Strategi Persiapan Dana Beli Rumah dan Dana Menikah

Strategi Persiapan Dana Beli Rumah dan Dana Menikah

Strategi Persiapan Dana Beli Rumah dan Dana Menikah
Foto: Istimewa/Ilustrasi

Sebelum masa pandemi, jumlah pernikahan di Indonesia rata-rata mencapai 2 juta pertahun. Berdasarkan survei Bridestory pada 5.000 pasangan pengantin, ternyata sebesar 45% biaya pernikahan melebihi budget awal pengantin. Sekitar 49% sesuai budget awal dan sisanya 6% biaya pernikahan kurang dari budget awal.

Apa penyebabnya?

Penyebab utama pasangan mengalami overbudget adalah dikarenakan para pengantin ingin sesuai ekspetasi dan keinginan lingkungan sekitarnya, sehingga budget pun dipertengahan mengalami kekacauan. 

Semakin besar keinginan untuk mewujudkan ekspetasi pernikahan, maka semakin besar juga biaya pernikahan yang harus disediakan.

MENGAPA BANYAK YANG BELUM MEMILIKI RUMAH?

Berdasarkan Susenas yang dilakukan Badan Pusat Statistik (2019),  jumlah rumah tangga di Indonesia yang tidak mempunyai rumah sendiri ada sekitar 15%. Para kepala rumah tangga ini tergolong ke dalam masyarakat berpenghasilan rendah. Para pasangan memilih menyewa rumah, menumpang di rumah kerabat atau hidup secara nomaden.

Faktanya, sekitar 52,4% rumah tangga milenial di Indonesia belum memiliki rumah sendiri. Tentunya mereka memiliki pertimbangannya. Kondisi finansial merupakan salah satu alasan yang menjadikan mereka memilih untuk tidak memiliki rumah sendiri.

Menurut Shierly, CFP selaku Financial Planner Finansialku.com, ada beberapa langkah yang tepat untuk mempersiapkan dana pernikahan dan dana beli rumah secara bersamaan. Berikut tipsnya :

#1 Tentukan Sesuai Kepentingan

Katanya bersamaan, kok disuruh pilih satu?

Nah, pertanyaan ini perlu didiskusikan setiap pasangan untuk menyusun skala prioritas. Jika finansial pasangan saat ini belum mencukupi untuk beli rumah dan pesta pernikahan secara cash, artinya kamu perlu menabung atas berinvestasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Setiap keputusan memerlukan usaha, pertimbangan jangka panjang, dan mungkin dapat menimbulkan konflik dalam hubungan. Maka dari itu, kamu dan pasangan tentunya perlu mendiskusikan dengan baik mengenai prioritas antara acara pernikahan dan tempat tinggal setelah menikah.

#2 Riset dan Memperhitungan Estimasi Biaya

Kamu dan pasangan perlu mencari informasi dan menghitung seberapa besar estimasi biaya yang perlu disiapkan. Jika telah sepakat, maka langkah berikutnya mencari tahu saat ini dipasaran berapa biaya yang kamu perlukan. Maka penting untuk kamumencari informasi sebanyak-banyaknya.

Misal, mencari tahu berapa biaya pernikahan untuk sewa gedung, catering, pakaian, undangan dan sebagainya. Setelah itu kamu bisa mencatat dan memperhitungkan biaya yang harus kamu keluarkan untuk memehuhi kebuthan pernikahan tersebut.

#3 Tentukan Sumber Pendanaan

Sumber pendanaan pasangan bisa dari uang pribadi, pinjaman, ataupun dibantu oleh kedua orang tua atau sanak saudara.

#4 Mulai Investasi

Jika pasangan ingin melakukan kedua tujuannya secara bersamaan, maka jumlah investasi yang dilakukan harus maksimal.

Mengingat jumlah kebutuhan biaya pernikahan dan biaya rumah cukup besar, maka disarankan alokasi investasi sebaiknya 30%-50% dari penghasilan bulanan. Semakin pendek durasi untuk mempersiapkan, maka semakin besar alokasi investasi per bulan yang harus kamu lakukan. (Della Kurnia Putri)


Artikel ini bersumber dari swa.co.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *