Siapa Pemilik Batik Air? Ternyata Dulu Pernah Jadi Calo Tiket di Bandara Soetta

Siapa Pemilik Batik Air? Ternyata Dulu Pernah Jadi Calo Tiket di Bandara Soetta

tribunwarta.com – JAKARTA, Siapa pemilik Batik Air? Maskapai penerbangan swasta yang sempat heboh di media sosial karena cuitan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep di Twitter beberapa waktu lalu.

Kaesang yang saat itu melakukan penerbangan ke Jawa Timur, namun kopernya nyasar hingga ke Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara (Sumut). Namun, kopernya telah dikirimkan kembali.

Terlepas dari kejadian tersebut, apakah Anda tahu siapa pemilik Batik Air?

Dikutip dari berbagai sumber, pemilik Batik Air adalah Rusdi Kirana. Batik Air adalah maskapai pendatang baru di bawah naungan Lion Air sebagai perusahaan induknya. Pesawat Batik Air merupakan maskapai dengan penerbangan bertarif rendah.

Batik Air didirikan pada 2013 lalu dengan tujuan awal untuk mengalihkan sejumlah pesanan Lion Air yang cukup membludak kala itu.

Mengutip Forbes, Rusdi bersamasaudaranya Kusnan Kirana adalah pemilik Lion Air, maskapai swasta terbesar di Indonesia dengan 226 penerbangan sehari ke 36 destinasi.

Rusdi yang lahir pada 17 Agustus 1963 di Cirebon tumbuh dari keluarga pedagang. Saat remaja, dia berjualan mesin ketik dari kantor ke kantor, dengan penghasilan hanya Rp95.000 sebulan.

Saat kuliah dia menjajal menjadi calo tiket di Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Dia menjadi calo tiket selama 10 tahun. Setelah itu, Rusdi bersama kakaknya, Kusnan membuka jasa tour and travel bernama Lion Tour. Dari sini lahirlah Lion Air.

Dia meluncurkan Lion Air pada 2000 dengan mengoperasikan dua pesawat. Setelah bisnis penerbangannya berkembang, dia pun membeli banyak pesawat. Pada 2015, dia membeli pesawat Boeing, lalu pada 2017 kembali memborong 234 pesawat Airbus.

Tak hanya satu, seiring waktu, dia memiliki beberapa maskapai. Selain memiliki Batik Air, Lion Air Group juga punya Wings Air, Lion Bizjet, Malindo Air, hingga Thai Lion Air yang berbasis di Thailand.

Melalui Lion Air Group, Rusdi memiliki bisnis ekspedisi yang bernama Lion Parcel yang didirikan sejak 14 Februari 2013 guna melayani first, middle, dan last mile baik untuk pengiriman domestik maupun internasional serta bisnis perhotelan Lion Hotel & Plaza yang berlokasi di Manado.

Selain sukses di bisnis penerbangan, Rusdi sempat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang dipilih langsung oleh Presiden Jokowi pada 19 Januari 2015 lalu. Dia juga sempat menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Malaysia dengan masa jabatan 18 Mei 2017 hingga 14 September 2020.

Sementara itu, dari kesuksesannya di sektor penerbangan, dia bersama dengan saudaranya pernah masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada 2019 versi Forbes, dengan kekayaan kala itu mencapai 835 juta dolar AS.

Itulah sosok pemilik Batik Air, yang dulu pernah jadi calo tiket, kini mempunyai maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia.

Editor : Jujuk Ernawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *