Perempuan Wirausaha Berdaya Hanya dengan di Rumah Saja, Kok Bisa?

Perempuan Wirausaha Berdaya Hanya dengan di Rumah Saja, Kok Bisa?

tribunwarta.com – Tanpa kita sadari semakin cepat perubahan teknologi dari zaman ke zaman. Teknologi memudahkan dalam aktivitas apapun dengan cukup diam di rumah saja bahkan kegiatan sehari-hari dapat selesai dengan sekejap. Misalnya, kemudahan seorang ibu dalam melayani suami dan anaknya ini memang peran perempuan yang identik dengan belanja dan memasak. Bahkan tidak sedikit perempuan yang berkarir harus tetap menjalani kewajibannya sebagai istri dan bekerja. dengan Adanya teknologi peran perempuan berkarir semakin terbantu dengan kemudahan teknologi.

Teknologi memang memudahkan segalanya hingga fungsi manusia terkalahkan oleh robot AI dan new tech. hal ini menyebabkan peran manusia dalam bekerja digantikan dengan robot. Penyebab adanya hal tersebut terjadinya PHK dimana-mana. Salah satunya perempuan berkarir tadi, tidak sedikit perempuan menjadi korban kehilangan pekerjaan akibat pandemi dan kecepatan teknologi. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pekerja perempuan lebih rentan terkena PHK karena mayoritas bekerja di sektor yang terdampak langsung Covid-19.

Perempuan harus di rumah namun tetap menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Hal ini menjadikan perempuan harus tetap berdaya walau goncangan sedang melanda. Salah satunya menjadi seorang pengusaha. Memang sudah tidak asing perempuan berjualan. Menurut Global Entrepreneurship Monitor, perempuan wirausaha mencakup hingga sepertiga yang beroperasi di dunia .Namun, UN Women menemukan bahwa mayoritas mereka yang berada di ekonomi berkembang dan transisi, masih terbatas pada usaha kecil yang sering kali beroperasi di ekonomi informal. World Bank mencatat bahwa pada 2021, perempuan mencakup 54 persen dari mereka yang menghadapi lebih banyak tantangan dibandingkan laki-laki dalam mengakses pasar dan keuangan. Pendapat lain, Sinhal (2005) dalam Tambunan (2012) menyatakan bahwa jumlah wanita pengusaha di wilayah Asia Selatan, seperti Bangladesh, Bhutan, India, Maldives, Srilanka, Nepal dan Pakistan berjumlah kurang dari 10 persen. Hal ini tentunya berbeda dengan Negara-negara maju yang jumlah wanita pengusahanya di atas 10 persen.

Seringkali mereka memanfaatkan teknologi dengan memposting jualannya di media sosial. Kita tahu banyak platform media sosial yang menyediakan produk hingga jasa. Sudah tidak asing platform yang menyediakan produk dan jasa seperti, gojek, maxsim, shopee, Traveloka, Lazada. Platform ini juga mereka manfaatkan untuk kegiatan transaksi berjualan dengan harapan menghasilkan uang. adalah solusi dalam kebutuhan berbelanja.

Menurut Dunning dalam Rogers (2018) pemberdayaan memungkinkan perempuan mengembangkan diri untuk menemukan solusi atas berbagai masalah yang mereka hadapi, dan mampu mengubah kehidupan sendiri, keluarga, dan masyarakatnya. Hak perempuan untuk bekerja memengaruhi peran dan kontribusinya dalam keluarga. Kemnaker dukung UMKM perempuan menuju era digitalisasi. Kementerian Ketenagakerjaan terus mendukung partisipasi perempuan pada sektor UMKM agar bisa mengembangkan usahanya di era digitalisasi saat ini. Langkah ini sangat perlu dilakukan guna berdampak penting bagi pembangunan ekonomi Nasional. Ini menjadi peluang bagi kaum perempuan yuk bisa menghasilkan cuan dengan di rumah saja.

    Arfiani Yulianti Fiyul 6 Januari 2023 22:412 jam lalu
    Mantap

Mantap

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *