Sama Beratnya dengan Tes CPNS, Kenalan Yuk dengan Seleksi Masuk PKN STAN

Sama Beratnya dengan Tes CPNS, Kenalan Yuk dengan Seleksi Masuk PKN STAN

Jakarta:  Ketatnya persaingan untuk menjadi mahasiswa Politeknik Keuangan Negara (PKN) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) sangat tinggi.  Bahkan sering disebut-sebut sama ketatnya dengan seleksi menjadi calon Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Apa Itu PKN STAN?

PKN STAN adalah pendidikan tinggi kedinasan di bawah Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, yang menyelenggarakan pendidikan Program Studi Diploma bidang keuangan negara. 

Tes STAN Apa Saja?

Dalam sistem ujian seleksi masuk STAN tahun ini misalnya, calon mahasiswa tidak hanya diwajibkan untuk lulus ujian tulis berbasis komputer (UTBK) dengan nilai minimal tertentu, namun juga harus melewati Seleksi Kemampuan Dasar (SKD), tes fisik, dan wawancara.
 
Menggunakan hasil UTBK ini sendiri baru diterapkan di seleksi masuk PKN STAN sejak 2021.  Materi yang diujikan dalam UTBK tersebut digunakan untuk menggantikan TPA (Tes Potensi Akademik) serta TBI (Tes Bahasa Inggris) yang biasanya diadakan dalam setiap ujian PKN STAN di tahun sebelumnya.
 
“Yang tadinya kami gunakan TPA dan TBI, sekarang mulai tahun lalu kita bekerja sama dengan Kemendikbudristek ikut UTBK, kemudian skor nilai TPA dan TBI-nya kita ambil sebagai saringan awal,” kata Direktur Politeknik Keuangan Negara STAN, Rahmadi Murwanto dalam OSC Talks di akun Instagram @beasiswaosc, Jumat 22 Juli 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sedangkan SKD juga mirip dengan yang ada dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil.  Ia pun menyebut, dalam SKD dilakukan sistem pe-ranking-an yang serupa dengan tes ASN. Kriteria ranking tersebut juga ditentukan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).
 
“BKN itu yang punya kriteria, tapi karena kita buat standar jadi ada aspek lainnya juga yang dinilai,” tuturnya.

Apakah Lulus PKN STAN Jadi PNS?

Jadi anggapan masyarakat jika masuk PKN STAN sama beratnya dengan seleksi CPNS tidak sepenuhnya salah.  “Standar seleksinya memang sama dengan ASN, karena setiap mahasiswa PKN STAN ini sudah otomatis jadi PNS nantinya. Istilahnya sudah reserved kursi PNS ketika lulus,” jelasnya.
 
Rangkaian seleksi masuk PKN STAN tidak berhenti di SKD, peserta yang lolos ke tahap berikutnya masih harus mengikuti psikotes.  Tes ini menjadi salah satu bagian penting, mengingat beban pendidikan selama menjadi mahasiswa juga sangat tinggi. 
 
Mahasiswa STAN harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif 2,75.  Jika tidak sampai pada nilai tersebut dapat terkena drop out (DO).
 
Dengan begitu, pendaftar STAN tak cukup sekadar pintar secara akademis. “Ini yang tidak banyak diketahui pelamar.  Tapi kita lihat secara psikologis untuk melihat daya tahan mahasiswa saat menjalani proses akademis.  Kemudian apakah dia aktif,  kemudian mampu dalam organisasi.  Tujuannya untuk mencari mahasiswa yang tidak hanya pintar, tapi juga siap menghadapi tekanan pendidikan,” sebut dia.
 
Kemudian karena PKN STAN merupakan bagian dari penerimaan calon ASN, maka ada kebutuhan sehat dan bugar untuk calon mahasiswanya.  Untuk itu PKN STAN juga memberlakukan tes kesehatan dan kebugaran.
 
“Baru nanti di tahap akhir ada wawancara,” terangnya. 
 
Untuk itu, kata Rahmadi, mempersiapkan diri masuk PKN STAN memang tidak dapat dilakukan secara instan.  Bagi pelajar yang masih duduk di bangku SMA/SMK/MA dipersilakan untuk melakukan persiapan sejak sekarang untuk pendaftaran di tahun depan.
 
“Terutama kebugaran, perbanyak lari-lari, terus pull up dan sebagainya.  Jadi sangat tepat OSC Talks ini digelar hari ini, agar persiapan masuk STAN tahun depan bisa lebih siap,” tutup Rahmadi.
 

 

(CEU)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *