Sepeda Sewa Tak Laku, Anggaran Jalurnya Telan Ratusan Miliar

Sepeda Sewa Tak Laku, Anggaran Jalurnya Telan Ratusan Miliar

tribunwarta.com – Sebanyak 218 sepeda sewa pada 33 titik tambat telah ditarik oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta yang berkoordinasi dengan Gowes. Saat ini sewa sepeda atau bike sharing sedang dalam tahap evaluasi seiring dengan keluarnya Peraturan Gubernur Nomor 36 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan sepeda terintegrasi angkutan umum massal.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo buka suara. Syafrin berkata bahwa pandemi Covid-19 merupakan salah satu alasan terbengkalainya uji coba sepeda sewa.

“Pandemi Covid-19 yang melanda kita sejak medio 2020 juga berdampak bagi Gowes sebagai operator sepeda sewa untuk melanjutkan uji coba. Saat ini GOWES tidak mampu lagi melanjutkan operasional sepeda sewa dan butuh investor untuk melakukan perawatan sepeda sewa cukup tinggi dan untuk upgrade aplikasinya dari 2G menjadi 4G,” ujar Syafrin ketika dihubungi, Kamis (1/12/2022) kemarin.

Diketahui, sejak tahun 2020 Pemerintah DKI Jakarta melakukan uji coba sepeda sewa sembari menunggu regulasi. Dalam uji coba tersebut, operator yang berminat adalah Gowes.

Kini, layanan sewa sepeda digital ‘Gowes’ yang menggunakan QR code besutan Pemprov DKI Jakarta era Anies Baswedan tidak banyak peminatnya. Saat ini kondisinya rusak dan terbengkalai.

Hal ini tentu sangat disayangkan, terlebih mengingat bagaimana Pemprov DKI Jakarta juga telah mengeluarkan sejumlah dana untuk mendukung sarana dan prasarana para pesepeda ini. Adapun dana yang dimaksud adalah anggaran bangun jalur sepeda di Jakarta.

Berdasarkan catatan, untuk 2022 saja Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan anggaran untuk membangun jalur sepeda sepanjang 195,6 kilometer. Total anggaran yang disiapkan sebesar Rp 119 miliar.

“Pelaksanaan pembangunan lajur sepeda pada tahun 2022 akan dilaksanakan sepanjang 195,6 Km dengan anggaran sebesar Rp 119 Miliar,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo melalui keterangannya, Rabu (30/3/2022).

Adapun anggaran itu bersumber dari APBD DKI 2022. Syafrin menerangkan anggaran itu meliputi perencanaan hingga konstruksi lajur sepeda. “Anggaran tersebut meliputi anggaran untuk perencanaan, pengawasan, narasumber, dan konstruksi lajur sepeda,” ujarnya.

Sementara itu, untuk 2023 mendatang Pemprov DKI Jakarta dan Komisi B DPRD sepakat memasukkan anggaran jalur sepeda dalam RAPBD 2023 sebesar Rp 7,5 miliar. Namun anggaran itu dipastikan bukan untuk membangun jalur sepeda baru.

“Tidak ada (penambahan jalur). Rp 7,5 miliar itu (rinciannya) Rp 2 miliar untuk evaluasi lajur existing, kemudian Rp 500 juta untuk sosialisasi hasil evaluasi, kemudian Rp 5 miliar untuk memperbaiki,” kata anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta M Taufik Zoelkifli kepada wartawan, Kamis (17/11/2022).

Taufik menjelaskan anggaran paling besar akan digunakan untuk perbaikan jalur sepeda yang sudah ada, yakni sebesar Rp 5 miliar. Sedangkan sisanya, alokasi anggaran untuk kegiatan evaluasi jalur sepeda.

“Memang perlu ya, karena kan memang tidak bisa dimungkiri lajur sepeda yang kemarin sudah dipasang banyak yang bermasalah. Maksudnya, dari segi keamanan pengguna sepeda atau bagi pengendara yang lain kurang, misal pembatasnya nggak ada, atau terlalu ke tengah melewati lajur pintu tol, itu kan harus diperbaiki,” ujarnya.

Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa selama 2022-2023, Pemprov DKI Jakarta telah menganggarkan sekitar Rp 126,5 miliar untuk keperluan penggunaan sepeda di lingkungan Jakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *