9 Manfaat Hobi Mendaki bagi Kesehatan

9 Manfaat Hobi Mendaki bagi Kesehatan

tribunwarta.com

Nah, untuk mengetahui lebih dalam mengenai manfaat mendaki, Kampert pun menguraikan penjelasannya sebagai berikut.

1. Mengurangi risiko penyakit jantung

Penelitian telah menunjukkan bahwa olahraga dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

Sama seperti olahraga lainnya, mendaki dapat membuat sirkulasi meningkat dan jantung menjadi lebih kuat.

Dianjurkan agar setiap orang mendapatkan setidaknya 150 menit latihan intensitas sedang setiap minggunya.

“Ini semua tentang meningkatkan konsumsi oksigen atau VO2 max, yang menunjukkan seberapa baik jantung mendorong darah ke otot-otot dan seberapa efisien otot-otot dapat mengekstrak oksigen dari darah yang bersirkulasi,” terang Kampert.

“Saat kita meningkatkan kapasitas latihan, tingkat kematian semua penyebab sebenarnya menurun,” sambung dia.

2. Menurunkan tekanan darah

Kita bisa saja memiliki tekanan darah tinggi dan bahkan tidak mengetahuinya, itulah sebabnya hipertensi sering disebut “silent killer“.

Hipertensi sulit untuk dideteksi gejalanya. Dan jika tidak diobati, itu dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti stroke atau serangan jantung.

Tetapi ada yang dapat kita lakukan untuk membantu menurunkan tekanan darah. Salah satunya dengan berolahraga.

“Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa olahraga sama efektifnya dengan dosis penuh obat antihipertensi dalam menurunkan tekanan darah,” ungkap dia.

3. Memerangi diabetes

Menjadi aktif dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.

“Karena olahraga, dapat memiliki efek yang sama seperti yang dimiliki insulin,” kata Kampert.

“Jika kita menderita diabetes dan gula darah tinggi, kita sebenarnya bisa menurunkan gula darah dengan latihan secara berkala,” saran dia.

4. Mengatasi obesitas

Mendaki gunung, yang bisa menjadi latihan seluruh tubuh, adalah cara yang bagus untuk membakar kalori.

“Untuk menurunkan berat badan, tujuannya adalah untuk menciptakan defisit kalori,” tutur Kampert.

Intinya, kita perlu membakar lebih banyak kalori daripada yang kita konsumsi.

Untuk menurunkan berat badan sekitar 0,4-0,9 kg seminggu, kita biasanya membutuhkan defisit 500 kalori setiap hari. Hal ini dapat dilakukan melalui diet, serta melalui aktivitas fisik.

Dan meskipun segala bentuk latihan itu bagus, kita perlu fokus pada latihan ketahanan seperti mendaki gunung untuk mencegah kehilangan otot.

“Tubuh dapat membakar otot untuk energi. Tetapi, dengan membebani otot atau melakukan latihan menahan beban, itu mengirimkan sinyal ke tubuh untuk membakar lemak, bukan otot,” tambah dia.

5. Mengurangi kecemasan dan depresi

Banyak penelitian menunjukkan efek positif berada di alam.

“Tubuh kita menemukan bahwa warna-warna tertentu bisa membuat stres, sementara beberapa warna lainnya menenangkan. Jadi, berada di alam dengan banyak warna hijau adalah lingkungan terapi yang bagus,” kata Kampert.

Dia menambahkan bahwa warna hijau memiliki efek menenangkan yang mengatur aktivitas parasimpatis dan menurunkan aktivitas simpatis atau respons melawan.

Dan ketika bergerak, tubuh akan melepaskan endorfin, yaitu hormon yang dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kesenangan.

Hal ini juga meningkatkan sensitivitas terhadap serotonin dan norepinefrin, hormon yang dapat meredakan perasaan depresi.

6. Meningkatkan kualitas tidur

Jika kita kesulitan untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak, maka mendaki gunung mungkin bermanfaat.

Paparan vitamin D dapat membantu mengontrol siklus bangun-tidur kita.

Berada di luar dan berolahraga juga akan meningkatkan suhu tubuh, sehingga ketika suhu internal kembali turun, itu dapat meningkatkan kualitas tidur.

“Kita hanya bisa berlatih sekeras atau tampil sebaik memulihkan diri dari setiap sesi latihan,” kata Kampert.

“Dan tidur memainkan peran kunci dalam pemulihan dan adaptasi terhadap latihan yang menghasilkan peningkatan kebugaran yang berkelanjutan,” ujar dia.

7. Membantu membangun otot dan tulang yang kuat

Seiring bertambahnya usia, tulang kita secara alami kehilangan kepadatan yang dapat menyebabkan osteoporosis.

Penelitian menunjukkan bahwa setelah usia 40 tahun, kita kehilangan sekitar 1 persen kepadatan tulang kita per tahun.

” Mendaki gunung dapat memainkan peran yang baik dalam kepadatan tulang. Terutama jika kita mengenakan ransel karena kita benar-benar memuat tulang belakang,” terang Kampert.

“Selain itu, mendaki juga dapat melatih otot-otot, terutama paha depan,” lanjut dia.

8. Memperbaiki radang sendi

Bagi mereka yang memiliki artritis, terutama di lutut atau pinggul, olahraga mungkin dapat menimbulkan rasa sakit.

Tetapi, mendaki gunung adalah cara mudah untuk meningkatkan detak jantung tanpa memberi terlalu banyak tekanan pada persendian.

“Untuk meningkatkan detak jantung ke kisaran tertentu, kita mungkin harus berlari untuk melakukan itu dan ketika berlari, kita sebenarnya memiliki delapan kali jumlah kekuatan berat badan Anda,” jelas Kampert.

“Tetapi ketika berjalan, itu hanya tiga kali lipat dari berat badan. Jadi, bahkan jika kita berjalan dengan kecepatan yang lebih lambat, kita dapat meningkatkan detak jantung lebih tinggi sambil tetap berjalan, sehingga kita tidak memiliki dampak yang tinggi,” terang dia.

9. Membantu menjaga keseimbangan

Ketika menjelajahi alam bebas, kita dapat menyesuaikan diri dengan perubahan keseimbangan.

“Kita mengembangkan kekuatan yang memainkan peran besar dalam keseimbangan,” kata Kampert.

“Untuk menjaga keseimbangan, kita harus mampu merasakan perubahan dan pusat gravitasi, menyesuaikan diri dengannya, dan kemudian juga memiliki kekuatan untuk melakukan penyesuaian itu,” imbuh dia.

Tips mendaki untuk pemula

Bagi seorang pemula, penting untuk mempersiapkan diri sebelum mendaki gunung.

Kampert pun menawarkan beberapa tips tentang apa yang harus dilakukan.

• Melindungi kaki

Menurut Kampert, memakai sepatu yang nyaman dan pas, serta menjaga kaki tetap kering adalah tips utama yang perlu diketahui.

“Kaus kaki yang sesuai akan menyerap kelembapan apa pun. Kaus kaki wol masih akan menahan panas saat basah dibandingkan kaus kaki katun,” terangnya.

Dia menambahkan bahwa kita juga bisa melapisi kaki dengan deodoran aerosol dan antiperspirant untuk melindunginya dari keringat.

• Pakaian berlapis yang mudah dilepas

Kita bisa dengan cepat menjadi kepanasan begitu detak jantung naik.

Jadi, sangat penting mengenakan pakaian berlapis yang dapat dilepas dengan mudah. Selain itu, pikirkan tentang membawa pakaian ekstra seperti sarung tangan dan topi.

“Jika berada di lingkungan yang panas, kita akan berkeringat dan kehilangan cairan tubuh dengan cara itu. Bahkan saat cuaca dingin, kita kehilangan banyak kelembapan tubuh,” ujar Kampert.

• Tetap terhidrasi

Berbicara tentang berkeringat, itu dapat menyebabkan dehidrasi, bahkan dalam cuaca dingin.

“Kita kehilangan banyak kelembapan tubuh karena mencoba menghangatkan udara saat bernapas,” kata Kampert.

Jadi, Bawalah sebotol air untuk menghidrasi tubuh saat mendaki.

• Kenali lingkungan sekitar

Pastikan untuk mengisi daya ponsel dan pertimbangkan untuk mengunduh aplikasi kompas. Beri tahu seseorang ke mana kita pergi dan kapan.

“Selalu sematkan lokasi jika ponsel kita mati,” saran Kampert.

Secara keseluruhan, mendaki gunung adalah cara yang bagus untuk berolahraga dan memiliki manfaat tambahan untuk meningkatkan suasana hati, meningkatkan kualitas tidur, dan membantu sejumlah kondisi medis yang potensial.

Ingatlah juga untuk melakukan pendakian sesuai dengan kecepatan sendiri dan tidak perlu menjadi pendaki ahli dalam semalam.

Mulailah dari yang kecil dan berjalan perlahan sampai kita merasa nyaman dengan lingkungan sekitar.

“Setiap pendakian memberikan kesempatan unik untuk merasakan langit di atas, tanah di bawah, dan kedamaian di dalam diri,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *