Punya Histori Bung Karno, Puan Kunjungi Makam Imam Al-Bhukari di Uzbekistan

Punya Histori Bung Karno, Puan Kunjungi Makam Imam Al-Bhukari di Uzbekistan

Jakarta: Ketua DPR Puan Maharani menyempatkan berziarah ke makam tokoh besar islam, Imam Al-Bhukari di Kota Samarkand dalam kunjungan kerjanya ke Uzbekistan. Presiden pertama Indonesia Soekarno (Bung Karno) yang juga kakek Puan punya pengaruh besar terhadap penemuan dan pemugaran makam Imam Al-Bhukari.
 
Kunjungan Puan ke makam Imam Al-Bhukari dilakukan disela-sela menghadiri Inter-Parliamentary Union (IPU) 14th Summit of Women Speakers of Parliament (14SWSP) yang diselenggarakan di Ibu Kota Uzbekistan, Tashkent.
 
Dari Tashkent, Puan menggunakan kereta cepat Afrosiyob menuju Samarkand selama 2 jam 10 menit, Jumat, 9 September 2022. Dia didampingi Duta Besar Indonesia untuk Uzbekistan, Sunaryo Kartadinata.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Tiba di stasiun kereta api, Puan disambut Gubernur Samarkand, Turdimov Erkinjon Okbotaevich beserta jajarannya. Puan dan Turdimov Erkinjon kemudian melakukan pertemuan singkat di VIP Lounge Stasiun Samarkand.
 
“Samarkand mengingatkan saya kepada kisah kakek saya, Presiden RI pertama Ir Soekarno atau Bung Karno yang mengagumi Imam Al-Bukhori, sebagai salah satu perawi hadis Nabi Muhammad SAW yang sangat terkemuka,” kata Puan dalam pertemuan.
 
Bung Karno pernah mendapat undangan dari pemimpin Uni Soviet, Nikita Khrushcev, untuk datang pada 1956. Sebagai pelopor gerakan non blok, Bung Karno lalu mengusung diplomasi damai saat datang ke Uzbekistan yang saat itu masih gabungan Uni Soviet sebagai salah satu cara efektif dalam mempererat hubungan antarnegara mengingat polarisasi blok negara-negara besar pada masa itu.
 
“Bung Karno berkenan memenuhi undangan ke Uni Soviet jika Krushchev dapat menunjukkan kepada beliau makam Imam Al-Bukhari. Dan alhamdulillah hal tersebut dapat terwujud, hingga akhirnya makam tersebut dapat dipugar. Saya memandang hal ini merupakan salah satu sumbangsih Bung Karno terhadap umat muslim dunia,” kata perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR tersebut.
 
Dalam kesempatan itu, Puan mengungkapkan rasa senangnya bisa datang ke Samarkand. Dia juga memuji kepemimpinan Gubernur Turdimov Erkinjon.
 
“Saya merasa senang sekali dapat bertemu dengan Bapak Gubernur di Kota Samarkand, kota para imam, yang sangat indah ini. Kota Samarkand ini memiliki akar sejarah yang kuat bagi peradaban islam, karena kota inilah yang menjadi salah satu pusat penyebaran agama islam ke wilayah Asia Tengah,” ucap Puan.
 
Mantan Menko PMK itu kemudian menyinggung kerja sama Indonesia dengan Uzbekistan, khususnya dalam bidang pariwisata. Saat ini, kedua negara memiliki kerja sama pengelolaan hotel di area mausoleum Imam al-Bukhari di Samarkand. Puan menyebut Samarkand merupakan kota yang sangat kaya akan kisah sejarah mengenai peradaban dunia, agama, maupun budaya.
 
“Sebagai negara yang sama-sama memiliki penduduk mayoritas muslim, Indonesia dan Uzbekistan memiliki potensi pariwisata religi yang dapat dikembangkan, salah satunya wisata ziarah di makam para imam di Samarkand,” kata dia.
 

Sementara itu, Gubernur Samarkand menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Puan, terutama sebagai keluarga dari Bung Karno. Dia berbicara soal peran Bung Karno dalam sejarah Samarkand.
 
“Dan Bung Karno merupakan pemimpin pertama yang melakukan ziarah ke makam Imam Al-Bukhari dalam sejarah modern Samarkand. Karena jasa Bung Karno, sekarang orang asing dapat berkunjung ke makam,” kata Erkinjon.
 
Bung Karno saat itu memberi syarat kepada Uni Soviet untuk menemukan dan memugar makam Imam Al-Bukhari saat diminta mengunjungi ke Tashkent dan Samarkand. Permintaan itu disampaikan ketika Bung Karno tengah mengunjungi Moskow, Rusia, yang saat itu masih sama-sama menjadi bagian dari Uni Soviet.
 
Akhirnya Uni Soviet berhasil menemukan makam Imam Al-Bukhari dan memugarnya. Soekarno lalu datang dan berziarah ke makam Imam Al-Bukhari pada 6 September 1956, tanggal yang sama dengan tanggal kelahiran Puan.
 
“Atas jasa Bung Karno, makam Imam Al-Bukhari dapat ditemukan dan dirawat setelahnya sampai saat ini,” kata Gubernur Erkinjon.
 
Gubernur Erkinjon kemudian mengajak Puan berziarah ke makam Imam Al-Bukhari. Kedatangan Puan pada 9 September 2022, hampir mirip dengan tanggal kedatangan Bung Karno berziarah ke makam Imam Al-Bukhari 66 tahun lalu.
 
Kehadiran Puan disambut imam dan juru kunci makam Imam Al-Bukhari bernama Mufti Zainiddin yang pernah berkunjung ke Indonesia. Kepada Puan, Mufti Zainiddin berterima kasih atas jasa Bung Karno yang mendesak penemuan dan perawatan makam Imam Bukhari.
 
“Setiap kali orang Uzbekistan berziarah ke makam Imam Bukhari, mereka juga senantiasa mendoakan Bung Karno dan tidak akan pernah melupakan jasa baik beliau,” kata Mufti Zainiddin.
 
Kompleks makam Imam Al-Bukhari sebenarnya sedang tidak dibuka untuk umum karena tengah dilakukan renovasi sebagai persiapan perayaan ulang tahun ke-1250 Hijriah Imam Bukhari yang akan jatuh pada Mei 2023. Namun Puan mendapatkan akses khusus untuk masuk ke area makam.
 
Saat ini, konstruksi bangunan sudah hampir rampung dan akan dilanjutkan dengan pekerjaan dekoratif. Nantinya ada 27 hotel di sekitar kompleks agar peziarah dapat menginap, salah satunya adalah investor dari Indonesia. Gubernur Erkinjon mengundang Puan secara langsung untuk hadir dalam perayaan tersebut.
 
Gubernur Erkinjon juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada keluarga dan segenap rakyat Indonesia atas jasa Presiden Soekarno. Dia menunjukkan beberapa foto bersejarah kunjungan Presiden Soekarno dari koleksi arsip pribadi Staf Khusus (advisor) Menteri Pariwisata yang akan direproduksi untuk disampaikan kepada Puan.

Puan kunjungi Silk Road International University

Selain ke makam Imam Al-Bukhari, Puan mendatangi Silk Road International University dalam kunjungannya ke Samarkand. Kehadirannya diterima Deputy Prime Minister dan Menteri Pariwisata Uzbekistan, yang juga rektor Silk Road International University, Aziz Abduhakimov.
 
“Saya mengapresiasi Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage sebagai institusi pendidikan yang mampu menjadi wadah bagi berbagai ide inovatif dan potensi investasi terkait sejarah Uzbekistan,” kata Puan.
 
Silk Road International University merupakan universitas internasional terkemuka di bidang pariwisata di kota Samarkand. Universitas ini juga mengemban misi untuk mempromosikan budaya Uzbekistan dan kebudayaan-kebudayaan lain di sepanjang jalur sutra.
 
Tak hanya itu, Silk Road International University mengusung konsep smart university dengan pemanfaatan teknologi mutakhir dan telah menjalin kerja sama dengan banyak jaringan hotel ternama dunia.
 
“Saya berharap dapat terjalin hubungan yang lebih erat antara Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage dan institusi relevan di Indonesia,” kata Puan.
 
Indonesia dan Uzbekistan memiliki MoU mengenai kerja sama di bidang Pariwisata yang ditandatangani di Tashkent pada 8 April 1995 yang menjadi dasar kerja sama bidang pariwisata. Puan menyayangkan terjadi penurunan jumlah turis Indonesia yang melakukan kunjungan ziarah ke Uzbekistan (Samarkand, Bukhara, dan Tashkent) akibat pandemi covid-19.
 
“Sebaliknya, saya juga menaruh perhatian pada menurunnya jumlah turis Uzbekistan yang datang ke Indonesia yang terjadi di masa pandemi. Untuk itu, saya memandang perlu bagi kedua negara untuk mendorong misi promosi pariwisata antarkedua negara guna meningkatkan jumlah kunjungan turis. Dan tentunya sebagai bagian dari upaya pemulihan pascapandemi, khususnya untuk mengaktifkan kembali simpul-simpul ekonomi masyarakat kedua negara yang bergantung pada sektor pariwisata,” ujar cucu Proklamator RI Bung Karno itu.
 
Pada kunjungan ini, Puan berkesempatan berkeliling gedung kampus yang diresmikan pada 2018. Pihak universiitas menyampaikan akan memberikan beasiswa untuk 5 mahasiswa atau mahasiswa Indonesia untuk belajar di Silk Road International University.
 
Saat melihat pameran pakaian tradisional berbagai negara Asia di area kampus Silk Road International University, Puan mengusulkan agar diadakan pula penampilan pakaian adat Indonesia. Dia menyatakan akan mengupayakan hal tersebut melalui kerja sama dengan KBRI Taskent.
 
Demikian pula pada saat berkunjung ke perpustakaan dan melihat koleksi buku dari berbagai negara dalam beragam bahasa dan masakan internasional, Puan menjanjikan akan mengirimkan buku Resep-Resep Favorit Bung Karno untuk dapat menjadi koleksi perpustakaan Silk Road International University.
 
Puan kemudian diminta meninggalkan pesan melalui catatan tangan untuk Silk Road International University. Hal ini lantaran Bung Karno meninggalkan pesan catatan tulisan tangan saat berkunjung ke Tashkent pada 1956.
 
Berikut catatan tangan yang dituliskan Puan;

 

“Sebagai Ketua DPR RI dan sebagai cucu dari Ir. Soekarno, saya berharap hubungan antara Uzbekistan dan Indonesia akan semakin kuat dan erat dan membawa kemajuan bagi kedua negara. JAS MERAH (Jangan sekali-kali melupakan SEJARAH).”
 

Ketua DPR RI

9 September 2022
 

Ttd

Puan Maharani.

 

(JMS)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *