Komedian Rini S Bon Bon Meninggal Dunia akibat Diabetes, Kenali 7 Gejala Awalnya

Komedian Rini S Bon Bon Meninggal Dunia akibat Diabetes, Kenali 7 Gejala Awalnya

JAKARTA, celebrities.id – Kabar duka kembali menyelimuti dunia hiburan Tanah Air. Komedian Rini S Bon Bon diberitakan meninggal dunia, Minggu 10 Juli 2022. 

Rupanya, Rini S Bon Bon meninggal dunia karena penyakit diabetes yang telah dia derita sejak 1996. Pada 2009, dia sempat berjuang sembuh dari penyakit diabetes yang nyaris membuat kakinya diamputasi. Rini bahkan sempat koma saat berjuang dari penyakit diabetes mellitus tipe 2 yang diidapnya. 

Melihat kondisi Rini, ada baiknya Celeb Hitz mengenali beberapa gejala awal diabetes sejak dini sebagai langkah pencegahan. Karena, semakin terdeteksi lebih dini gejalanya, maka akan semakin baik penanganannya. 

Melansir dari Medicalnewstoday, Senin (11/7/2022), berikut tujuh gejala awal diabetes melitus.

1. Sering buang air kecil

Diabetes adalah suatu gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein. Ini terjadi sebagai akibat dari insufisiensi fungsi insulin. 

Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal akan mencoba membuang kelebihan gula tersebut dengan menyaringnya keluar dari darah. Hal ini menyebabkan para penderita diabetes buang air kecil lebih sering daripada biasanya, terutama di malam hari.

2. Rasa haus berlebihan

Sering buang air kecil yang diperlukan untuk menghilangkan kelebihan gula dari darah dapat menyebabkan tubuh kehilangan air tambahan. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan dehidrasi dan menyebabkan seseorang merasa lebih haus dari biasanya.

 

Komedian Rini S Bon Bon Meninggal Dunia akibat Diabetes, Kenali 7 Gejala Awalnya

3. Selalu merasa lapar

Penderita diabetes seringkali tidak mendapatkan energi yang cukup dari makanan yang mereka makan. Sistem pencernaan memecah makanan menjadi gula sederhana yang disebut glukosa untuk digunakan tubuh sebagai bahan bakar. Pada penderita diabetes, glukosa ini tidak cukup bergerak dari aliran darah ke sel-sel tubuh. Akibatnya, penderita diabetes sering merasa lapar terus-menerus, terlepas dari jam makan terakhir mereka.

4. Merasa sangat lelah

Diabetes dapat berdampak pada tingkat energi seseorang dan menyebabkan mereka merasa sangat lelah. Kelelahan ini terjadi akibat tidak cukupnya gula yang berpindah dari aliran darah ke sel-sel tubuh. Sementara glukosa adalah gula sederhana dan sumber energi utama tubuh. Jika asupan ini tidak tercukupi, seseorang pun akan lebih mudah merasa lemas dan lelah saat beraktivitas.

5. Penglihatan kabur

Kelebihan gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah kecil di mata, yang dapat menyebabkan penglihatan kabur. Penglihatan kabur ini bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata dan bisa datang dan pergi. Jika pengidap diabetes tidak melakukan pengobatan, kerusakan pada pembuluh darah ini dapat menjadi lebih parah, dan kehilangan penglihatan permanen pada akhirnya dapat terjadi.

6. Penyembuhan luka yang lambat

Kadar gula yang tinggi dalam darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah tubuh. Akibatnya, sirkulasi darah terganggu. Hal ini menyebabkan luka penderita diabetes, bahkan luka kecil pun mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk sembuh. Penyembuhan luka yang lambat juga meningkatkan risiko infeksi.

7. Kesemutan, mati rasa, atau nyeri di tangan atau kaki

Kadar gula darah yang tinggi dapat mempengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf tubuh. Pada penderita diabetes, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit atau sensasi kesemutan, kebas, hingga mati rasa atau baal di tangan dan kaki. Kondisi ini dikenal sebagai neuropati dan dapat memburuk dari waktu ke waktu dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika seseorang tidak mendapatkan pengobatan untuk diabetes mereka.

Demikian 7 gejala awal diabetes yang perlu Anda perhatikan. Mengenali tanda-tanda awal diabetes dapat memungkinkan untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan lebih cepat. 

Dengan mendapatkan perawatan yang tepat, melakukan perubahan gaya hidup lebih sehat, dan mengontrol kadar gula darah, kesehatan dan kualitas hidup Anda pun akan meningkat dan risiko komplikasi akan semakin minim.

Editor : Lisvi Padlilah


Artikel ini bersumber dari www.celebrities.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *