SDM Diminta Siap Hadapi Situasi Tidak Menentu Akibat Pandemi Covid-19

SDM Diminta Siap Hadapi Situasi Tidak Menentu Akibat Pandemi Covid-19

Jakarta: Kesiapan sumber daya manusia (SDM) menjadi hal yang penting dalam menghadapi situasi yang tidak menentu akibat pandemi covid-19. Apalagi pandemi covid-19 yang belum sepenuhnya berakhir dan masih menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia dan dunia.
 
Rektor President University Chairy mengatakan, tantangan pandemi covid-19 harus membuat seluruh pihak menjadi lebih gesit dalam bereaksi guna menghadapi situasi yang tidak menentu. Ia mengajak agar lebih fleksibel, responsif, dan semakin mudah beradaptasi.
 
“Sebagai tantangan, pandemi covid-19 ini ibarat pintu yang harus kita buka. Begitu pintunya terbuka, kita akan melihat berbagai kemungkinan yang justru dapat menjadi batu pijakan untuk kita bisa melompat lebih tinggi lagi,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 27 Oktober 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


President University menggelar upacara wisuda ke-17 yang mengusung tema ‘Shaping International Leaders for Global Post-Pandemic Recovery‘. Dalam kesempatan tersebut, sebanyak 1.181 lulusan baru diwisuda meningkat sekitar 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
 
Ketua Yayasan Pendidikan Universitas (YPUP) Presiden Budi Susilo Soepandji mengapresiasi seluruh lulusan yang mampu menghadapi situasi yang tidak menentu sebagai akibat pandemi covid-19. Menurutnya, semua itu menjadi perjalanan yang sangat menantang.
 
“Mungkin kalian semua, para lulusan, belum sepenuhnya menyadari bahwa selama hampir tiga tahun belakangan kalian sebetulnya sudah melampaui pengalaman yang sangat bersejarah dalam peradaban umat manusia. Dan, menurut saya, kalian sudah membuat sejarah sendiri,” ujarnya.
 

 
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Samsuri menekankan menekankan perlunya President University terus menjaga mutu, baik itu mutu lulusan maupun mutu pembelajaran. Ini diharapkan bisa memacu semangat wisudawan yang akan terjun ke dunia kerja.
 
“Untuk menjadi pembelajar, para lulusan tak harus melakukannya di lembaga pendidikan. Belajar bisa dilakukan di mana saja. Kita bisa belajar di kampus kehidupan, di tengah-tengah masyarakat, bahkan termasuk di tempat kerja,” ungkapnya.
 
Pesan kedua Samsuri, para lulusan perlu selalu optimis dan bekerja keras. Menururnya, orang yang selalu optimis akan selalu melihat kemudahan, meski ada kesulitan. Untuk pesan yang terakhir, Samsuri meminta agar menjalani kehidupan dengan akhlak mulia.
 
“Orang yang sukses itu bukan berarti yang paling tinggi jabatannya, paling banyak gelarnya, dan paling kaya. Orang yang sukses adalah mereka yang memberikan manfaat paling banyak bagi masyarakat dan sesamanya,” ujar dia.
 

(END)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *