Siap-siap, Harga 4 Komoditas Pangan Ini Berpotensi Naik Jelang Nataru

Siap-siap, Harga 4 Komoditas Pangan Ini Berpotensi Naik Jelang Nataru

tribunwarta.com – Badan Pangan Nasional ( Bapanas ) mengungkapkan ada empat komoditas pangan yang berpotensi mengalami kenaikan harga jelang Natal dan tahun baru (Nataru).

Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional I Gusti Ketut Astawa mengatakan, keempat komoditas pangan ini yakni beras, telur ayam, cabai, dan daging ayam.

“Memang kalau kita melihat di bulan-bulan ini, ada empat komoditas yang perlu kita waspadai,” ujarnya saat GNPIP Kalimantan, Senin (12/12/2022).

Meski demikian, Bapanas akan terus berupaya untuk memitigasi kenaikan harga pangan ini, baik dari sisi pasokan maupun permintaan agar tidak menaikkan inflasi nasional.

Dia menjelaskan, kenaikan harga beras akan dimitigasi dengan melakukan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau operasi pasar agar harga beras tetap stabil di tingkat konsumen.

Adapun berdasarkan data Bapanas per 11 Desember 2022, rerata harga beras medium di tingkat konsumen sebesar Rp 11.352 per kilogram atau naik 5,34 persen dibandingkan Juli 2022 yang seharga Rp 10.777 per kilogram.


“Saya kira kita lakukan KPSH secepatnya teman-teman Bulog, sehingga KPSH ini mesti bisa dirasakan oleh masyarakat dimana harga beras medium masih sesuai dengan harga eceran tertinggi,” ucapnya.

Sementara untuk harga telur ayam, Bapanas akan membenahi data harga telur di tingkat tengah atau distributor agar dapat ditemukan oknum distributor nakal yang menguasai pasokan telur sehingga membuat harga telur naik.

Sebab, menurutnya, seharusnya harga telur tidak mengalami kenaikan dan tetap sesuai dengan Harga Acuan Penjualan/Pembelian (HAP) di tingkat produsen Rp 22.000-24.000 per kilogram dan di tingkat konsumen Rp 27.000 per kilogram.

Namun Bapenas mencatat harga telur ayam ras jelang Nataru mengalami kenaikan 9,86 persen menjadi Rp 29.718 per kilogram dibandingkan Oktober 2022 yang masih di Rp 27.179 per kilogram.

“Tatkala kita bisa menata di tengah ini dengan baik, saya rasa ini bisa kita lakukan pengendalian harga dengan wajar. Naik boleh tapi wajar,” kata dia.

Kemudian untuk harga cabai akan dimitigasi dengan mobilisasi cabai dari daerah surplus ke daerah defisit sehingga pasokan dan harga cabai bisa distabilisasi.

Untuk itu, dia berharap pemerintah daerah yang membutuhkan pasokan komoditas pangan agar segera menyampaikan ke Bapanas agar dapat difasilitasi mobilisasi dari daerah yang mengalami surplus.

Selama Maret lalu hingga pekan pertama Desember 2022, Bapanas telah memfasilitasi mobilitas cabai dari Sulawesi Selatan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta sebanyak 79.329 kilogram.

“Jangan sampai keburu naik, baru kita bergerak. mendingan kita antisipatif sehingga ini bisa kita gerakan,” kata dia.

Selanjutnya, Bapanas juga memperkirakan harga daging ayam berpotensi naik meski harga saat ini masih rendah, yaitu harga rata-rata Rp 35.424 per kilogram atau masih di bawah HAP yang sebesar Rp 36.750 per kilogram.

Selama Oktober dan November 2022, Bapanas telah memfasilitasi distribusi ayam ras beku dari Jawa Timur ke Kalimantan Utara sanyak 40.000 kilogram

Meski Bapanas mewaspadai kenaikan harga keempat komoditas pangan itu, namun kenaikan harga komoditas pangan lainnya juga tetap diantisipasi seperti misalnya minyak goreng.

“Ini yang harus kita jaga di masa-masa Nataru sehingga kami sudah melakukan mitigasi. Walaupun hanya 4 yang punya potensi kenaikan, namun kita harus lakukan ke semuanya,” tuturnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *