Rapat dengan KBIHU, PPIH Tak Larang Kegiatan Ibadah Tapi Pastikan Jemaah Sehat

Merdeka.com – Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menyoroti banyaknya jemaah yang kelelahan akibat ragam aktivitas tambahan setelah fase Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

Menag berharap Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) benar-benar memperhatikan kesehatan jemaah saat sebelum membuat kegiatan.

Tadi malam, seluruh KBIHU telah bertemu dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Daker Makkah. Hadir dalam pertemuan itu Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief; Staf Khusus Menag, Ishfah Abidal Aziz; Direktur Bina Haji yang juga Ketua PPIH Arsad Hidayat, serta para konsultan ibadah dan Kepala Bidang Bimbingan Ibadah, Alam Agoga Hasibuan. Pimpinan KBIHU yang ikut mewakili masing-masing sektor perumahan jemaah selama berada di Makkah Al-Mukarramah.

Dalam rapat tersebut turut dibahas bagaimana seluruh pihak memiliki ikhtiar yang sama untuk menjaga kesehatan jemaah, khususnya setelah menjalani fase Armuzna.

Hilman Latief menjelaskan, fase Armuzna cukup melelahkan jemaah. Secara bersamaan, KBIHU juga ingin memanfaatkan kesempatan selama di Tanah Suci untuk mendampingi jemaah dalam mengoptimalkan ibadahnya.

“Kami berharap ada proses komunikasi yang intensif, baik antara kami, KBIHU, dan petugas sektor, sehingga keduanya bisa berjalan dengan baik,” ujar Hilman di Makkah.

Mengutip data Siskohat Kementerian Agama, sebelum puncak haji Armuzna (4 Juni – 7 Juli 2022), total jemaah wafat 27 orang. Sementara pada saat Armuzna (8 – 12 Juli 2022), ada 16 jemaah wafat. Kemudian pascaarmuzna, (13 juli – sekarang) ada 14 jemaah wafat. Jadi totalnya 57 jemaah wafat di Arab Saudi dalam penyelenggaraan haji 1443 H.

Hilman meyakini kematian adalah takdir Tuhan. Namun, dia berharap ada upaya bersama untuk menjaga kesehatan jemaah dengan melakukan tindakan preventif.

“Kemenag tidak ada larangan apapun terkait kegiatan ibadah. Yang kita inginkan, dipastikan jemaah yang mengikuti kegiatan tersebut dalam kondisi prima. Yang belum fit, bisa ditunda sampai stabil untuk bisa melakukan aktivitas fisik,” imbau Hilman.

Ke depan, sambung Hilman, Kemenag akan mendiskusikan banyak hal terkait penyelenggaraan haji dengan KBIHU dan juga ormas keislaman. Meskipun dia tak bisa memungkiri dan sangat berterima kasih atas kontribusi dan keterlibatan KBIHU dalam membina jemaah.

Dia berharap KBIHU bisa bersama-sama mengantarkan kemabruran jemaah sampai bertemu keluarganya kembali di Tanah Air.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan KBIHU dari masing-masing sektor mengapresiasi layanan yang telah diberikan oleh PPIH Arab Saudi. Mereka menilai upaya pemerintah dalam memberikan layanan kepada jemaah haji sudah sangat maksimal.

Tidak sedikit dari pimpinan KBIHU yang sudah berpengalaman dalam bimbingan sejak tahun 70-an dan mengakui bahwa progress layanan kepada jemaah dari tahun ke tahun terus membaik.

KBIHU juga menyambut baik rencana Kementerian Agama untuk menjalin komunikasi secara intensif dengan KBIHU dan Ormas Keislaman dalam rangka merumuskan formula manasik haji yang lebih efektif, relevan dengan kondisi terkini di Arab Saudi, serta memperhatikan kesehatan jemaah haji.

[noe]


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *