Wali Kota Kediri Beber Kolaborasi Ekonomi, Salah Satunya Program Nglarisi Dagangan Tetangga

Wali Kota Kediri Beber Kolaborasi Ekonomi, Salah Satunya Program Nglarisi Dagangan Tetangga

SURYA.CO.ID, KOTA KEDIRI – Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Jawa Timur menggelar Konferensi Wilayah 1 yang dilaksanakan di Hall Universitas Islam Kadiri (Uniska). Konferwil itu digelar secara langsung dan daring melalui kanal YouTube TV9 Official, Rabu (19/10/2022).

Kegiatan ini dihadiri Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar; Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi; Ketua DPW HPN Jawa Timur, Misbahul Munir; Ketua Umum DPP HPN, Dede Supriyadi; Ketua Dewan Pembina DPP HPN, KH Anwar Iskandar.

Juga dihadiri Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur, Jumadi; Ketua HPN Kediri, Gus Farid Muttaqin Iskandar, dan Wakil Rektor Universitas Islam, Kadiri Khayatudin.

Di hadapan peserta, Wali Kota Kediri menyampaikan, sekarang ini dunia mulai berubah, yang tadinya kuat sekarang biasa-biasa saja, yang tadinya besar jadi runtuh. Hal ini membuktikan bahwa era disrupsi tidak bisa dilawan.

Di era disrupsi juga membuat orang harus berpikir beberapa kali apakah harus berkompetisi atau berkolaborasi. “Saya kira kompetisi dan kolaborasi memang harus menjadi satu. Karena itu butuh effort yang besar. Apalagi pengusaha nahdliyin jumlahnya tidak sedikit dan ini adalah potensi yang sangat besar,” ungkap Mas Abu, sapaannya.

Mas Abu menyampaikan, pada era pandemi Covid-19 banyak negara yang terkena dampak sangat besar. Namun Indonesia memiliki UMKM yang cukup banyak sehingga pertumbuhan ekonomi negara bisa disangga oleh pelaku UMKM.

Saat ini ada peluang yang sangat besar di Indonesia, ketika Presiden Jokowi mengambil keputusan bahwa belanja pemerintah harus disokong oleh produk-produk di Indonesia.

Keputusan ini yang harus menjadi perhatian bersama, dan menjadi sebuah peluang yang harus ditangkap bersama atau justru akan dilepas. “Kalau kita lepas, akan diambil oleh orang Korea, Jepang dan yang lain. Mereka pasti akan berubah seperti bunglon yang mungkin mereka punya pabrik di sana dan melukir pabriknya sebagian di sini,” imbuhnya.

Diungkapkan, Kota Kediri memiliki program Nglarisi Dagangan Tetangga. Sehingga bila tetangga ada yang berjualan, dibeli produknya. Ditambah lagi bila produk jualannya itu merupakan hasil karya anak negeri, membuat ekonomi tumbuh dan berputar sangat cepat.

“Mari kita dorong perekonomian kita bersama-sama demi terwujudnya perekonomian yang baik untuk seluruh warga Indonesia,” ujar Mas Abu. ****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *