Yuan reli didorong harapan pelonggaran kebijakan COVID, dolar goyah

Yuan reli didorong harapan pelonggaran kebijakan COVID, dolar goyah

tribunwarta.com – Yuan melonjak terhadap dolar AS di sesi Asia pada perdagangan Selasa sore, menjelang konferensi pers COVID-19 di China yang memacu harapan potensi pelonggaran dalam pembatasan pandemi ketat negara itu menyusul episode kerusuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Yuan di pasar luar negeri melonjak 1,2 persen menjadi 7,1607 dolar setelah pernyataan dari pemerintah China mengatakan para ahli dari Komisi Kesehatan Nasional dan dua lembaga lain yang terlibat dalam pengendalian dan pencegahan penyakit akan berbicara pada konferensi pers COVID pada Selasa pukul 15.00 waktu setempat (07.00 GMT).

Yuan di pasar domestik naik 0,66 persen pada 7,1594 per dolar.

“Orang-orang menjadi sangat bersemangat tentang semacam pembukaan kembali,” kata Alvin Tan, kepala strategi valas Asia di RBC Capital Markets.

Dolar AS, yang menguat di sesi sebelumnya karena meningkatnya kekhawatiran atas situasi COVID China, memangkas beberapa kenaikan semalam dan bergerak lebih rendah secara luas.

Aussie, sering digunakan sebagai proksi likuid untuk yuan, naik 0,8 persen menjadi 0,6708 dolar AS. Kiwi juga naik 0,9 persen menjadi 0,6214 dolar AS.

Sterling menguat 0,4 persen menjadi 1,2007 dolar.

Polisi pada Senin (28/11) menghentikan dan menggeledah orang-orang di lokasi protes akhir pekan di Shanghai dan Beijing, setelah kerumunan di sana dan di kota-kota China lainnya berdemonstrasi menentang kebijakan nol-COVID yang ketat di negara itu.

Protes telah menyebar ke setidaknya selusin kota di seluruh dunia untuk menunjukkan solidaritas.

Di tempat lain, euro naik 0,4 persen menjadi 1,0382 dolar, setelah melonjak ke puncak lima bulan di 1,0497 dolar semalam.

Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde mengatakan semalam bahwa inflasi zona euro belum mencapai puncaknya dan berisiko menjadi lebih tinggi dari yang diperkirakan saat ini, mengisyaratkan serangkaian kenaikan suku bunga ke depan.

Angka inflasi zona euro untuk November akan dirilis pada Rabu (30/11), dengan ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan inflasi akan mencapai 10,4 persen tahun-ke-tahun. Sebelum itu, angka inflasi dari Spanyol dan Jerman diharapkan pada Selasa nanti.

“Komentar bank sentral yang kami dapatkan minggu ini, termasuk dari Lagarde, membuat pasar waspada terhadap risiko bahwa ECB akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan Desember daripada 50 basis poin, yang telah menjadi konsensus kuat hingga beberapa hari terakhir,” kata Ray Attrill, kepala strategi valas di National Australia Bank (NAB).

Yen Jepang terakhir diperdagangkan sekitar 0,3 persen lebih tinggi pada 138,525 per dolar.

Terhadap sekeranjang mata uang, indeks dolar AS turun 0,4 persen menjadi 106,23, setelah naik 0,5 persen semalam.

Greenback tetap sedikit didukung oleh pembicara Federal Reserve yang hawkish semalam.

Presiden Fed St Louis James Bullard mengatakan Fed perlu menaikkan suku bunga sedikit lebih jauh, sementara Presiden Fed New York John Williams dan Presiden Fed Richmond Thomas Barkin menggemakan pandangan serupa.

“Retorika Fed yang kami dengar dari beberapa pembicara dalam 24 jam terakhir mengirimkan pesan yang relatif hawkish, yang agak bertentangan dengan harga pasar,” kata Attrill dari NAB.

Komentar dari Ketua Fed Jerome Powell pada Rabu (30/11/2022) akan diawasi untuk sinyal baru tentang pengetatan lebih lanjut, dengan data pekerjaan utama AS untuk November akan dirilis pada Jumat (2/12). Bank sentral AS secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan tambahan 50 basis poin ketika bertemu pada 13-14 Desember.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *