Sensasi Makan Oyster, Awalnya Dikira Mengerikan ternyata Bikin Nagih

Sensasi Makan Oyster, Awalnya Dikira Mengerikan ternyata Bikin Nagih

Jakarta: Oyster atau tiram menjadi salah satu makanan yang mulai diterima oleh lidah orang Indonesia. Kehadiran makanan jenis kerang-kerangan ini tentu menambah varian kuliner yang ada di Tanah Air.

Medcom.id berkesempatan mencicipi Oyster ketika mengunjungi OD by Oyster Dealer yang baru membuka outlet teranyarnya di ASHTA District SCBD lantai 1. Resto ini diklaim sebagai First Conceptual Oyster Bar in Indonesia.



Suasana pembukaan Oyster Dealer di Ashta SCBD. (Foto: OD)

 

Pengalaman pertama

Berbekal stigma negatif dari YouTube tentang oyster, saya pun ditantang mencicipi 2 menu signature dari Oyster Dealer, yaitu Pacific Oyster Naked (mentah) dan Pacific Oyster Baked Rockefeller (dipanggang).

Untuk Pacific Oyster 1/2 lusin naked atau mentah disajikan di atas es batu dan dikelilingi potongan juring jeruk lemon. Tujuannya, agar oyster tetap segar saat dimakan.



Dua menu khas OD, Pacific Oyster Naked (kanan) dan Pacific Oyster Baked Rockefeller (kiri). (Foto: A. Firdaus/Medcom.id)

O ya sekadar info, Oyster naked ini masih dalam keadaan cangkang yang tertutup sebelum disajikan ke pembeli. Dalam artian, chef akan membuka cangkangnya hanya ketika ingin disajikan.

“Sebab, mengonsumsi Oyster harus dalam keadaan fresh atau baru mati. Ketika cangkangnya dibuka, maka oysternya akan mati,” ucap Hendikana owner Oyster Dealer.

Memakannya pun ada cara tersendiri. Kamu harus mencium baunya terlebih dahulu sebelum memakannya. Jika dalam keadaan amis, maka oyster-nya berarti tidak fresh. Dan setelah saya cium, ternyata tak ada bau amis, sehingga saya pun siap menyantapnya.

Untuk lebih merasakan sensasinya, Oyster disiram dengan sambal. Kemudian baru kamu memasukkannya ke mulut dengan didorong menggunakan sendok. Saat berada di mulut, saya justru menemukan sensasi mengasyikan dan tak ada ekspektasi mengerikan. Yang ada hanya kenikmatan dalam suapan pertama dan ingin memakannya lagi.

Sementara untuk menu kedua, oyster baked Rockefeller lebih creamy rasanya dan kering, karena sudah terlebih dahulu dipanggang.

 

Kenapa oyster?

Hendika, pemilik Oyster Dealer pun menceritakan pengalamannya membuka usaha oyster di Indonesia. Ia mengatakan langkahnya itu sebagai tantangan, karena ia mengklaim belum ada yang menjual oyster di Tanah Air.

“Sebelumnya ada rasa pesimis dari pihak luar kalau saya berjualan oyster di Jakarta. Pertama sekali, saya menjual oyster dengan delivery order, tepatnya pada 2021. Kemudian ternyata saya mendapatkan suplai oyster cukup bagus, dan banyak yang memesannya,” ujar Hendi.



Hendikana, Pemilik Oyster Dealer. (Foto: A. Firdaus/Medcom.id)

Lalu, Hendi membuka outlet pertama kali di Pantai Indah Kapuk I. Tepatnya di Cove at Batavia. Di sana, menu yang disajikan hanya menu dasar, seperti oyster naked dan baked.

“Menu di PIK selain karena space-nya lebih kecil, menu lokalnya hanya satu macam dan satu macam oyster luar (Jepang). Menunya pun naked atau mentah, dan satu lagi dibakar. Di PIK juga enggak ada appatizer,” terang Hendi.

Setahun berselang, dibukalah Oyster Dealer di ASHTA District SCBD, yang menawarkan lebih banyak menu oyster. Mulai dari appatizer, main menu, hingga dessert, semuanya ada kandungan oyster.

“Di ASHTA untuk oyster lokal ada 5 macam dan luarnya ada 6 macam. Jadi ada belasan varian oyster dan seasonal atau musiman, seperti Jepang, Australia, New Zealand, dan Prancis,” terang Hendi.

Alasan dirinya hanya menyajikan oyster luar secara musiman, agar konsumen di Indonesia tak terlalu bingung. Sebab, masing-masing negara memiliki oyster berbeda-beda.

“Karena ini (Oyster) kan hal yang baru untuk market di Indonesia, jadi jika disajukan terlalu banyak dan costumer akan bingung. Makanya lebih bertahap,” terangnya.

 

First Conceptual Oyster Bar in Indonesia

Sedikit berbeda dengan outlet sebelumnya yang berada di Cove Batavia PIK, Jakarta, kehadiran OD by Oyster Dealer di ASHTA District SCBD, Jakarta Selatan menawarkan pengalaman dan petualangan bersama Oyster yang lebih premium dan eksklusif.

Seperti dikatakan di awal, outlet baru ini menghadirkan banyak varian Oyster yang berbeda, unik, dan lebih lengkap disertai dengan suasana metropolis untuk menyesuaikan ambience pada kalangan urban di Ibu Kota Jakarta. Sehingga Oyster Dealer mengklaim menjadi Oyster Bar Konseptual pertama di Indonesia.



Melihat langsung chef meracik oyster secara langsung, menjadi ciri khas OD by Oyster Dealer di SCBD. (Foto: A. Firdaus/Medcom.id)

“Dengan mulai beroperasinya OD by Oyster Dealer di SCBD, kami mengajak para pencinta oyster untuk semakin mengenal berbagai varian Oyster yang kami kemas dalam berbagai konsep,” ujar Andika Biantara, Chef dan Co-Founder dari Oyster Dealer.  

“Karena mulai dari appetizer, snack, mains menu, serta dessert, semuanya memiliki unsur Oyster didalamnya yang dilengkapi dengan saus premium pilihan terbaik yang khas dan khusus dikembangkan oleh para chef kami,” sambungnya.

Andika menambahkan para penikmat oyster akan mendapatkan pengalaman yang lebih, dalam menjelajah keanekaragaman oyster, karena di Ashta ini menghadirkan berbagai varian Oyster dari berbagai benua. Sebut saja Pacific Japan Oyster, European French Oyster, Olympia Australia Oyster, dan tentunya lokal Oyster yang menjadi primadona yaitu Pacific Oyster, Atlantic Oyster, dan Kumamoto Oyster.

“Selain itu dilengkapi dengan berbagai varian minuman seperti Champagne, Wine, Cocktail, dan Mocktail sebagai pelengkap,” kata Andika.



Selain warga lokal, Oyster Dealer juga menjadi tempat warga negara asing mencicipi oyster. (Foto: OD).

Pembukaan outlet di SCBD ini juga merupakan bentuk apresiasi terhadap antusiasme para penggemar Oyster yang terus bertumbuh, di mana hal tersebut dapat terlihat pada outlet Oyster Dealer di kawasan Pantai Indah Kapuk yang terus menunjukan peningkatan pelanggan. Sehingga ekspansi pemilihan tempat di Ashta SCBD dinilai strategis untuk para penggemar oyster karena semakin mudah dijangkau yang berada di pusat kota modern Jakarta.

“Memulai kiprah Oyster Dealer dengan format delivery only, lalu membuka gerai di kawasan Pantai Indah Kapuk, dan kini hadir di Ashta SCBD, merupakan sebuah kebanggan bagi kami dapat hadir memperkenalkan dan menyajikan sajian Oyster premium kepada para pelanggan,” ucap Andika.

“Kami berharap dapat terus memberikan inovasi Oyster terbaik tentunya sebagai salah satu perintis hidangan Oyster di Indonesia yang terus mengutamakan kualitas keamanan, kesegaran, dan cita rasa yang khas untuk dapat dinikmati,” sambung Andika.

 

Manfaat konsumsi oyster

Melansir Hello Sehat, Meski ukurannya tak terlalu besar, oyster mengandung sejumlah gizi yang tentu sayang untuk dilewatkan. Beberapa di antaranya adalah terdapat 68 kalori, 3, gram karbohidrat, 7 gram protein, vitamin C, D, E, dan masih banyak lagi.

Pastinya, berbagai kandungan gizi di atas memiliki fungsinya masing-masing dalam menjaga kesehatan atau fungsi kerja organ-organ tubuhmu. Seperti:

– Membantu mengisi vitamin dan nutrisi yang hilang.

– Membantu meningkatkan sistem imunitas tubuh.

– Membantu menjaga kesehatan jantung.

– Membantu jaga berat badan.

– Membantu mencegah anemia defisiensi besi.

OD by Oyster Dealer

Harga mulai: Rp85 ribu – Rp2,2 juta

Buka jam: 9 pagi – 12 malam

Alamat: ASHTA District 8, lantai 1.
(FIR)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *