Strategi Penjualan Produksi Makanan Olahan dalam Bentuk Kemasan Ubi Pedas (UBDES)

Strategi Penjualan Produksi Makanan Olahan dalam Bentuk Kemasan Ubi Pedas (UBDES)

tribunwarta.com – Abstrak:

Penulis membuat penelitian produksi Ubi Kayu yang diolah menjadi ubi pedes (ubdes) dengan meneliti penjualan dan kemasan dalam produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat beli konsumen dipengaruhi oleh atribut kemasan tidak menarik, tidak higienis dan informasi produk tidak tersedia.Faktor pendukungnya adalah : kemasan cukup menarik, bahan kemasan bagus dan tahan lama, kedap udara dan menarik.

Kata kunci: Produksi, Penjualan,Kemasan, Ubi Pedes (Ubdes)

PENDAHULUAN

Sentra industri ubi pedes (ubdes) adalah pengolahan tumbuhan asli Indonesia yang merupakan salah satu hasil pertanian yang bagi kita yang tinggal di Indonesia, tentu sangat mudah untuk mendapatkan bahan pangan satu ini. Apalagi Indonesia merupakan negara penghasil singkong terbanyak ke empat dunia setelah Negeria, Thailand dan Brasil. Singkong kaya akan kandungan beta karotin, senyawa organik yang juga banyak di temukan secara alami dalam buah dan sayur — sayuran, yang banyak manfaat untuk kesehatan tubuh manusia. Oleh sebab itu, singkong merupakan sumber pangan lokal yang berkualitas.

Beta karotin memiliki karakter berupa senyawa organik golongan terpenoid 40 rantai C, bersifat non polar bersifat larut dalam lemak, selain itu beta karotin juga merupakan senyawa piqmen (pewarna alami dalam buah atau sayur ) yang dominan berwarna merah atau jingga, makanya kalau pingin tahu ubi yang bagus itu harus tau warnanya. Yang kuning lebih bagus karena ada beta karotenya, juga lebih manis rasanya, kalau yang berwarna putih terkadang pait rasanya, semakin pait maka tingkat kandungan pati dan sianidanya semakin tinggi, walaupun ubi kayu yang jenis tersebut juga bisa di gunakan untuk melawan kanker pada porsi medisnya sendiri. Mesti begitu kebutuhan beta karotin manusia tergantung pada usia seseorang.

Indonesia yang dikenal sebagai penghasil ubi kayu terbanyak, maka penulis sebagai masyrakat indonesia berinovasi untuk membuat sebuah Produk yang terbuat dari Ubi kayu atau singkong. Walaupun di indonesia sudah banyak yang mengolahnya, tetap saja setiap produk memiliki ciri khas tersendiri baik dari pemasaran,pembuatan dan rasanya. Sentra usaha ubdes yang bersifat Home industry yang dipasarkan dalam bentuk kemasan. Produk ubdes ini memang tidak begitu banyak dikenal orang, Karena tidak ada sarana promosi yang bisa mengkomunikasikan produk ini ke konsumen. Produksi hanya menjual melalu sosial medianya saja.

Dari sisi rasa produk Ubdes ini tidak kalah dengan produk-produk kerupuk lainya yang ada di supermarket. Kendalanya dari sisi merk, sehingga sulit untuk dikenali. Kalau saja produk ini diberikan merk dan menitipkan produk tersebut atau ditokoh yang khusus kerupuk-kerupukan produk ini akan semakin banyak konsumennya dari mulai kalangan atas sampai kalangan bawah. Secara sentra usaha produk ini apabila dikembangkan sangat bagus, ditambah lagi dengan bahan dari produk ini mudah dijumpai. Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan produksi ubdes sendiri.

PERMASALAHAN

Permasalahan klasik yang sering diungkapkan sebagai penyebab kurang berkembangnya sektor industri kecil, khususnya industri rumah tangga di Indonesia adalah kecilnya permodalan usaha. Kondisi ini seringkali membuat pihak pengambil kebijakan memfokuskan kebijakan dengan cara pemberian bantuan permodalan. Padahal seperti diungkapkan Rolstadas (1985), kendala yang dihadapi usaha kecil bukan hanya permasalahan modal, tetapi juga kemampuan pengelolaan yang rendah, kesulitan dalam mengakses pasar, dan ketergantungan pada industri besar. Permasalahan umum lainnya yang sering dihadapi oleh industri kecil adalah masalah pemasaran, produksi dan manajemen.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Penelitian Berdasarkan fenomena masalah di atas, maka tujuan Penelitian ini adalah untuk

Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dalam pengemasan kerupuk yang paling mempengaruhi minat beli konsumen.

Menciptakan keunggulan bersaing melalui pengemasan dan pelabelan (Packing and Labelling)

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berisfat subjektif, yang mana lebih berfokus terhadap strategi peroduksi dan penjualan Produk ubi pedes (Ubdes).

HASIL PEMBAHASAN

Proses Produksi Ubi pedas (ubdes)

Ubdes merupakan makanan ringan yang dibuat dari bahan singkong yang memiliki rasa khas tersendiri bentuknya kecil-kecil seperti korek kayu dan berasa singkongnya. Usaha pembuatan Ubdes ini dilakukan pengolahan dari singkong mentah sampai pada proses siap saji. Adapun proses pembuatan Ubdes ini adalah mulai dari 1)Penyiapan,2)Pemotongan,3) Pengirisan, 4) Penggorengan.5) Pembumbuan.

Penyiapan bahan baku

Tabel 1

Bahan dan alat

Pemotongan

Pembuatan Ubdes dimulai dari pemotongan singkong yang masih utuh dipotong menjadi beberapa bagian

Pencetakan

Selanjutnya setelah dipotong beberapa bagian yang telah dipotong dilakukan pencetakan dengan alatnya.

Gambar 1

Pemotongan singkong

Gambar 2

Pencetakan singkong

Gambar 3

Penggorengan

Gambar 4

Kemasan Ubdes

Faktor mempengaruhi kemasan Ubdes

Pengemasan Kerupuk dimaksudkan untuk mempertahankan kualitas kerupuk agar tetap renyah (tidak melempem), agar memiliki nilai estetika dan juga memiliki nilai promosi yang tinggi. Kemasan kerupuk Desa Pakutandang ini memiliki banyak faktor yang mempengaruhinya, yaitu warna dasar kemasan, bentuk kemasan, ukuran kemasan dan label kemasan.

Warna dasar kemasan

Warna dasar kemasan merupakan kesan yang ditimbulkan oleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainy, dalam hal ini warna pada kemasan.

Bahan baku Kemasan

Bahan baku kemasan utama kerupuk harus tahan terhadap reaksi kimia dan udara yang dapat menyebabkan perubahan warna, bentuk dan rasa serta perubahan-perubahan lainnya.

Ukuran Kemasan

Ukuran kemasan yang dimaksud adalah besar-kecilnya kemasan, dalam hal ini dinyatakan dengan berat atau jumlah kerupuk dalam satu kemasan.

Keunggulan Bersaing Melalui Pengemasan

Masyarakat Indonesia telah lama mengenal kerupuk sebagai makanan kecil. Jenis makanan ini biasanya di konsumsi sebagai makanan yang mampu membangkitkan selera makan atau hanya sekedar di konsumsi sebagai makanan kecil. Kerupuk dikenal baik di segala usia maupun tingkat sosial masyarakat dan mudah diperoleh disegala macam tempat, baik di kedai pinggir jalan hingga di restoran hotel berbintang maupun di supermarket ternama.

Gambar 5

Penampakan setelah siap dijual

Hasil penampakan Ubdes setelah diproses. Ubdes siap untuk dipasarkan.

KESIMPULAN

Diharapkan hasil penelitian kemasan produk kerupuk ini bisa disebarkan ke seluruh tokoh-tokoh yang ada disekitar tempat tinggal.

Perlu adanya jalinan kerjasama atau kemitraan antara pengusaha kerupuk dengan pedagang eceran maupun pedagang, terutama dalam masalah harga penjualan dan keuntungan.

Perlu adanya perlindungan konsumen, diantaranya dengan menambahkan informasi yang lengkap tentang komposisi barang yang dikemas, sehingga konsumen tidak dirugikan.

DAFTAR PUSTAKA

Kusumawaty, Yeni. “Strategi pemasaran produk makanan ringan khas Riau (keripik nenas dan rengginang ubi kayu).” Jurnal Agribisnis 20.2 (2018): 124-138.

Remiasa, Marcus. “Perencanaan Strategis Pemasaran Untuk Menciptakan Sustainable Competitive Advantage (Kasus Pada Program Studi Manajemen Perhotelan Uk Petra Di Surabaya).” Jurnal Manajemen Perhotelan 1.1 (2005).

Silitonga, Lamin. Perencanaan strategis pemasaran Koperasi Agrina Desa Parsalakan Kecamatan Angkola Barat. Diss. IAIN Padangsidimpuan, 2019

Utaminingsih, Adijati. “Pengaruh orientasi pasar, inovasi, dan kreativitas strategi pemasaran terhadap kinerja pemasaran pada UKM kerajinan rotan di desa Teluk Wetan, Welahan, Jepara.” Media ekonomi dan manajemen 31.2 (2016).

Kristiningsih, Kristiningsih. “PERENCANAAN STRATEGIS PEMASARAN UNTUK MENCIPTAKAN SUSTAINABLE COMPETITIVE ADVANTAGE (KASUS PADA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA).” Equilibrium: Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi 8.1 (2010): 107-125.

Winarto, Hari. “Strategi pemasaran.” Jurnal Ekonomika Universitas Wijayakusuma Purwokerto 14.3 (2011): 23137.

Diniaty, Dewi, and Agusrinal Agusrinal. “Perancangan strategi pemasaran pada produk anyaman pandan.” SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri 11.2 (2014): 175-184.

Arianty, Nel, and Masyhura Masyhura. “Strategi Pemasaran Susu Kedelai Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Keluarga.” Prosiding Seminar Nasional Kewirausahaan. Vol. 1. No. 1. 2019.

Kotler, Philip, and Kevin Lane Keller. “Strategi Pemasaran.” Preshallindo, Jakarta (2005).

Mandasari, Dewi Jayanti, Joko Widodo, and Sutrisno Djaja. “Strategi Pemasaran Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Umkm) Batik Magenda Tamanan Kabupaten Bondowoso.” JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Sosial 13.1 (2019): 123-128.

Sari, Dian Cita, et al. Manajemen Pemasaran. Media Sains Indonesia, 2021.

Utaminingsih, Adijati. “Pengaruh orientasi pasar, inovasi, dan kreativitas strategi pemasaran terhadap kinerja pemasaran pada UKM kerajinan rotan di desa Teluk Wetan, Welahan, Jepara.” Media ekonomi dan manajemen 31.2 (2016).

Dayat, Muhammad. “Strategi Pemasaran Dan Optimalisasi Bauran Pemasaran Dalam Merebut Calon Konsumen Jasa Pendidikan.” Jurnal Mu’allim 1.2 (2019): 299-218.

Lupi, Fadel Retzen, and Nurdin Nurdin. “Analisis Strategi Pemasaran Dan Penjualan E-Commerce Pada Tokopedia. Com.” Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer 2.1 (2016): 20-29.

Mareta, Dea Tio, and Shofia Nur Awami. “Pengemasan produk sayuran dengan bahan kemas plastik pada penyimpanan suhu ruang dan suhu dingin.” Mediagro 7.1 (2011).

Rahmawati, Fitri. “Pengemasan dan pelabelan.” Materi Pelatihan Kewirausahaan bagi kelompok UPPKS (2013).

Julianti, Elisa, and Mimi Nurminah. “Teknologi Pengemasan.” Bahan Ajar Fakultas Pertanian Universits Sumatera Utara (2006).

Indraswati, Denok. “Pengemasan makanan.” Forum Ilmiah Kesehatan: Jakarta. 2017.

Hidayat, Yuniawan, and Eddy Triharyanto. “Peningkatan daya jual aneka produk olahan makanan melalui teknik pengemasan produk.” Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis 19.10 (2016).

Yuliati, Yuliati, and Rini Hadiyati. “Pelatihan pengemasan produk.” Monsu’ani Tano Jurnal Pengabdian Masyarakat 1.2 (2018): 11-14.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *