Sidak Pasar Semarang, Mendag: Minyak Goreng Curah di Jateng Rata-rata Rp12.500/Liter

Sidak Pasar Semarang, Mendag: Minyak Goreng Curah di Jateng Rata-rata Rp12.500/Liter

Semarang: Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) kembali turun ke pasar rakyat untuk memastikan kesediaan dan harga bahan pokok dan minyak goreng. Kali ini, Zulhas mengunjungi Pasar Gayamsari di Semarang, Jawa Tengah.
 
Zulhas memastikan harga minyak goreng curah rata-rata sudah berada di bawah Rp14.000 per liter. Sejumlah harga barang kebutuhan pokok juga terpantau turun dan stabil.
 
“Harga minyak goreng curah saat ini di bawah Rp14.000/liter, yaitu di kisaran Rp12.000/liter-Rp12.500/liter dan Rp13.000/liter. Di Pasar Gayamsari, pedagang menjual minyak goreng curah dengan menggunakan botol-botol plastik sehingga harganya ditambah Rp500/botol. Kalau harganya Rp12.000/liter, dengan kemasan botol menjadi Rp12.5000/liter. Ini karena harga minyak sudah murah,” kata Zulhas di lokasi, Rabu, 27 Juli 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menurut Zulhas, hasil pantauan menunjukkan harga sejumlah komoditas bahan pokok di Pasar Gayamsari tercatat stabil jika dibandingkan bulan lalu. Yaitu beras medium Rp10.000/kg, beras premium Rp12.500/kg, telur ayam ras Rp28.000/kg.
 
Sejumlah harga komoditas bapok lainnya terpantau turun, yaitu gula pasir turun 3,70 persen menjadi Rp13.000/kg, minyak goreng curah sudah sesuai HET turun 16,13 persen menjadi Rp11.700/liter, minyak goreng kemasan turun 8,70 persen menjadi Rp21.000/liter, dan tepung terigu turun 9,09 persen menjadi Rp10.000/kg. Kemudian, cabai merah keriting turun 13,33 persen menjadi Rp75.000/kg, cabe rawit merah turun 35,29 persen menjadi Rp55.000/kg, bawang merah turun 27,27 persen menjadi Rp40.000/kg, bawang putih turun 8,33 persen menjadi Rp22.000/kg, dan daging sapi turun 3,85 persen menjadi Rp125.000/kg.
 

Seorang pedagang, Istikharah, mengemas minyak goreng curah dalam kemasan botol agar tidak mudah pecah. Dia menyebut harga minyak goreng baik curah maupun kemasan premium sudah mulai turun.
 
“Alhamdillah harga minyak goreng saat ini sudah banyak yang turun. Semoga semakin banyak harga-harga lain yang turun,” ucapnya.
 
Bowo, salah satu pengunjung pasar yang juga memiliki usaha kecil nasi rames mengungkap rasa senangnya atas penurunan sejumlah harga bahan pokok. “Alhamdulillah minyak  goreng sudah banyak yang turun. Harga bawang merah juga sudah turun,” katanya.

Perkembangan harga bahan pokok rata-Rata harian nasional

Kemendag terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok secara harian melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) di 216 Pasar 90 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Per 26 Juli 2022 terpantau beberapa komoditas tercatat stabil jika dibandingkan bulan lalu.
 
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan, yaitu minyak goreng curah turun 9,38 persen menjadi Rp14.500/liter, minyak goreng kemasan sederhana turun 13 persen menjadi Rp19.400/liter, minyak goreng kemasan premium turun 7,48 persen menjadi Rp23.500/liter, dan cabai rawit merah turun 20,19 persen menjadi Rp75.900/kg. Kemudian, cabai merah keriting turun 5,61 persen menjadi Rp70.700/kg, daging ayam ras turun 2,43 persen menjadi Rp36.200/kg, bawang merah turun 4,05 persen menjadi Rp56.800/kg, gula pasir turun 0,68 persen menjadi Rp14.500/kg, dan bawang putih kating turun 0,33 persen menjadi Rp30.200/kg.
 
Sementara itu, untuk harga minyak goreng curah berdasarkan pantauan harian SP2KP Kementerian Perdagangan di 216 pasar di seluruh Indonesia, secara rata-rata nasional sebesar Rp14.520/liter, turun 9,44 persen jika dibandingkan bulan lalu. Rata-rata harga minyak goreng curah di pulau Jawa dan Sumatera sudah sesuai HET Rp14.000/liter.
 
Bahkan untuk Pulau Jawa dan Bali sudah mencapai Rp13.069/liter. Sementara itu, di provinsi lain juga sudah menunjukkan tren penurunan dengan rincian rata-rata harga untuk wilayah Kalimantan Rp14.050/liter,
Sulawesi Rp14.908/liter, Nusa Tenggara Rp16.125/liter, Maluku dan Papua sebesar Rp19.021/liter.
 
Harga minyak goreng curah di wilayah selain pulau Jawa-Bali dan Sumatra yang masih belum sesuai HET menggambarkan tantangan logistik yang dihadapi dalam pendistribusian program MGCR. MGCR sudah tersedia di 17.825 pengecer mitra PUJLE yang tersebar di 271 kabupaten/kota di 27 provinsi dengan tanda khusus/spanduk HET.
 
Kunjungan Mendag kali ini didampingi langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto. Termasuk, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi.
 

(JMS)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *