Review Huawei Watch GT 3 Pro: Si Paling Perhatian

Review Huawei Watch GT 3 Pro: Si Paling Perhatian

Jakarta: Membahas tentang smartwatch memang tak ada habisnya, seperti memakan kacang. Termasuk mengulas Huawei Watch GT 3 Pro yang dipamerkan perdana ke publik pada 10 Juni lalu, berbarengan dengan Huawei Watch Fit 2.

Saya mewakili Medcom.id/Gaya.id diberi kesempatan untuk menjajal salah satu produk anyar Huawei, yaitu Huawei GT 3 Pro warna abu-abu. Saat pertama melihat dan menggenggamnya, kesan saya, jam pintar ini begitu elegan. Tapi untuk mengulas lebih dalam, saya akan memberi penjelasan berikut ini:

 

Sapphire design

Seperti yang sudah dikatakan, jam tangan pintar ini punya desain yang elegan, tapi tak menyisihkan kesan casual. Seperti pada bagian permukaan di atas dan bawahnya seperti ada tekukan, bikin menambah keren penampilannya.

Jelas saja keren, dari penjabaran pihak Huawei, itu karena adanya paduan teknologi modern dengan keahlian seni keramik klasik. Sehingga Huawei Watch GT 3 Pro membawa estetika legendaris untuk mendampingi aktivitas harianmu.  

Jam tangan pintar ini juga mengusung serangkaian pro material. Seperti permukaannya yang jernih, casing berbahan baku titanium yang kokoh, rear case dari keramik berkualitas tinggi, serta tali berdesain elegan dari material kulit asli.

Untuk layar, Huawei Watch GT 3 Pro ini bermodalkan layar Amoled dengan ukuran 1,43 inci, dengan resolusi display 466 x 466. Jam tangan pintar ini mampu menampilkan 326 PPI untuk kepadatan piksel tinggi per inci, sehingga gambar yang disajikan terasa lebih hidup dan lebih berwarna.

Baca juga: 5 Fitur di Huawei Watch GT3 Pro dan Watch Fit 2 yang Mendukung Pola Hidup Sehatmu

Artinya, jam tangan pintar ini mampu tampilkan berbagai informasi di layar dengan jelas dan lebih presisi. Tak hanya itu, produk ini juga menggunakan lensa berbahan sapphire. Jadi nanti, kamu bisa mendeteksi perubahan denyut nadi secara langsung.

Kebetulan, saya mendapatkan kesempatan menjajal Huawei GT 3 Pro dengan strap kulit. Meski tidak sesuai ekspektasi, lantaran saya menggunakannya untuk experience berolahraga, tapi itu bukan hal yang penting buat saya.

Cuma, strap kulit kurang cocok untuk kulit saya yang kerap berkeringat. Jadi jika kamu menggunakannya sebagai teman workout atau olahragamu, pilih strap berbahan karet. Karena strap kulit cocok untuk kamu yang lebih mementingkan gaya dengan varian 46mm.

Satu lagi saran untuk memilih smartwatch sesuai tanganmu, yaitu batrai. Kalau ukuran 42 mm ini punya daya tahan batrai yang lebih kecil. Huawei mengklaim bisa tahan sampe 7 hari.

Sementara untuk ukuran 46 mm ini puas banget pakainya, karena kamu cukup mengisi dua minggu sekali. Itu pun kalau memang benar kamu menggunakannya secara aktif ya! Seperti notiikasi pesan whatsapp atau menggunakannya untuk catatan olahragamu.

Untuk bobot yang 42 mm, Huawei mengklaim memiliki berat 34 gram tanpa strap. Sedangkan 46 mm yang saya pakai itu punya berat 43 gram.

 

Layar amoled dan teknologi Harmony OS

Menariknya lagi, scrolling UI nya fast response banget. Itu karena Huawei menggunakan Harmony OS. Belum lagi tampilan UI Chessboard-nya yang seger dilihar, saat masuk ke dalamnya, nanti akan berjejer pilihan fitur dari jam tangan pintar ini.

O iya, untuk fitur yang tampil di layar bisa kamu atur sesuai keinginannmu, sehingga kamu enggak akan kebingungan dan lama mencarinya.

Untuk tombol di smartwatch ini ada dua, di bagian atas ada tombol crown yang bisa kamu pakai buat scrolling menu dan data lainnya. Sedangkan di kanan bawah ada tombol persegi yang berfungsi sebagai shortcut dan bisa kamu costum sesuai seleramu.

Balik lagi ke layarnya, saat kamu usap dari atas akan ada beberapa fitur seperti pengaturan, mode pembuangan air (yang mungkin habis kamu pakai berenang, kehujanan, atau keringat).

Kamu juga akan menemukan pilihan menemukan ponselmu. Fitur ini berguna banget buat saya, yang kerap lupa meletakkan smartphone. Selain itu ada mode jangan ganggu, alarm, layar hidup, status batrai, dan tanggal.

Sementara kalau kamu swipe dari bagian bawah, kamu bisa melihat notifikasi whatsApp dan pesan lainnya yang sudah kamu connect dari aplikasi Health bawaan Huawei.

Untuk usap dari samping kanan, itu akan menunjukkan denyut jantungmu secara detail dan real time. Di sisi kiri, akan ada info cuaca, waktu terbit dan terbenam matahari serta bulan.

 

Seabrek mode olahraga plus ECG

Karena mengusung visi dan strategi All Scenario Seamless AI-Life terkini melalui kecerdasan Huawei Health App yang menghadirkan ekosistem kesehatan terpadu, tentunya smartwatch ini didukung oleh panduan kebugaran berbasis sains, peningkatan kualitas tidur, pola makan sehat, dan manajemen stres.

Huawei juga tak lupa untuk menampilkan seabrek mode olahraga yang bisa kamu pilih sesuai olahraga favoritmu. Saat mengujinya, saya lebih sering menggunakan jam tangan pintar ini untuk mengontrol kebugaran saya saat bersepeda dan berlari.

Yang terbaru dari smartwatch ini, ada fitur electrocardiogram (ECG) dan teknologi pemantauan data TruSeen 5.0+, yang memungkinkan pengukuran detak jantung dan pengecekan kadar oksigen dalam darah secara lebih akurat. Serta sekarang sudah mampu digunakan untuk Pro Sport Freediving air laut hingga 30 meter dan mode bermain golf.

Fungsi dari electrocardiogram (ECG), yang memungkinkan rekaman data presisi atas detak jantung dan aktivitas kelistrikan di dalam tubuh. Tujuannya mendukung manajemen kesehatan pembuluh darah yang lebih baik buatmu.

“Fungsi ECG pada Huawei Watch GT 3 Pro telah memperoleh sertifikasi perangkat medis dari Administrasi Produk Medis Nasional (semacam BPOM di Tiongkok) pada kategori CE-MDR kelas II. Hal ini merupakan wujud komitmen berkelanjutan Huawei untuk membawa perlindungan kesehatan yang lebih komprehensif kepada para pengguna,” jelas Patrick Ru, Country Head of Huawei Device Indonesia.

Ada pengalaman yang menarik ketika saya menggunakan fitur ECG ini. Saat mengukur detak jantung saya, ternyata saya mendapatkan hasil Denyut Prematur Ventrikel (denyut nadi tambahan yang abnormal). Ketika itu saya langsung mencari tahu apa yang dimaksud engan Denyut Prematur Ventrikel.

Usai cari tahu, sempat membuat saya kepikiran. Tapi aplikasi mengatakan, satu kali tes belum menyimpulkan hasilnya, jadi butuh dua kali tes. Hasil tes kedua, ternyata tak mendapatkan data yang sama alias denyut jantung saya normal.

Intinya smartwatch ini sangat perhatian. Bahkan bisa mendeteksi kemungkinan adanya penyakit dalam dirimu. Meski kamu butuh konsultasi ke dokter untuk penjelasan lebih lanjut.

Huawei Watch ini juga punya data akurat tanpa perlu membuka HP, karena adanya GPS. Bahkan sudah didukung dengan sistem GNSS dual band. Maksudnya, menggabungkan dua sistem positioning. Pilihanya GPS punya Amerika, Beidou nya China, Glonass Rusia, QZSS Jepang, hingga Galileo Eropa.

Smartwatch ini juga bisa menyetel musik dan menerima panggilan. Sangat berguna banget ketika kamu sedang mengendari motor atau mobil.

 

Huawei HealthApp yang semakin canggih

Yang bikin smartwatch ini saya juluki si Paling Perhatian karena ia menjadi pendukung fitur personal trainer yang ada di Huawei Health. Di sini kamu bisa menyusun program latihan seusai pribadimu.

Ada juga healthy living, yang isinya ada beberapa fitur yang mendukung pola hidup sehatmu. Jadi kamu disuruh untuk bisa menjalankan pola hidup sehat, seperti tidur cukup, jalan, menarik napas, banyak minum air, hingga banyak senyum.

Itu semua hal-hal kecil yang sering kita lupain, padahal penting banget buat kesehatanmu. Jadi, perhatian Huawei Health dan Watch GT 3 Pro ini bisa melebih pasanganmu.. hehe

 

Kesimpulan

Huawei Watch GT 3 Pro ini cocok banget buat kamu yang bukan sekadar ingin gaya, tapi juga mendukung pola hidup sehatmu. Karena sekali lagi saya bilang, kalau jam tangan pintar ini sangat perhatian.

Huawei Watch GT 3 Pro ini dibanderol dengan harga Rp4.799.000, lengkap dengan benefit senilai Rp1.799.000 yang terdiri dari potongan harga hingga Rp200.000 dan gratis 1 unit HUAWEI FreeBuds 4. Harga segitu wajar sih, karena kamu bisa mendapatkan pola hidup sehat dan gaya yang kamu butuhkan di smartwatch ini.
(FIR)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *