Sudah Repotkan Polisi saat Protes Pembalakan ke Perhutani Blitar, Alasan Pendemo Bikin Tepok Jidat

Sudah Repotkan Polisi saat Protes Pembalakan ke Perhutani Blitar, Alasan Pendemo Bikin Tepok Jidat

SURYA.CO.ID, BLITAR – Semangat Agus Budi Sulistyo begitu besar dan berapi-api saat berorasi untuk mendemo Perhutani Blitar atas banyaknya kasus pembalakan atau pencurian kayu di hutan beberapa waktu terakhir.

Bahkan Agus terbilang berani, karena berdemo hanya ditemani dua rekannya, namun sudah membuat sibuk Polres Blitar yang telanjur mengerahkan puluhan anggotanya, Kamis (28/7/2022).

Aktivis berusia 45 tahun asal Kecamatan Lodoyo, Kabupaten Blitar ini kembali mendatangi kantor Perhutani Blitar di Jalan S Supriadi Kota Blitar. Tidak berbeda dengan demo yang mengerahkan massa awal bulan ini, Agus berniat mengkritisi kinerja Perhutani Blitar dan tuntunannya tidak berbeda dengan demo sebelumnya.

Yaitu mendesak Perhutani mengungkap banyaknya kasus pencurian kayu di hutan, yang pelakunya hampir tidak pernah terungkap meski selalu dipergoki petugas. “Tuntutan kami tetap sama (dengan demo sebelumnya), agar perhutani bisa menangkap para pencuri kayu hutan,” kata Agus saat berorasi di pulau jalan di depan kantor Perhutani.

Informasi mengenai adanya demo yang dimotori Agus sudah membuat polres belingsatan. Bahkan puluhan petugas Polres Blitar sudah bersiaga di depan kantor Perhutani. Tetapi ketika banyak petugas menutup rapat pintu kantor Perhutani dan berjaga di depannya, ternyata yang datang naik mobil pikap hanya Agus dan dua rekannya sekitar pukul 09.30 WIB.

Polisi seperti kecele, karena tidak ada massa dalam jumlah besar yang berdemo. Karena dijaga banyak petugas, Agus tidak berusaha menerobosnya melainkan memilih membentangkan spanduk di sebelah kiri pintu masuk Perhutani.

Lantas ia duduk bersila di bawah spanduk, yang diikatkan di kedua pohon, lalu berorasi dengan semangat membara. Tentu, aksi tunggal yang dilakukan Agus menjadi perhatian para pengendara yang sedang melintas di depan kantor perhutani itu.

Disampaikan Agus, masyarakat Blitar heran karena setiap kali terjadi pencurian kayu di tengah hutan dan berhasil dipergoki, pelakunya selalu lolos. Agus mengaku tidak menuduh, tetapi ia menilai pola pencurian selalu sama yaitu pelakunya kabur dan sepeda motor protolan milik pelaku ditinggal.

“Akhirnya, petugas mengamankan sepeda motor modifikasian yang mirip trail dan kayu yang ditebang pelakunya,” papar Agus.

Usai orasi sekitar 30 menit, Agus didatangi oleh wakil Adm Perhutani, yang juga bernama Agus yaitu Agus Suryawan, dan menjawab semua tuntutannya. “Kami serius terkait itu semua. Kalau soal pelakunya itu, semua kasus pencurian kayu sudah kami laporkan dan ada bukti LP-nya (laporan polisinya),” papar Agus kepada Agus si aktivis.

Setelah berdialog singkat, akhirnya Agus sang aktivis pulang. Namun ia sempat ditanya beberapa wartawan mengapa hanya demo bertiga.

Karena pada demo sebelumnya, Agus memang mengajak massa. Jawaban Agus ternyata menggelikan,”(Demo bertiga) Karena kepingin saja,” sahutnya enteng. *****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *