Pengertian PDB: Fungsi, Kelebihan, dan Kelemahan

Pengertian PDB: Fungsi, Kelebihan, dan Kelemahan

tribunwarta.com – GDP adalah nama lain dari PDB yang tidak lain singkatan dari Produk Domestik Bruto. Masing-masing negara harus bisa menentukan kebijakan ekonomi juga GDP/PDB miliknya.

Agar lebih jelas, mari simak ulasannya dalam artikel Finansialku berikut ini. Selamat membaca!

Apa Itu Produk Domestik Bruto?

Produk Domestik Bruto merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

Produk Domestik Bruto (PDB) ini adalah salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu, baik secara dasar harga yang berlaku maupun atas dasar harga konstan.

PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun.

Sedangkan PDB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar.

Semakin besar Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) suatu negara maka kinerja perekonomian di negara tersebut dianggap semakin baik.

Dengan kata lain, PDB adalah indikator tingkat pertumbuhan ekonomi di suatu negara.

Perekonomian di suatu Negara tentu akan menghasilkan barang dan jasa yang diproduksi baik oleh warganya, perusahaan negara, dan perusahaan swasta.

PDB mencakup semua konsumsi pribadi dan publik, pengeluaran pemerintah, investasi, persediaan swasta, biaya konstruksi dan neraca perdagangan luar negeri (ekspor dan impor).

Nilai ekspor dan impor termasuk dalam laporan PDB, impor dikurangkan dari total PDB, yang berarti bahwa semua impor item yang dibeli konsumen tidak dihitung sebagai kontribusi terhadap PDB.

[Baca Juga: Lebih Baik Bisnis Waralaba atau Bisnis Sendiri? Baca Penjelasan Berikut]

Produk Domestik Bruto ini dibagi menjadi dua jenis, yakni PDB Riil atau Harga Tetap dan PDB Nominal atau Harga Berlaku.

PDB Riil atau Harga Tetap merupakan total nilai harga barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu (umumnya satu tahun) dan dinilai berdasarkan harga yang berlaku dalam kurun waktu tertentu.

PDB Nominal atau Harga Berlaku adalah total nilai harga barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam kurun waktu tertentu dan dinilai menurut harga yang berlaku pada saat dilakukan penilaian.

Jika Anda adalah salah satu pebisnis pemula, hal yang harus ingat saat berbisnis ialah jangan sampai Anda lupa dengan pengelolaan keuangan dalam bisnis.

Terkadang, banyak yang masih belum bisa melakukan pengelolaan keuangan bisnis dan pribadi dengan baik.

Beberapa di antaranya, sering keliru akan sumber uang yang digunakan untuk kebutuhan bisnis.

Untuk meminimalisasi segala kemungkinan, akan lebih baik jika Anda memanfaatkan tools yang sering digunakan khusus pengelolaan dan perencanaan keuangan, seperti aplikasi Finansialku.

[Baca Juga: Konsultasi: Ingin Membeli Rumah dengan KPR Sekaligus Membuat Bisnis, Apakah Mungkin?]

Aplikasi Finansialku merupakan aplikasi berbasis website yang dapat membantu penggunanya untuk melakukan pengelolaan dan perencanaan keuangan, termasuk keuangan bisnis.

Jika belum memilikinya, segera download melalui Google Play Store atau lakukan registrasi melalui PC.

Jika ingin lebih memahami mengenai bagaimana cara melakukan pengelolaan keuangan bisnis dan pribadi dengan baik, pelajari saja melalui ebook Finansialku yang satu ini:

Gratis Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

Semua bisa Anda peroleh secara GRATIS, tanpa dipungut biaya apapun. Tunggu apalagi? Yuk segara miliki, praktikkan, dan rasakan manfaatnya!

Fungsi Produk Domestik Bruto

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP) bisa berfungsi sebagai indikator pertumbuhan ekonomi di suatu Negara.

Berikut ini ialah beberapa cara mengetahuinya:

[Baca Juga: Kiat Sederhana Beli Motor Murah Berkualitas Tinggi Supaya Tidak Ditipu]

#1 Total Nilai Tambah (Value Added) yang Dihasilkan Seluruh Kegiatan Produksi

Produk Domestik Bruto (PDB) dihitung berdasarkan total nilai tambah (value added) yang dihasilkan seluruh kegiatan produksi.

Pertumbuhan PDB menunjukan adanya peningkatan balas jasa terhadap faktor produksi.

#2 Konsep Siklus Aliran (Circulair Flow Concept)

Produk Domestik Bruto dihitung dengan konsep siklus aliran (circulair flow concept).

Hal ini berarti perhitungan PDB mencakup jumlah nilai produk yang dihasilkan dalam periode tertentu (umumnya satu tahun) dan tidak mencakup perhitungan pada periode sebelumnya.

Dengan menggunakan konsep aliran dalam perhitungan PDB, dengan begitu kita dapat membandingkan jumlah output.

#3 Perekonomian Domestik Sebagai Batas Wilayah Perhitungan

Batas Wilayah Perhitungan PDB Adalah Satu Negara (Perekonomian Domestik).

Hal ini memungkinkan untuk mengukur efektivitas suatu kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah dalam upaya mendorong aktivitas perekonomian domestik.

Pendekatan Perhitungan PDB

PDB ini menjadi salah satu cara untuk menghitung pendapatan nasional.

PDB biasanya dihitung setiap satu tahun dan juga bisa dihitung setiap triwulan (periode 3 bulan).

Misalnya, pemerintah Indonesia melalui Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengeluarkan perhitungan PDB setiap tahunnya.

Pendekatan perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) dapat dilakukan dengan beberapa cara.

[Baca Juga: 5 Tips Hemat yang Suka Dilupakan Oleh Banyak Pasangan Muda]

Berikut ini adalah tiga cara pendekatan perhitungan Produk Domestik Bruto:

#1 Pendekatan Pendapatan

Pendekatan pendapatan adalah metode atau cara menghitung PDB dengan menghitung pendapatan seperti upah, sewa, bunga, dan laba yang diterima oleh setiap faktor produksi dalam menghasilkan barang akhir.

Rumus:

PDB = Pendapatan Nasional + Depresiasi + (Pajak Tidak Langsung – Subsidi) + Pembayaran Faktor Netto Kepada Luar Negeri

Komponen pendekatan pendapatan:

    Pendapatan nasional adalah total pendapatan yang diterima oleh faktor produksi di dalam suatu negara. Pendapatan nasional meliputi keuntungan perusahaan, kompensasi pegawai, bunga bersih, dan pendapatan sewa.

    Depresiasi atau penyusutan dari modal aktiva, disebut dengan penurunan nilai.

    Pajak tidak langsung, misalnya pajak penjualan, bea cukai, biaya lisensi. Subsidi adalah pembayaran oleh pemerintah tanpa memperoleh imbalan barang atau jasa.

    Pembayaran faktor Netto untuk luar negeri adalah pembayaran pendapatan atas faktor produksi untuk luar negeri dikurangi penerimaan pendapatan faktor dari luar negeri.

#2 Pendekatan Pengeluaran

Pendekatan Pengeluaran adalah cara menghitung PDB dengan mengukur jumlah pengeluaran atas semua barang akhir pada kurun waktu tertentu (umumnya satu tahun).

Rumus:

PDB = Konsumsi + Investasi + (Konsumsi dan investasi pemerintah) + (Ekspor – Impor)

Komponen pendekatan pengeluaran:

    Konsumsi pada PDB adalah konsumsi dari rumah tangga atau pribadi, yaitu jasa, barang tahan lama, barang tidak tahan lama.

    Investasi dari rumah tangga atau perusahaan untuk modal baru, misalnya pabrik, persediaan, peralatan, dan lainnya.

    Konsumsi dan investasi pemerintah meliputi pemerintah federal, negara bagian, pemerintah lokal, untuk membeli jasa dan barang-barang akhir.

    Ekspor Netto merupakan selisih antara ekspor dan impor. Komponen ini ditambahkan karena PDB hanya menghitung barang dan jasa domestik.

#3 Pendekatan Produksi

Pendekatan produksi adalah cara menghitung PDB suatu negara dengan mengukur nilai produksi yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi pada suatu negara, baik itu warga negara sendiri maupun milik warga asing.

Rumus:

PDB = Sewa + Upah + Bunga + Laba

Unit-unit produksi tersebut dalam penyajian ini dikelompokkan menjadi 9 lapangan usaha (sektor) yaitu :

    Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan.

    Pertambangan dan Penggalian.

    Industri Pengolahan.

    Listrik, Gas, dan Air Bersih.

    Konstruksi.

    Perdagangan, Hotel, dan Restoran.

    Pengangkutan dan Komunikasi.

    Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan.

    Jasa-jasa termasuk jasa pelayanan pemerintah. Setiap sektor tersebut dirinci lagi menjadi sub-sub sektor.

Kelebihan dan Kekurangan Produk Domestik Bruto

Segala sesuatu tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya.

Nah, berikut ini ialah beberapa kelebihan dan kekurangan dari Produk Domestik Bruto, yaitu:

[Baca Juga: Bagaimana Prioritas Keuangan Pasangan Tua? Apakah Sama Seperti Umumnya?]

#1 Kelebihan

    PDB dianggap sebagai indikator luas untuk output dan pertumbuhan ekonomi.

    PDB Asli memperhitungkan inflasi, memungkinkan perbandingan terhadap periode waktu lainnya.

    Biro Analisis Ekonomi membuat analisis dokumen sendiri pada setiap rilis PDB, yang merupakan analisis besar bagi investor untuk menganalisis angka dan tren, dan membaca highlights (rangkuman) dari rilis yang sangat panjang.

#2 Kekurangan

    Data sangat tidak tepat waktu – hanya dirilis kuartalan.

    Revisi dapat mengubah angka terukur yang sebelumnya (perbedaan antara 3% dan 3,5% pada pertumbuhan PDB adalah besar dalam hal kebijakan moneter).

Data “keuntungan perusahaan” dan “persediaan” dalam laporan PDB adalah sumber daya yang besar bagi investor ekuitas, karena kedua kategori menunjukkan pertumbuhan total selama periode berlangsung.

Data keuntungan perusahaan juga menampilkan keuntungan sebelum pajak, arus kas operasional dan kerusakan besar untuk semua sektor ekonomi.

Apa pendapat Anda setelah membaca artikel di atas? Berikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini.

Ayo bagikan artikel ini kepada teman dan kerabat Anda. Semoga bermanfaat.

Sumber Referensi:

    Admin. Pengertian PDB (Produk Domestik Bruto), Fungsi, Jenis, dan Cara Menghitung PDB. Maxmanroe.com – http://bit.ly/2JIuvsZ

    Admin. Produk Domestik Bruto, Lapangan Usaha. Bps.go.id – http://bit.ly/2HmT5fZ

    Faizal. 15 Desember 2017. Pengertian,dan Manfaat Produk Domestik Bruto & Produk Domestik Regional Bruto. Sharingid.com – http://bit.ly/2VwatJ4

Sumber Gambar:

    Produk Domestik Bruto 1 – http://bit.ly/2VoZc8s

    Produk Domestik Bruto 2 – http://bit.ly/2vSbmN0

    Produk Domestik Bruto 3 – http://bit.ly/2VzvKBU

    Produk Domestik Bruto 4 – http://bit.ly/2LELe2Y

    Produk Domestik Bruto 5 – http://bit.ly/2Hi83oT

    Produk Domestik Bruto 6 – http://bit.ly/2Yp0zWL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *