RSUD Campurdarat Tulungagung Akan Beroperasi November, Grand Launching Baru Dilakukan Desember 2022

RSUD Campurdarat Tulungagung Akan Beroperasi November, Grand Launching Baru Dilakukan Desember 2022

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG – Pembangunan RSUD Campurdarat di Tulungagung sedang dilakukan bersamaan tahap dua dan tahap tiga. Sejauh ini tahap dua telah mencapai 80 persen dan dijadwalkan akan selesai akhir Oktober 2022 ini.

Sedangkan pembangunan tahap tiga masih 20 persen namun ditargetkan selesai akhir Desember 2022 nanti. “Target kami awal November sudah bisa memberikan pelayanan awal untuk masyarakat,” terang Direktur RSUD Campurdarat, dr Rio Ardona, Jumat (7/10/2022).

Untuk tahap awal, rencananya RSUD Campurdarat bisa melayani 50 pasien. Setelah pembangunan tahap tiga selesai, maka dilakukan grand launching pada Desember 2022. Saat itu pelayanan sudah berkembang menjadi 93 tempat tidur pasien. “Dari jumlah 93 tempat tidur pasien itu, kami bagi dari kelas tiga, kelas 2, kelas 1 sampai VIP,” sambung Rio.

Untuk tahap awal, nantinya akan ada 6 poli yang beroperasi, yaitu Poli Anak dan Tumbuh Kembang, Poli Penyakit Dalam, Poli Kebidanan dan Kandungan, Poli Bedah, Poli Kulit serta Poli Paru.

Khusus untuk Polis Kulit dan Poli Paru, keberadaannya sesuai dengan kajian dari Universitas Brawijaya, sebelum dimulainya pembangunan RSUD Campurdarat.

Dari kebutuhan dan demografi wilayah Kecamatan Campurdarat berkaitan dengan penyakit, yang paling utama adalah paru dan kulit. Paru berkaitan banyaknya pekerjaan warga dalam bidang kerajinan batu.

Mereka beresiko menghirup debu saat bekerja sehingga meningkatkan resiko penyakit paru dan kulit. “Waktu kami merencanakan pembangunan ini, kami gandeng UB. Hasil kajiannya memang dua Poli ini yang paling dibutuhkan,” ucap Rio.

Rumah sakit Tipe D milik Pemkab Tulungagung rencananya akan diberi nama Dokter Karneni. Nama Dokter Karneni diambil dari nama dokter kedua di Tulungagung setelah dr Iskak.

Nama dr Iskak telah diabadikan menjadi nama RSUD tipe B pendidikan milik Pemkab Tulungagung. “Karena regulasinya tidak boleh ada dua rumah sakit tipe B di satu daerah, jadi kami maksimal tipe C,” ujar Rio.

Jika status rumah sakit ini meningkat menjadi tipe C, maka maksimal tempat tidur pasien sebanyak 197. Rumah sakit ini juga akan berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

RSUD Campurdarat dibangun di bekas Puskesmas Campurdarat, sedangkan pelayanan Puskesmas dipindah ke Puskesmas Pembantu Wates. RSUD Campurdarat diproyeksikan untuk mengurangi beban di RSUD dr Iskak, terutama untuk warga di selatan Tulungagung.

Sebab RSUD dr Iskak selain menjadi rumah sakit rujukan, juga banyak menerima pasien dari daerah sekitar, seperti Trenggalek, Kediri dan Blitar. *****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *