Di Fasilitas Krionik di Arizona, Jasad Menunggu Dihidupkan Kembali

Di Fasilitas Krionik di Arizona, Jasad Menunggu Dihidupkan Kembali

Dihidupkan kembali setelah kematian adalah kemungkinan yang diyakini orang-orang yang bekerja di Alcor Life Extension Foundation (ALEF). Di dalam laboratorium raksasa di Scottsdale ini terdapat tangki-tangki berisi nitrogen cair. Di dalam tangki terdapat 199 jasad dan kepala manusia yang memilih untuk diawetkan dengan teknik kriopreservasi dengan harapan dapat dihidupkan kembali pada masa depan.

Alcor menyebut mereka pasien, bukan mayat. Mereka pada umumnya adalah orang-orang yang mati karena sakit parah seperti kanker, penyakit penurunan fungsi degeneratif pada sel saraf motorik, atau penyakit-penyakit lain yang belum ada obatnya pada masa sekarang.

Salah satu pasien tersebut adalah Matheryn Naovaratpong, orang termuda yang dibekukan secara kriogenik. Mantan CEO Alcor, Max More, menjelaskan siapa dia.

“Seorang gadis kecil dari Thailand yang menderita kanker otak. Kedua orang tuanya adalah dokter dan dia menjalani beberapa operasi otak dan sayangnya tidak ada yang berhasil. Jadi mereka menghubungi kami,” jelasnya.

Dr. Jerry Lemler, presiden dan CEO of Alcor Life Extension Foundation, di kantor pusat perusahaan tersebut di Scottsdale, Arizona, 12 Juli 2002.

Dr. Jerry Lemler, presiden dan CEO of Alcor Life Extension Foundation, di kantor pusat perusahaan tersebut di Scottsdale, Arizona, 12 Juli 2002.

Kasus Naovaratpong adalah satu dari sedikit kasus di Alcor yang terbuka untuk umum. Kasus lain dengan penyakit terminal adalah Hal Finney, yang meninggal karena myotrophic lateral sclerosis (ALS). Finney terkenal di komunitas cryptocurrency karena menjadi penerima transaksi Bitcoin pertama.

Beberapa pesohor dikabarkan akan atau telah menjadi pasien. Paris Hilton dilaporkan telah mendaftar untuk kriopreservasi. Penggagas America’s Got Talent, Simon Coldwell, secara terbuka pernah mengumumkan keanggotaannya pada tahun 2011 tetapi kemudian memilih keluar. Desas-desus tentang Walt Disney dibekukan sempat beredar selama beberapa dekade, tetapi kemudian dibantah oleh keluarganya sendiri. Pemain bisbol legendaris, Ted Williams, yang meninggal pada 2002, saat ini tercatat menjadi salah satu pasien Alcor.

More mengatakan dia menganggap kriopreservasi sebagai perpanjangan dari pengobatan darurat.

“Kami datang pada tahap di mana dokter pada saat ini sudah menyerah. Obat-obatan dan teknologi saat ini tidak cukup untuk membuat Anda tetap hidup. Tapi kami mengatakan, alih-alih menguburkan pasien, berikan saja kepada kami. Kami akan menstabilkan mereka, mencegah mereka mengalami dekomposisi, dan mempertahankan mereka selama yang dibutuhkan sehingga teknologi memungkinkan mereka untuk dihidupkan kembali,” lanjutnya.

Natasha Vita-More, istri Max Moore, juga satu dari 1.392 orang yang masih hidup dan telah mendaftar untuk diawetkan. Namun, futuris dan penulis ini mendaftar hanya untuk otaknya. Artinya hanya otaknya yang akan diawetkan dengan kriopreservasi, sementara bagian tubuh lainnya akan dikebumikan sebagaimana jenazah pada umumnya.

Gedung Alcor Life Extension Foundation, tempat jenazah pemain bisbol terkenal Ted Williams disimpan, di Scottsdale, Arizona, 9 Juli 2002. (REUTERS/Jeff Topping JT/HB)

Gedung Alcor Life Extension Foundation, tempat jenazah pemain bisbol terkenal Ted Williams disimpan, di Scottsdale, Arizona, 9 Juli 2002. (REUTERS/Jeff Topping JT/HB)

Alcor tidak hanya menerima manusia sebagai pasien, tapi juga hewan peliharaan. Sejumlah orang kaya dilaporkan mengawetkan anjing kesayangan mereka di sana.

Doktor Arthur Caplan, direktur Divisi Etika Medis dan profesor Bioetika di Fakultas Kedokteran Universitas New York, mengaku pesimistis atas ambisi Alcor. Ia mengatakan, gagasan tentang krioperservasi terlalu mengada-ada.

“Satu-satunya kelompok yang Anda lihat semakin bersemangat tentang kemungkinan itu adalah orang-orang yang berspesialisasi dalam mempelajari masa depan yang jauh atau orang-orang yang memiliki kepentingan agar Anda membayar uang untuk melakukannya.” [ab/ka]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *