Tingkatkan TKDN, Argon Group Bangun Pabrik Farmasi dan Alkes di Cikarang

Tingkatkan TKDN, Argon Group Bangun Pabrik Farmasi dan Alkes di Cikarang

tribunwarta.com – JAKARTA – Penguatan arsitektur kesehatan global menjadi salah satu poin utama hasil Presidensi G20 Indonesia, yang merupakan wujud peran kepemimpinan Indonesia untuk turut menentukan arah kebijakan ekonomi dunia serta langkah nyata bagi pemulihan dunia akibat Covid-19.

Adapun, Presidensi Indonesia dalam KTT G20 fokus pada tiga sektor prioritas yang menjadi kunci bagi pemulihan yang kuat dan berkelanjutan, yaitu penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.

Terkait arsitektur kesehatan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan akan diperkuat dengan tiga sub agenda sektor kesehatan pada Presidensi Indonesia di G20, yang sejalan dengan 6 pilar transformasi sektor kesehatan nasional. Tiga sub agenda tersebut, pertama, membangun ketahanan sistem kesehatan global, kedua, menyelaraskan standar protokol kesehatan global, dan ketiga mengembangkan pusat manufaktur dan pengetahuan global untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi.

Adapun, fokus enam pilar transformasi kesehatan nasional adalah transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.

Mendukung langkah tersebut, Argon Group, menyatakan ikut siap untuk terus memperkuat pilar ke-3, yaitu transformasi sistem ketahanan kesehatan, terutama sektor farmasi dan alat kesehatan.

“Platform kami terdiri dari 33 cabang, 4 kantor perwakilan, 1 pusat distribusi nasional, dan 33 gudang serta lebih dari 800 tenaga penjual dan 2.388 tenaga profesional. Mereka mengelola 6.000 SKU untuk melayani 70.100 pelanggan, yang terdiri dari rumah sakit, klinik dan sarana apotik,” papar Direktur utama Argon Group Krestijanto Pandji, dalam keterangannya, Senin (26/12/2022).

Dikatakan, dengan perubahan perilaku konsumen yang semakin sadar akan kesehatan dan kebijakan pemerintah yang mengutamakan produk dalam negeri, masa depan industri farmasi dan alat kesehatan akan sangat menjanjikan.

‘’Sebagai langkah konkret, dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 Tahun 2022, Argon Group ikut serta dalam Pameran Bangga Produk Inovasi dan Teknologi Kesehatan Dalam Negeri dalam mendukung Transformasi Sistem Kesehatan pada 3–5 November 2022 di Indonesia Convention Exhibition BSD, Tangerang, Banten’’, urainya.

Pada sesi peninjauan pameran HKN oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonessi (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Wamenkes Dante Saksono Harbuwono di booth Argon Group, Krestijanto menyebut pihaknya sempat memaparkan kontribusi Argon Group dalam menghasilkan produk yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi serta komitmen untuk memproduksi alat kesehatan dalam negeri.

Argon Group, melalui PT Djembatan Dua, telah memiliki visi kemandirian produk dalam negeri sejak 2011 melalui peluncuran produk alat kesehatan dengan merek Stardec. Argon Group bahkan siap meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri (TKDN) menjadi 50% pada 2024, sesuai dengan instruksi pemerintah. ‘’Untuk itu, Argon Group tengah menyelesaikan pembangunan pabrik produk farmasi dan alkes di kawasan industri Jababeka 2, Cikarang, Jawa Barat. Selain itu, Argon Group juga ikut memperkuat pilar ke-5, yaitu transformasi SDM kesehatan’’, tuturnya.

Krestijanto juga mengungkapkan bahwa Argon Group melihat bonus demografi di Indonesia yang memiliki 70% penduduk berusia produktif dengan jumlah angkatan kerja yang mencapai 144 juta orang sebagai suatu momentum untuk memperkuat SDM. “Argon Group berkomitmen kuat untuk membangun kualitas SDM yang nantinya berkontribusi terhadap peningkatan ketahanan kesehatan nasional,” tegasnya.

Kontribusi Argon Group juga memperkuat pilar ke-6 transformasi kesehatan nasional yaitu transformasi teknologi kesehatan. Sementara menjawab kebutuhan pasar online yang terus berkembang, Argon Group mengembangkan bisnisnya melalui anak perusahaan baru, yaitu PT Karsa Inti Tuju Askara (KITA).

KITA memperluas akses masyarakat akan kebutuhan obat melalui salah satu produk layanan bernama GoApotik, sebuah pharmacy aggregator yang bertujuan untuk menghimpun rekanan apotek resmi guna memenuhi kebutuhan obat-obatan dan vitamin yang dapat diakses langsung oleh masyarakat secara online. “KITA memiliki keunggulan digital platform dan fokus pada penjualan obat yang dapat diakses di seluruh Indonesia melalui lebih dari 4.000 rekanan apotek,” ujar Komisaris KITA, Wimala Widjaja.

Tantangan dan tugas sektor kesehatan kedepan tidak semakin ringan. Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen semua seluruh komponen bangsa untuk saling berkolaborasi dalam menghadapi masalah kesehatan di masa yang akan datang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *