“Buku ini mencatat perjalanan sejarah dan kisah-kisah manusiawi para siswa. Buku ini merangkum 25 tulisan yang penuh warna. Mulai soal cinta, rambut gondrong, kenakalan, dan bahkan perkelahian antarsekolah. Buku ini juga mengangkat semangat meraih cita anak SMAN 8 atau Smandel pada zamannya,” kata salah satu penyusun buku, Suradi, Senin, 3 Oktober 2022.
Untuk menyusun buku ini, Suradi dibantu satu rekannya sesama wartawan, yakni Idrus F Shahab. Frasa ‘Taman Bukit Duri’ yang tercantum di judul merujuk pada lokasi SMAN 8 Jakarta yang terletak di i kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Suradi mengatakan buku ini diterbitkan menyambut 64 tahun usia SMAN 8 Jakarta. Buku ini sebagai pengingat bahwa SMA itu sudah melahirkan banyak talenta, meliputi ilmuwan, teknokrat, hingga profesi terpandang lainnya.
“Mereka para alumni tersebut menuangkan pengalaman semasa SMA dengan jujur, humanis, dan juga humoris,” kata dia.
Dari 25 penyumbang tulisan, ada nama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar yang merupakan alumnus 1974. Ada juga tulisan dari Direktur Sekolah Lingkungan Universitas Indonesia Tri Edhi Budhi Soesilo.
Peluncuran buku setebal 268 halaman yang diterbitkan Kakilangit Kencana ini juga sebagai ajang reuni kecil. Buku ini diharapkan bisa merekam kenangan dan dinamika masa SMA dengan melihat setting sosial dan politik Jakarta dan Indonesia, terutama dari sisi kebijakan pendidikan.
“Buku ini bukan untuk menampilkan para sosok alumnus SMAN 8 yang pintar saja, tapi warna-warni alumnus yang punya cerita unik, lucu, dan membuat pembacanya merasakan sisi-sisi humanis,” kata Suradi.
Baca: Kamu Anak SMK yang Mau PKL? Pelajari Tips dan Trik Bikin Laporan PKL
Mengingat alumnus SMAN 8 Jakarta ini berjumlah ribuan, masih banyak yang perlu diungkap pengalaman menarik dan unik serta penuh empati lainnya. Untuk itu, Suradi berniat menyusun buku edisi lanjutan agar bisa menjadi pembelajaran bagi generasi saat ini.
(UWA)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.
