Permudah wisatawan, Pemprov NTT luncurkan Wildlife Komodo

Permudah wisatawan, Pemprov NTT luncurkan Wildlife Komodo

Permudah manajemen tata kelola kunjungan dan aktivitas wisatawan di Pulau Komodo, Pemprov NTT luncurkan sistem Wildlife Komodo. Sistem Wildlife Komodo melalui aplikasi INISA baru saja resmi diluncurkan pada Jumat (29/7). 

Sistem ini merupakan salah satu Program Penguatan Fungsi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Balai Taman Nasional Komodo. Sedangkan, INISA adalah platform digital yang memberikan masyarakat kemudahan dalam mengakses beragam layanan publik, termasuk sistem Wildlife Komodo sebagai kontribusi konservasi dan untuk mengatur tata kelola kunjungan, serta aktivitas para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Komodo, Pulau Padar, dan kawasan perairan sekitarnya.

INISA juga merupakan platform digital yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTT yang juga telah terhubung dengan Kementerian Dalam Negeri untuk melakukan verifikasi dan digitalisasi KTP guna memudahkan pelayanan masyarakat.

Bupati Kabupaten Manggarai Barat, Edistasius Endi, berharap baik dengan aplikasi, digitalisasi, serta pembatasan kunjungan tersebut. Pasalnya, peluncuran ini diharapkan bisa memberikan dampak baik bagi perekonomian masyarakat maupun pelaku pariwisata. Ia juga berharap agar seluruh ekosistem yang telah ditetapkan mampu bertahan dan berkelanjutan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur, Zet Sony Libing menyebutkan, sudah saatnya kelestarian kehidupan satwa liar (wildlife) Komodo dan ekosistemnya dijaga.

“Sudah tiba waktunya, kita perlu bersama-sama menjaga kelestarian kehidupan satwa liar (wildlife) Komodo dan ekosistemnya, yaitu Taman Nasional Komodo dalam upaya mewujudkan destinasi wisata berbasis kawasan konservasi. Dengan diluncurkannya sistem Wildlife Komodo, saya berharap tata kelola kunjungan ke Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Kawasan perairan sekitarnya dapat berjalan menjadi lebih baik sebagai bukti nyata penerapan pariwisata berkelanjutan,” ujar Sony seperti dikutip dari keterangan resmi tertulisnya, Jumat (29/7).

Menurut Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi di Taman Nasional Komodo Carolina Noge, manajemen kunjungan pada sistem Wildlife Komodo berdasar pada data reservasi, sehingga bisa diketahui siapa, berapa, dan kemana pengunjung akan berada di dalam kawasan. Ini nantinya bisa memudahkan pengelolaan, termasuk penjagaan dan patroli.

Lebih lanjut, manajemen kunjungan tersebut menjadi salah satu program yang dilaksanakan di awal periode kerja sama untuk menjawab isu dan permasalahan, terutama terkait tata kelola yang saat ini terjadi di Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Kawasan Perairan sekitarnya. Permasalahan yang dimaksud seperti overtourism yang berdampak pada perilaku Komodo, pengelolaan sampah, terumbu karang yang rusak, perburuan liar, pemancingan illegal, penggunaan pukat harimau, dan overfishing.


Artikel ini bersumber dari www.alinea.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *