Respons Cuaca Ekstrem, Rektor IPB Siapkan Paket Kebijakan Perkuliahan Khusus

Respons Cuaca Ekstrem, Rektor IPB Siapkan Paket Kebijakan Perkuliahan Khusus

Jakarta:  Institut Pertanian Bogor (IPB University) akan menetapkan paket kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar untuk mengantisipasi berlangsungnya cuaca ekstrem. 
 
Rencana kebijakan yang akan diambil antara lain, penyesuaian metode pembelajaran di saat cuaca tidak kondusif. IPB akan terus memantau Prakiraan Cuaca dari BMKG untuk menentukan metode pembelajaran.
 
Dengan demikian, metode pembelajaran akan lebih fleksibel.  “Bagi kami keselamatan adalah nomor satu” ujar Rektor IPB, Arif Satria dalam siaran persnya, Minggu, 16 November 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


IPB juga akan melakukan Arborikultur untuk pemeriksaan kesehatan pohon-pohon di lingkungan kampus. Ini adalah teknik untuk melakukan diagnosis pohon-pohon yang berpotensi tumbang.  
 
Peranan arboris (dokter pohon) melalui aplikasi teknik arborikultur dalam pemeriksaan kesehatan dan perawatan individu pohon harus terus ditingkatkan dan dijadikan profesi untuk mendukung pengelolaan ruang terbuka hijau.  Metode ini memang membutuhkan pengetahuan dan teknik mutakhir sebagai alat bantu diagnosis (misalnya teknologi sonic tomography, drilling resistance dll) agar pohon atau pepohonan yang mereka kelola tetap sehat dan tidak mudah tumbang.
 
Ketersediaan tenaga arboris atau “dokter pohon” profesional masih sangat kurang. Oleh karena itu Klaster Riset Arborikultur IPB bekerjasama dengan PII-BKTHUT dan didukung oleh MArI dan KLHK telah menyelenggarakan pelatihan.
 
“Teknik Pemeriksaan Pohon di Lanskap Kota” yang juga dikaitkan dengan peroleh PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) bagi para insinyur professional BKTHUT.
 
Sebelumnya, Mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB University), Adzra Nabila, yang hanyut terseret arus banjir di Tanah Sereal, Bogor akhirnya ditemukan.  Adzra ditemukan di aliran Banjir Kanal Barat (BKB) kawasan Tambora, Jakarta Barat, Minggu, 16 Oktober 2022 setelah mengidentifikasi jenazah korban berdasarkan aksesori yang dikenakan. 
 
Kapolsek Tambora, Kompol Putra Pratama mengatakan, pihaknya menemukan jenazah Adzra berdasarkan aksesori yang dikenakan. “Berdasarkan ciri-ciri baju dan gelang yang dikenakan di tangan kanan korban, diduga kuat bahwa jenazah tersebut adalah korban yang terseret arus banjir di Tanah Sereal, Bogor,” ujar Putra Pratama, Minggu, 16 Oktober 2022.
 
Ia menerangkan, pihaknya bersama Badan SAR Nasional (Basarnas) telah mengevakuasi korban. Pihak keluarga korban juga sudah dihubungi oleh Polsek Tambora bersama Basarnas. 
 
Adzra Nabila, mahasiswi IPB University terseret arus banjir saat pulang dari kampus. Saat itu, dia sedang mengendarai motornya di Jalan Pemuda menuju Jalan Dadali, Kecamatan Tanah Sereal, Bogor, Selasa, 11 Oktober 2022.

 

(CEU)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *