Teganya, Jasad Bayi Diduga Kuat Dilempar dari Jembatan; Warga Tak Sengaja Menemukan Saat BAB

Teganya, Jasad Bayi Diduga Kuat Dilempar dari Jembatan; Warga Tak Sengaja Menemukan Saat BAB

SURYA.CO.ID, BLITAR – Ratusan warga di Desa Banjarsari, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar mendadak gempar dengan penemuan sesosok jasad bayi di dasar sungai Jembatan Kalilegi, Senin (25/7/2022) siang. Diduga, bayi tak berdosa itu sengaja dibuang dari jambatan yang melintang di atas sungai sebelum ditemukan salah seorang warga.

Bahkan jasad bayi yang dibungkus tas plastik hitam itu membuat penemunya, Pardi ((35), ketakutan. Karena saat itu Pardi sengaja turun ke tebing sungai yang dalam untuk buang air besar (BAB) di antara bebatuan, namun malah menemukan jasad bayi di atas batu yang tak jauh dari kakinya.

Warga Desa Pager Gunung, Kecamatan Kesamben itu kaget dan batal BAB serta langsung ngacir ke atas jembatan yang merupakan jurusan Malang-Blitar. Temuan jasad bayi pada pukul 13.00 WIB itu pun mengundang perhatian banyak warga.

Lokasi penemuan sekitar 10 meter sebelah Selatan jembatan Kalilegi. Dari pemeriksaan polisi, bayi itu sudah meninggal meski belum bisa dipastikan apakah dibuang dalam keadaan hidup atau sudah meninggal, dan apakah dilempar di bawah atau dari atas jembatan.

“Kami belum bisa memastikan apa-apa terkait penemuan mayat bayi itu. Sepertinya, baru dilahirkan karena ari-arinya belum diputus. Namun saat ini mayat bayi itu sudah kami bawa ke kamar mayat rumah sakit (RSUD Ngudi Waluya, Wlingi),” kata AKP Eko Sujoko, Kapolsek Selorejo.

Bahkan Eko juga belum bisa menduga, apakah bayi itu dibuang dalam keadaan masih hidup atau sudah tiada. Namun sepintas, proses persalinannya wajar atau tak ada masalah, bahkan kondisi fisik bayi sendiri juga tak ada yang cacat.

“Namun, kenapa orangtuanya kok sampai berbuat setega itu, sepertinya ada sesuatu yang tidak wajar dan itu masih kami selidiki,” ungkapnya.

Dan untuk membuang bayi di TKP itu juga tidak mudah meski berada di tepi jalan raya Malang-Blitar. Selain tak ada akses dari atas jembatan untuk turun ke tepi sungai itu, juga tempatnya curam dan ditumbuhi semak belukar sehingga sulit dijangkau.

Namun tempatnya memang sepi karena jarang ada orang menjamahnya, kecuali orang yang sedang kepepet untuk buang hajat seperti Pardi itu. “Kami masih mempelajari TKP-nya, terutama jalannya atau dari mana orang bisa menjangkau ke lokasi tepi sungai itu,” ujar kapolsek.

Sementar Pardi mengaku mules setelah makan siang. Karyawan penggilingan batu di atas sungai itu dengan cepat berlari ke tepi sungai di bawah, yang hanya berjarak sekitar 50 meter. Dan salah satu akses yang bisa dilewati ke arah sungai adalah lewat dekat tempat kerja Pardi.

Begitu sudah dalam posisi jongkok di atas batu kali,yang di sebelah kanan-kirinya dilewati air sungai yang mengalir deras, Pardi mendadak melihat tas plasik warna hitam di atas batu di sebelahnya.

Pardi seketika merinding karena di dalam tas plastik itu ada bayi telanjang. Ia langsung lari dan kembali naik ke atas sungai yang medannya curam itu, untuk memberi tahu warga lainnya.

Dugaannya, pelaku membuangnya, Minggu ((24/07/2022) karena tempat penggilingan batu libur sehingga sepi. “Kami akan berkoordinasi dengan polsek lain dan juga para perangkat desa, siapa tahu ada warga yang hamil besar namun tidak diketahui kapan proses persalinannya, namun anaknya tidak ada,” pungkasnya. ****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *