Reddoorz Garap 2.700 Properti di Usia 7 Tahun

Reddoorz Garap 2.700 Properti di Usia 7 Tahun

Reddoorz Garap 2.700 Properti di Usia 7 Tahun

Platform akomodasi multibrand Reddoorz merayakan hari jadinya yang ke-7 hari ini. Sejak tahun 2015, perusahaan perhotelan berbasis teknologi itu telah menjangkau kota-kota besar di seluruh Indonesia, termasuk mempekerjakan 1.300 karyawan, dan menumbuhkan 2.700 properti di 190 kota.

“Perjalanan kami tidak akan mencapai titik ini tanpa bantuan dari pelanggan setia dan partner hotel kami,” ungkap CEO and Co-founder RedDoorz Amit Saberwal dalam siaran persnya. Meskipun dihadang tantangan yang cukup sulit, Reddoorz berkomitmen untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas guna melayani pelanggan dan partner hotel.

Hari jadi ini merupakan seruan perayaan, dan sekarang adalah waktunya bagi Reddoorz dan industri perhotelan di Indonesia untuk bangkit,” ujarnya. Pun dalam perjalanan selama 7 tahun, Reddoorz juga menjalankan kolaborasi dan inisiatif yang salah satunya dilakukan bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Mulai dari program sentra vaksin dan mobil vaksin keliling Geber Kemenparekraf tahun 2021, serta membantu menyediakan akomodasi bagi tenaga kesehatan di Jakarta pada tahun 2020.

“Saya juga mendengar bahwa RedDoorz telah mencatat rekor untuk tingkat okupansi tertinggi di tahun ini. Saya harap hal tersebut dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi di seluruh daerah,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno seraya berharap Reddoorz dapat terus melakukan inovasi dan memberikan sumbangsih positif terhadap pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.

Adapun inovasi yang dilakukan platform besutan Amit Saberwal ini selama beroperasi di Indonesia adalah meluncurkan beberapa lini hotel, seperti Sans Hotel untuk para milenial dan Gen Z, Koolkost untuk masyarakat yang ingin menginap dalam jangka waktu panjang, Sunerra Hotel yang dirancang khusus untuk perjalanan keluarga dan bisnis, serta Urbanview Hotel yang menyediakan akomodasi bagi wisatawan urban untuk bekerja sambil staycation (workation).

Reddoorz juga mencatat tingkat okupansi tertinggi dengan pertumbuhan sebesar 52% dibanding okupansi 2019 sebelum pandemi. Prestasi ini juga didukung oleh seluruh karyawan dan pegawai Reddoorz yang 90% merupakan WNI. “Selama 7 tahun terakhir, Reddoorz menghadirkan pengalaman pemesanan dan menginap terbaik bagi pelanggan melalui inovasi seperti strategi multibrand yang kami kembangkan guna melayani setiap masyarakat, terutama pada tiga tahun terakhir kami berhasil membantu para property partner menjadi lebih baik,” kata President Director RedDoorz Indonesia Mohit Gandas.

Selain berkiprah di Indonesia dan Filipina, Reddoorz juga telah mengembangkan sayapnya ke pasar Vietnam pada tahun ini. Ekspansi tersebut menambah daftar panjang jaringan Reddoorz di Asia Tenggara.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


Artikel ini bersumber dari swa.co.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *