tribunwarta.com – WHO baru-baru ini bingung kenapa belum ada pasien positif virus corona di Indonesia. Tidak terdeteksi atau kebal?
Simak informasi selengkapnya di berita Finansialku di bawah ini!
Rubrik Finansialku
WHO Tidak Yakin Indonesia Bisa Deteksi Corona
Beberapa hari ke belakang, muncul pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Indonesia terkait pendeteksian virus corona di tanah air.
Pasalnya, pihak WHO tidak yakin kalau Indonesia mampu mendeteksi munculnya wabah virus corona di negara berkembang ini.
Sikap skeptikal ini tentunya muncul dikarenakan hampir semua negara tetangga Indonesia sudah terjangkit wabah virus corona, sementara di Indonesia, belum ada sama sekali pasien yang positif terjangkit virus corona.
Download Sekarang! Ebook PERENCANAAN KEUANGAN Untuk USIA 30-an, GRATIS!
Hal ini tentu jadi pertanyaan, apakah memang belum ada pasien yang terjangkit, ataukah Indonesia terbukti belum mampu mendeteksi penyebaran virus corona?
Menjawab keraguan ini, Terawan Agus Putranto selaku Menteri Kesehatan menyangkal dan berkata kalau Indonesia memiliki alat yang sudah teruji untuk pemeriksaan terkait virus tersebut.
“Boleh nanti lihat sendiri di Balitbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan). Karena problemnya itu adalah kalian bisa melihat sendiri. Kita ini sangat terbuka, tidak ada sesuatu yang ditutup-tutupi dan memang kita punya alat itu.” Tuturnya sebagaimana dilansir dari laman cnbcindonesia.com, Selasa (11/02).
[Baca Juga: Corona Oranye di Singapura, Kemenlu Kasih Kuning Travel Warning]
Dia juga menegaskan kalau 238 WNI yang sempat dievakuasi dari ground zero tempo hari, tidak ada satu pun dari 238 orang itu yang menunjukkan gejala infeksi.
Siswanto, Kepala Balitbangkes Kementerian Kesehatan juga turut menambahkan sangkalan dengan memberikan beberapa hipotesis yang bisa menjawab pertanyaan WHO itu.
Dia mengatakan salah satu yang bisa dijadikan hipotesis untuk sementara adalah imunitas orang Indonesia yang kuat.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyatakan kalau terdapat 62 suspect virus corona di Indonesia, dan semuanya dinyatakan negatif.
Melansir laman cnnindonesia.com yang merujuk pada data di Kementerian Kesehatan, per Selasa (11/02), dari total 64 suspect di Indonesia yang sudah diperiksa, 62 di antaranya dinyatakan negatif.
“Kemarin ada 62 yang suspect tapi setelah dicek semuanya, pada posisi negatif. Ini patut kita syukuri.” Ujar Jokowi, Selasa (11/02) lalu.
[Baca Juga: Gawat! Ada WNI Terinfeksi Virus Corona di Singapura]
Lebih lanjut dijelaskan juga oleh Vivi Setiawaty selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Kementerian Kesehatan, semua prosedur sudah dilakukan oleh Kemenkes.
Dia mengaku, setiap ada orang yang suspect, spesimen langsung diambil untuk dicek di laboratorium.
“Jadi untuk Coronavirus 2019-nCoV kita tidak bisa menjawab kenapa tapi kita tetap meningkatkan kewaspadaan, tetap kita lakukan pemeriksaan terus menerus, tidak ada yang ketinggalan.” Kata Vivi sebagaimana dilansir dari laman cnbcindonesia.com, Rabu (12/02).
Menjawab kesalahpahaman yang diterima Indonesia, Dokter Vinod Kumar Bara, selaku Medical Officer WHO di Indonesia meluruskan beberapa hal terkait topik tersebut.
“Kami sepenuhnya yakin bahwa laboratorium ini mampu untuk mendeteksi virus corona tipe baru ini.” Katanya seperti dikutip dari laman nasional.republika.co.id, Selasa (11/02).
[Baca Juga: Singapore Airshow 2020 Diancam Corona, 70 Perusahaan Mundur]
Dia juga mengatakan kalau menurut pantauan pihaknya, Indonesia telah meningkatkan kapasitas untuk penanganan deteksi virus itu, termasuk menyiapkan seratus rumah sakit rujukan di seluruh Indonesia.
Dari seratus rumah sakit itu, sebanyak 26 rumah sakit sudah melakukan simulasi penanganan penyakit emerging.
26 rumah sakit itu memiliki total 52 ruang isolasi dengan masing-masing 113 tempat tidur khusus pasien penyakit emerging.
Berapa jumlahnya, kami sangat berterima kasih atas kebaikan dan kepedulian Anda. Semoga, donasi ini akan memberikan senyuman mereka kembali dalam menjalankan hidup!
Kebingungan WHO ini juga tentunya turut dirasakan oleh beberapa kalangan masyarakat. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda punya pendapat atau hipotesa yang berbeda soal ini? Beritahu kami melalui kolom komentar, ya!
Sumber Referensi:
Sumber Gambar:
