Perjalanan Bisnis Crunchyroll, Situs Streaming Anime Populer yang Dulu Ilegal

Perjalanan Bisnis Crunchyroll, Situs Streaming Anime Populer yang Dulu Ilegal

tribunwarta.com – JAKARTA – Crunchyroll adalah salah satu situs streaming terbesar sampai saat ini.

Website yang didirikan oleh sekelompok lulusan University of California, Berkeley ini telah menjadi sumber hiburan yang masif bagi para pecinta manga dan anime.

Banyak yang tidak percaya bahwa keberhasilan situs streamning ini bermula ketika dari sebuah situs ilegal yang tidak memiliki izin dalam penayangannya.

Namun, dengan pengelolaan dan pengoperasian yang tepat, alhasil Crunchyroll mendapat arahan yang tepat dan menjadi situs streaming anime berlisensi terbesar. Meskipun mereka sekarang menjadi situs streaming raksasa milik Sony, butuh waktu bertahun-tahun untuk sampai ke posisi saat ini.

Lantas, seperti apa perjalanan bisnis dari Crunchyroll hingga bisa beralih dari situs ilegal menjadi perusahaan senilai US$1,175 miliar atau setara dengan Rp18,3 triliun? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.

Bermula dari Situs Web Streaming Ilegal

Crunchyroll awalnya dimulai sebagai situs ilegal streaming multimedia anime yang berbeda pada tahun 2006. Sebagai perushaaan kecil dan tidak memiliki anggaran, Crunchyroll pun akhirnya membajak serial anime di web.

Sebagai informasi, situs ini didirikan oleh sekelompok lulusan dari University of California, Berkeley pada tahun 2006. Tidak banyak mengenai biografi dari sang pendiri. Namun, melalui LinkedIn, diketahui Kun Gao merupakan salah satu pendirinya, di mana dia menempuh pendidikan di Universitas California, Berkeley pada tahun 2000-2004 dan Universitas Carnegie Mellon pada tahun 2004-2006 dengan mengambil jurusan Sains Komputer.

Melansir dari Zippia, situs Crunchyroll berkembang pesat selama 1 tahun terakhir. Sampai pada akhirnya, situs Crunchyroll menjadi ladang oleh fansubber untuk mengunggah anime dengan subtitle mereka sendiri. Tentu, hal tersebut menarik banyak investor untuk menjadikannya peluang investasi. Alhasil, di tahun kedua Crunchyroll berdiri, tepatnya pada tahun 2008, situs ini pun mendapatkan modal investasi sekitar US$4,05 juta atau Rp63 miliar dari perusahaan modal ventura Venrock.

Namun, kesepakatan investasi itu dikritik oleh situs streaming yang telah berlisensi anime, seperti Funimation dan Bandai Entertainment. Pasalnya, Crunchyroll masih mengizinkan salinan tanpa izin dari judul berhak cipta di situs mereka.

Sehingga, dengan adanya kritik yang negatif tersebut, membuat manajemen Crunchyroll memutuskan untuk mulai mematuhi hak distribusi legal untuk membuat semuanya adil dan melayani pengunjung mereka dengan lebih baik.

Transisi Ke Situs Streaming Legal

Meski saat itu sudah ada perusahaan streaming seperti Funimation. Namun, Crunchyroll tetap menjadi situs web populer, sebab situs mereka memiliki koleksi video yang sangat banyak. Sehingga, penggemar anime di luar Jepang pun ikut menikmati. Dengan lalu lintas besar yang mereka dapatkan setiap hari, tidak mengherankan jika situs tersebut menghasilkan banyak uang.

Ketika, Crunchyroll mulai memperoleh hak untuk mendistribusikan konten anime secara legal, maka Crunchyroll melakukan kerja sama dalam menyediakan konten kepada pemirsanya dengan bermitra bersama perusahaan Gonzo untuk mengembangkan daftar judul mereka.

Akhirnya, pada Januari 2009, Crunchyroll berhasil melakukan kesepakatan dengan TV Tokyo untuk mengalirkan episode Naruto Shippuden di situsnya.

Perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka telah memperoleh hak global eksklusif untuk streaming episode tersebut. Perusahaan menyatakan bahwa mereka mulai menghapus dan melarang semua konten yang melanggar hak cipta di situs tersebut.

Sejak saat itu, Crunchyroll hanya mulai memposting konten yang memiliki hak distribusi yang sah. Tahun berikutnya, situs tersebut mengumumkan bahwa mereka telah memperoleh hak atas rilis DVD Amerika Utara 5 Centimeters Per Second. Ini adalah DVD berlisensi pertama yang dirilis perusahaan.

Sekitar empat tahun sejak mereka mulai beralih ke distribusi legal, perusahaan mendapatkan kesepakatan lain dari Kodansha pada tahun 2013. Perusahaan memperoleh hak atas sekitar 13 judul manga yang menjadi franchise film terpopuler seperti Attack on Titan dan Fairy Tail.

Lakukan Kemitraan dan Ekspansi di Pasar Global

Pada tahun 2013, Grup Chernin (sekarang dikenal sebagai TCG) pun mengakuisisi saham mayoritas di Crunchyroll, Inc tersebut dengan harga sekitar US$100 juta atau setara dngan Rp1,5 triliun. Meskipun mengakuisisi saham mayoritas di perusahaan tersebut, TCG menyatakan bahwa TV Tokyo akan mempertahankan kendali yang signifikan atas perusahaan tersebut.

TCG pun makin meningkatkan layanan situs tersebut dengan membentuk usaha patungan dengan AT&T pada tahun 2014 untuk memperoleh lebih banyak layanan video over-the-top. Kedua perusahaan sama-sama menginvestasikan masing-masing sekitar US$500 juta yang setara dengan Rp7,7 triliun untuk usaha tersebut.

Tahun berikutnya, Otter Media muncul untuk membantu perusahaan berkembang. Otter Media melalui anak usahanya yaitu Ellation, situs tersebut mulai menawarkan Crunchyroll, layanan video berbasis langganan. Hanya beberapa bulan setelah meluncurkan layanan berbasis langganan, situs tersebut telah memiliki sekitar 700.000 pelanggan yang membayar langganan premium mereka.

Dalam lima tahun selanjutnya, perusahaan terus berkolaborasi dan bermitra dengan berbagai perusahaan termasuk Funimation. Kemitraan tersebut menetapkan bahwa Funimation akan mengalirkan beberapa video Crunchyroll dan Crunchyroll akan mengalirkan beberapa video Funimation sebagai gantinya.

Desas-desus Sony mengakuisisi situs tersebut dimulai pada Agustus 2020 dan kemudian diumumkan bahwa akuisisi akhirnya terjadi ketika Funimation dan pemiliknya Sony mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi Crunchyroll seharga US$1,175 miliar yang setara dengan Rp18,3 triliun.

Akuisisi tersebut tampaknya sukses karena dua tahun kemudian, Sony mengumumkan bahwa mereka akan mengganti nama Funimation Global Group, LLC menjadi Crunchyroll, LLC pada Maret 2022. Perusahaan selanjutnya menyatakan bahwa mereka akan menghapus merek Funimation demi Crunchyroll.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *