Realisasi Dana Bergulir Capai Rp 1,8 T

Realisasi Dana Bergulir Capai Rp 1,8 T

tribunwarta.com – JAKARTA – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop & UKM) melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp 1,8 triliun hingga akhir Desember 2022. Dari jumlah tersebut realisasi penyaluran kepada koperasi sektor riil sebesar 24,5% dari target sebesar 15%.

“Akhir Desember 2022 sudah terealisasi Rp 1,8 triliun atau 100% sudah tersalur. Sedangkan untuk koperasi. sektor riil baru 15% tetapi sudah terealisasi 24,5%. Namun saya belum puas, ini tahun depan harus lebih tinggi,” ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Refleksi 2022 dan Outlook 2023 pada Senin (26/12/2022).

Pemerintah mendorong agar koperasi menjadi inkubator bisnis bagi UMKM. Oleh karena itu pemerintah menugaskan LPDB agar menjadi pihak yang memperkuat pendanaan bagi koperasi. Pada saat yang sama LPDB juga dapat berperan untuk membiayai UMKM.

“Karena ini bagian dari arahan Presiden Joko Widodo, lewat Menteri Keuangan supaya pembiayaan ini baik KUR (Kredit Usaha Rakyat) maupun LPDB agar memperkuat sektor produksi. supaya kita gak dikuasai produk impor,” jelas Teten.

Teten mengungkapkan, sejak tahun 2020 pemerintah sudah menetapkan LPDB sebagai bagian penting bagi ekosistem untuk koperasi. Namun bukan berarti pemerintah mengabaikan UMKM sebab banyak UMKM yang mengakses pembiayaan melalui koperasi simpan pinjam.

“Kami ingin ini menstimulasi para UMKM supaya gabung ke koperasi. Kami ingin koperasi sebagai alat konsolidasi usaha-usaha mikro dan kecil lewat koperasi sehingga mereka bisa mencapai skala ekonomi. Ini sebagai stimulus agar mereka bergabung ke koperasi,” papar Teten.

Realisasi UMKM penerima dana bergulir anggota koperasi sebanyak 35.204 KUMKM pada klaster pertanian, peternakan, perdagangan, dan lainnya. Rata-rata 69% klaster UMKM menerima pembiayaan dari koperasi dengan plafon kurang Rp 10 juta sebanyak. Sedangkan rentang plafon Rp 10 sampai Rp 50 juta sebanyak 26,8%.

Untuk tahun 2023 LPDB akan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 2 triliun dengan jumlah penerima sebanyak 35 ribu KUMKM.

“Di LPDB sekarang juga ada inkubator bagi koperasi di sektor produksi. Jadi nanti ini akan menjadi bagian dari upaya kita memperkuat termasuk mengembangkan model bisnis koperasi di sektor produksi,” pungkas Teten.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *