Rasain! IMF Sentil Keras Inggris Akibat Ambil Kebijakan Ini

Rasain! IMF Sentil Keras Inggris Akibat Ambil Kebijakan Ini

Washington: Dana Moneter Internasional (IMF) menyampaikan teguran keras atas kebijakan pemotongan pajak baru Inggris dengan menyebutnya berlebihan dan membutuhkan revisi. Kondisi itu menambah kritik terhadap rencana yang telah mengirim poundsterling ke rekor terendah.
 
“Mengingat tekanan inflasi yang meningkat di banyak negara, termasuk Inggris, kami tidak merekomendasikan paket fiskal besar dan tidak bertarget pada saat ini. Karena penting kebijakan fiskal tidak bekerja dalam tujuan yang bertentangan dengan kebijakan moneter,” kata Juru Bicara IMF, dilansir dari The Business Times, Minggu, 2 Oktober 2022.
 
“Selanjutnya, tindakan Inggris kemungkinan meningkatkan ketidaksetaraan,” tambahnya.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


IMF mengatakan Kanselir Kwasi Kwarteng harus menggunakan rencana yang dijadwalkan untuk dirilis pada November untuk mempertimbangkan cara-cara guna memberikan dukungan yang lebih tepat sasaran. Kemudian mengevaluasi kembali langkah-langkah pajak, terutama yang menguntungkan mereka yang berpenghasilan tinggi.

Keputusan Perdana Menteri Inggris Liz Truss untuk memotong pajak paling banyak sejak awal 1970-an dan menutupinya melalui pinjaman pada saat inflasi melonjak telah mengguncang pasar keuangan dan menarik perhatian para pembuat kebijakan dan ekonom internasional.
 
“Kami memantau dengan cermat perkembangan ekonomi baru-baru ini di Inggris dan terlibat dengan pihak berwenang,” kata IMF.
 
Kritik itu muncul beberapa jam setelah investor miliarder Ray Dalio mengatakan di Twitter, Pemerintah Inggris beroperasi seperti pemerintah negara berkembang. Sedangkan Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta Raphael Bostic mengatakan proposal itu benar-benar meningkatkan ketidakpastian.
 
Martin Muhleisen, mantan Direktur Departemen Strategi, Kebijakan, dan Tinjauan IMF, mengatakan jarang IMF mengomentari kebijakan ekonomi anggota besar di luar konteks konsultasi Pasal IV tahunannya, merujuk pada evaluasi tahunan IMF terhadap negara-negaranya.
 
“IMF relatif diam menjelang inflasi yang lebih tinggi di negara maju, tetapi tepat untuk menunjukkan bahwa disiplin fiskal harus berperan dalam menurunkannya lagi,” pungkasnya.
 

(ABD)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *