Penyebab, Cara Mengatasi dan Bedanya dengan Jerawat Biasa

Penyebab, Cara Mengatasi dan Bedanya dengan Jerawat Biasa

Jakarta: Jerawat datang dalam berbagai bentuk dan ukuran, dan tidak selalu diperlakukan sama. Seperti jerawat jamur misalnya, itu sebenarnya adalah kategori lain dan bahkan bukan termasuk jerawat sama sekali. 

Pemberian julukan “jerawat jamur” biasanya dikarenakan penampilannya terlihat sangat mirip dengan jerawat, tetapi seperti yang akan dikatakan dokter kulit, itu adalah hal yang sangat berbeda. 

“Jerawat jamur merupakan sejenis folikulitis (radang folikel rambut) yang terjadi ketika ragi terperangkap di dalam folikel rambut, yang menyebabkan pustula dan nodul berbentuk jerawat. Yang harus diingat, jerawat paling sering terlihat di dada, punggung, lengan posterior dan wajah,” ujar dokter kulit bersertifikat Rebecca Marcus, M.D., FAAD. 

Melansir dari Mind Body Green, dr. Marcus menyebutkan fakta tentang jerawat jamur dan cara mengobatinya, seperti:

 

Jerawat jamur vs jerawat

Jerawat jamur biasanya berbetuk benjolan merah kecil, berpusat di sekitar folikel rambut, kadang gatal, berlokasi di dada, punggung, lengan dan dahi, serta disebabkan oleh ragi. Sementara, jerawat bisa berupa komedo, white head, pustula, dan kist. Disebabkan oleh bakteri, akan terasa meradang, lembut, dan bahkan mungkin menyakitkan, dan muncul di mana saja yang terdapat pori-pori. 
 

Penyebab jerawat jamur

Jerawat jamur sebenarnya dipicu oleh hal-hal yang sangat umum, seperti:

– Udara hangat dan lembap

– Pakaian dalam ketat dan lembap

– Jarang mandi

– Gesekan, ingat, jerawat jamur sebenarnya adalah folikulitis, jadi masuk akal jika gesekan bisa membuatnya membesar. 

– Sistem kekebalan tubuh, jika kamu baru saja menghabiskan antibiotik dan melihat benjolan seperti jerawat yang tidak biasa, itu bisa jadi jerawat jamur. Flare dari kondisi ini mungkin terkait dengan sistem kekebalan yang melemah atau penggunaan antibiotik berkepanjangan.

 

Cara mengatasinya

Jangan khawatir, jerawat jamur masih bisa diatasi dengan:

1. Produk topikal

Beberapa orang akan menggunakan sampo ketombe di area yang terkena jerawat jamur. Hal ini karena produk ini umumnya mengandung zinc pyrithrone dan sodium sulfacetamide, dua jagoan untuk jenis breakout ini—seperti First Aid Beauty Anti-Dandruff Shampoo ini. Selain itu, menggunakan produk untuk mengontrol produksi minyak atau sebum juga dapat membantu.

2. Perawatan oral

Perawatan oral dengan obat antijamur paling efektif. Terutama jika sudah tidak nyaman atau menyakitkan, cara pengobatan ini dapat bekerja lebih cepat daripada beberapa produk topikal. Kunjungilah dokter kulit.

3. Obat alami

Jika jerawat jamur adalah masalah yang berulang, kamu dapat mengatasinya dengan solusi alami. Madu mentah atau manuka adalah obat rumahan yang umum, karena memiliki sifat antijamur. Ini juga menghidrasi, anti-inflamasi, dan membantu penyembuhan luka. Masker madu dapat digunakan setiap minggu sebagai perawatan.

4. Menyeimbangkan mikrobioma

Jamur, ragi, bakteri, dan virus adalah bagian alami dan dibutuhkan dari mikrobioma kulit. Masalah muncul ketika keseimbangan menjadi rusak, dan strain tertentu mengalahkan sisanya. Misalnya, jerawat dipicu oleh ketidakseimbangan strain spesifik C. Acnes. Sedangkan, jerawat jamur adalah ketidakseimbangan Malassezia furfur. Salah satu cara agar kulit tetap bersih adalah dengan memprioritaskan menjaga keseimbangan mikrobioma dengan rutinitas perawatan kulit yang mendukung penghalang.

Kamu mungkin dapat menggunakan produk topikal untuk meredakan jerawat ini, tetapi yang terbaik adalah mengunjungi dokter kulit untuk menemukan penyebab yang mendasarinya dan menemukan perawatan terbaik untuk kulit.
(yyy)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *