Geger Lidah Emas Mumi Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Mesir

Geger Lidah Emas Mumi Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Mesir

tribunwarta.com – Para arkeolog di Mesir telah menemukan beberapa mumi kuno dengan pelat emas di tempat lidah seharusnya berada. Ini dianggap membantu mengubah mumi menjadi makhluk abadi.

Arkeolog di Mesir telah menemukan sisa beberapa mumi dengan lidah yang terbuat dari emas di pemakaman kuno dekat Quesna, sebuah kota yang terletak sekitar 56 kilometer utara Kairo, menurut Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir.Beberapa mumi dimakamkan di peti mati kayu dengan barang-barang kuburan yang termasuk kalung, tembikar, dan artefak emas dalam bentuk bunga teratai dan kumbang yang dikenal sebagai scarab, kementerian melaporkan dalam sebuah pernyataan.

Mumi dengan lidah emas sangat populer selama periode Yunani-Romawi, kata Salima Ikram seorang profesor Egyptology terkemuka di The American University di Kairo, kepada Live Science.Periode Yunani-Romawi berlangsung sekitar tahun 332 SM, ketika Alexander Agung mengambil alih Mesir, hingga tahun 395 M. Saat itu, Kekaisaran Romawi terpecah menjadi dua untuk terakhir kalinya.Pernyataan kementerian mencatat bahwa mumi kemungkinan berasal dari waktu yang berbeda dalam periode Yunani-Romawi.Lidah emas adalah ciri khas persiapan penguburan periode Yunani-Romawi, ketika lidah emas, dan kadang-kadang bahkan ‘mata’, ditempatkan pada tubuh yang diawetkan.Para ahli meyakini mengganti lidah mumi dengan emas adalah cara mereka untuk membuat mumi bisa berkomunikasi dengan Osiris (Dewa Mesir Kuno) tanpa menimbulkan suara.Transformasi lidah emas dan mata emas adalah manifestasi dari transformasi almarhum menjadi makhluk ilahi. Orang Mesir kuno percaya bahwa daging para dewa terbuat dari emas.

Selama periode Yunani-Romawi, orang Mesir kuno juga percaya bahwa lidah emas dan mata emas diyakini agar pada alam baka roh orang tersebut akan bersama dengan dewa-dewa tersebut.Mumi dengan lidah emas telah ditemukan di tempat lain di Mesir, termasuk di Taposiris Magna, sebuah situs arkeologi di pantai Mediterania, dan Oxyrhynchus, sebuah situs arkeologi yang terletak sekitar 174 km selatan Kairo.”Sangat menyenangkan memiliki lebih banyak mumi berlidah emas,” kata Ikram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *