The Fed Kendurkan Laju Suku Bunga, Harga Emas Melesat 1%!`

The Fed Kendurkan Laju Suku Bunga, Harga Emas Melesat 1%!`

tribunwarta.com – Harga emas bersinar terang setelah Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang lebih moderat.

Pada perdagangan Kamis (1/12/2022) pukul 06:12 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.769,19 per troy ons. Harga emas menguat 0,04%.

Penguatan hari ini semakin mempertajam kinerja positif emas. Pada perdagangan Rabu (30/11/2022), harga emas juga menguat 1,07% ke posisi US$ 1.768,45 per troy ons. Dengan demikian, harga emas sudah menguat selama tiga hari beruntun.

Dalam sepekan, harga emas menguat tipis 0,81% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih menguat 7,4% sementara dalam setahun melemah 0,76%.

Analis Heraeus Precious Metals, Tai Wong, mengatakan pernyataan Powell mengenai kenaikan suku bunga secara moderat menguatkan ekspektasi pasar jika The Fed hanya akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps pada Desember mendatang.

“Pernyataan Powell membuat emas rally. Pelaku pasar bahkan sampai mengabaikan isi pidato Powell setelahnya di mana dia menegaskan bahwa suku bunga tinggi akan lebih lama dan tidak ada pemangkasan dalam waktu dekat,” tutur Tai Wong, kepada Reuters.

Kenaikan suku bunga The Fed menjadi ‘musuh’ emas pada tahun ini. Emas selalu terkapar setiap kali The Fed menaikkan suku bunga acuan. Pasalnya, kenaikan suku bunga acuan akan melambungkan dolar AS sehingga membuat emas semakin mahal dan kurang menarik.

Kenaikan suku bunga juga akan membuat yield surat utang pemerintah AS naik. Emas yang tidak menawarkan imbal hasil pun menjadi tidak menarik jika yield menguat.

Sejak pertengahan Maret 2022, The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 375 bps. Dalam rentang waktu tersebut, harga emas sudah ambruk US$ 158,73 per troy ons atau 8%.

Seperti diketahui, Powell dalam pidatonya di acara Brookings Institution mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang moderat.

Masuk akal untuk memoderasi laju kenaikan suku bunga kami saat kami mendekati tingkat pengekangan yang cukup untuk menurunkan inflasi. Waktu untuk memoderasi laju kenaikan suku bunga mungkin akan datang segera setelah pertemuan Desember” tuturnya dikutip CNBC International.

Namun, Powell memperingatkan bahwa Fed kemungkinan tetap memberlakukan kebijakan yang restriktif untuk waktu yang lama sebelum mengakhiri perang inflasi.

“Meskipun ada beberapa perkembangan yang menjanjikan, jalan kita masih panjang untuk memulihkan stabilitas harga,” tambahnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *