Petuah Nadiem Makarim: Saat Kamu Menuju Atas, Jangan Berpikir Bahwa Kamu Akan Selalu Naik

Petuah Nadiem Makarim: Saat Kamu Menuju Atas, Jangan Berpikir Bahwa Kamu Akan Selalu Naik

tribunwarta.com – Pendiri GoJek, Nadiem Makarim mengatakan bahwa CEO atau tim pendiri perusahaan harus menjadi pendorong narasi untuk memajukan perusahaan. Penggalangan dana mungkin seperti dongeng, dulu GoJek sempat ingin dijual ke Uber.

Untungnya tidak jadi karena 5-10 bulan kemudian, GoJek mendapatkan pendanaan besar. Terbukti bahwa GoJek dieksekusi sebagai platform mobilitas penuh. GoJek telah berhasil menggerakkan manusia dan barang, dan yang paling penting adalah menggerakkan uang.

Visi GoJek sejak dulu adalah menjadikan semua transaksi dalam satu aplikasi.

Dalam podcast YouTube yang bertajuk “Awal Mula Berdirinya Gojek | Nadiem Makarim | Sub Indonesia”, Nadiem mengatakan bahwa saat ini GoJek sudah bukan lagi mendisrupsi pasar, tetapi sudah membentuk pasar.

Nadiem melanjutkan bahwa GoJek tidak akan bertahan tanpa kemitraan, sehingga itulah yang menjadi DNA mereka.

“Alasan kita memenangkan kemitraan bukan uang, tetapi kepercayaan dan hubungan,” ujar Nadiem.

Nadiem menuturkan bahwa GoJek telah terintegrasi ke ekonomi Indonesia, sehingga seakan-akan diberi mandat nasional untuk sukses. Ini karena GoJek menunjang penghasilan utama pada jutaan driver dan merchant.

“GoJek tidak terbentuk dalam satu malam, pembentukannya butuh 10 tahun,” ujar Nadiem.

Nadiem mengatakan bahwa orang yang cepat merasa lelah kerja bukanlah pelari marathon. Tetapi mereka hanya berpikir jangka pendek, dan takut ketika mencapai suatu milestone tertentu. Padahal, untuk mencapai kesuksesan, harus siap dengan kejatuhan juga.

“Orang yang berasumsi akan selalu naik akan mengalami kesulitan,” ujar Nadiem. “Saat kamu menuju atas, jangan berasumsi kamu akan selalu naik. Saat kamu jatuh, jangan berasumsi kamu akan selalu jatuh.”

Ini karena saat-saat itulah orang sering menyerah dan melakukan kesalahan saat naik, lannjut Nadiem seraya menambahkan banyak orang yang akhirnya lebih cepat menyerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *