of Psychiatry pada tahun 2017.

Menurut hasil laporan itu diketahui bahwa faktor sumber daya, ekonomi dan pendidikan pun turut andil pada situasi yang terjadi di India saat ini.

“Keterbatasan sumber daya, kemiskinan, kurangnya pendidikan dan akses yang tidak memadai ke fasilitas perawatan kesehatan bagi pasien membuat masalah penyediaan perawatan sangat menakutkan di India ,” tutur laporan tersebut.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *