Perputaran Uang Sampai Miliaran dari Tanaman Hias, Gresik Disebut Layak Jadi Thailand-nya Indonesia

Perputaran Uang Sampai Miliaran dari Tanaman Hias, Gresik Disebut Layak Jadi Thailand-nya Indonesia

SURYA.CO.ID, GRESIK – Budidaya dan pemasaran tanaman hias yang dikembangkan di Gresik masih menyimpan potensi ekonomi luar biasa, meski di masa pandemi Covid-10 beberapa waktu lalu. Seperti budidaya tanaman hias di Desa Karangandong, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik yang ternyata tetap membuka peluang besar pada perputaran ekonomi bernilai miliaran.

Hal itu bahkan diakui staf Kementerian Pertanian (Kementan) saat menghadiri kontes Adenium dan Sansevieria road to Bupati Gresik Cup 2022, Minggu (30/10/2022). Dan kontes itu dipusatkan di Desa Karangandong yang dikenal sebagai sentra tanaman hias.

Kontes itu menampilkan para peserta dan ratusan tanaman hias adenium dan sansevieria dari berbagai wilayah di Pulau Jawa. Sedikitnya ada 90 kontestan adenium dan 110 kontestan sansevieria yang ditampilkan pada kontes tersebut. Apabila dirupiahkan, keseluruhannya bisa mencapai miliaran.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) yang membuka acara mengapresiasi kepada para petani di Kabupaten Gresik. “Kabupaten Gresik sudah mendapatkan penghargaan ketahanan pangan tingkat nasional hingga tingkat provinsi. Ini membuktikan, petani kita kuat, kemandiriannya sudah ada. Ibarat permata, yang harus dilakukan sekarang tinggal memolesnya,” kata Gus Yani.

Gus Yani juga menjelaskan, bahwa cara ‘memoles’ petani-petani Gresik adalah dengan memfasilitasi. “Diberikan kesempatan selebar-lebarnya, didampingi, dipastikan BPJS-nya, serta didorong untuk bisa memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB),” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, hadir Sekretaris Direktorat Jenderal Holtikultura Kementan RI, Retno Sri Hartati Mulyandari. Retno mengaku sangat gembira melihat tanaman-tanaman hias di Sentra Tanaman Hias Gresik. Tidak ragu, Retno Sri menjuluki Gresik sebagai Thailand-nya Indonesia, sebab mempunyai potensi tanaman hias yang luar biasa.

“Tanaman endemik yang ada di Kabupaten Gresik, khususnya tanaman hiasnya, sangat luar biasa. Bahkan tadi, ada tanaman yang satu-satunya ada di Gresik yakni adenium bonggol emas,” kata Retno.

Selain pembukaan kontes Adenium dan Sansevieria, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan berbagai kegiatan yang erat hubungannya dengan sektor pertanian dan ketahanan pangan. Di antaranya penyerahan secara simbolis jaminan sosial ketenagakerjaan bagi peserta festival tanaman hias oleh Pimpinan BPJS Cabang Gresik.

Kemudian, penyerahan secara simbolis bibit tanaman cabai oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Kepada Ketua Tim Penggerak PKK Gresik, Nurul Haromaini Ali Fandi Akhmad Yani. Sebanyak 20.000 bibit cabai akan disebar ke seluruh kecamatan di Gresik.

Selain itu, penyerahan hadiah lomba peningkatan SDM pertanian. Di antaranya lomba Balai Penyuluh Pertanian (BPP) kecamatan, lomba penyuluh berprestasi, lomba kelompik tani berprestasi, serta lomba petani muda inovatif.

Seperti diketahui, lomba kontes Adenium dan Sansevieria yang diinisiasi Dinas Pertanian Kabupaten Gresik itu merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka semarak Hari Tani dan Hari Pangan Sedunia.

Kontes itu diadakan di sentra tanaman hias tropis, yang merupakan sentra tanaman sepanjang 17 KM dan menempati lahan seluas 52 hektare. Wilayahnya juga masuk ke dalam 5 desa dan tiga kecamatan yaitu Driyorejo, Kedamean, dan Wringinanom. ****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *