Pengamat: Erick Thohir Kandidat Cawapres Paling Unggul

Pengamat: Erick Thohir Kandidat Cawapres Paling Unggul

Jakarta: Menteri BUMN, Erick Thohir dinilai sebagai kandidat Calon Wakil Presiden (Cawapres) potensial. Sebab, Erick punya bekal lengkap dan panggung nasional sehingga ruang geraknya bisa mencakup seluruh wilayah Indonesia.
 
“Kalau head to head, Pak Erick memang lebih unggul dibandingkan kandidat cawapres lainnya,” kata Pengamat Politik, Ahmad Hidayah Rabu, 26 Oktober 2022. 
 
Peneliti Bidang Politik The Indonesian Institute (TII) ini menjelaskan Erick juga memiliki hubungan yang sangat dekat dengan King Maker Istana, Presiden Joko Widodo. Terbukti, Erick kerap dipercaya untuk mengemban tugas strategis dari orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Mulai dari Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf 2019, Menteri BUMN dan Ketua Pelaksana Komite Pemulihan Ekonomi Nasional. Bahkan Erick juga dipercaya oleh Presiden Jokowi untuk mencegah sanksi FIFA atas tragedi Kanjuruhan Malang yang menelan korban jiwa sebanyak 135 orang.
 
Hal ini juga membuktikan jika Erick adalah pemimpin yang memiliki rekam jejak jelas dan pengalaman untuk membantu masyarakat dan negara.
 
“Pak Erick memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Presiden Jokowi, mulai dari TKN dan jabatan Menteri BUMN itu bukan untuk sembarang orang kemudian juga dipercaya untuk memulihkan ekonomi nasional,” ujar Ahmad.
 
Baca: Erick Thohir Dinilai Cocok Jadi Cawapres
 
Erick juga memiliki elektabilitas yang menunjang, tidak hanya di pulau Jawa namun juga di luar, seperti Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi karena ruang gerak sebagai pemimpin nasional. Kemudian, status non parpol juga bisa menjadi perekat dari koalisi pengusung di pilpres 2024.
 
Terakhir, kekuatan logistik Erick juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Di mana sebagai pebisnis sukses internasional, kekuatan logistik Eks Presiden Inter Milan ini dibutuhkan untuk menggerakkan mesin pemenangan di akar rumput dan partai.
 
Ahmad menyebut, jika dibandingkan dengan Menparekraf Sandiaga Uno, Erick memiliki keunggulan sebagai wajah baru. Selain itu track record Sandiaga yang pernah kalah juga menjadi catatan daya tawar untuk diusung oleh kandidat capres maupun parpol.
 
“Pak Sandiaga ini pemain lama dan memiliki track record kalah dalam kontestasi hal ini menjadi bahan pertimbangan para parpol dan para capres nantinya,” kata Ahmad.
 
Sedangkan, ketika Erick dibandingkan dengan Ridwan Kamil. Ahmad mengatakan tidak ada sejarahnya kepala daerah menjadi cawapres menang dalam kontestasi.
 
Secara elektabilitas juga Ridwan Kamil hanya terpusat di Jawa Barat. Hal ini membuat sulit untuk menopang elektabilitas capres dalam pilpres.
 
“Diperlukan cawapres dari pemimpin nasional yang bisa mengisi kekosongan peta kekuatan capres seperti Erick Thohir. Belum ada juga sejarahnya misalnya kombinasi kepala daerah dan kepala daerah menang dalam pilpres jadi dibutuhkan pemimpin nasional,” terang Ahmad.
 
Sementara itu, Ahmad mengatakan AHY masih perlu membuktikan diri sebagai seorang pemimpin. Pilpres 2024 dinilai panggung yang terlalu cepat bagi AHY karena saat ini masyarakat melihat rekam jejak dan keberhasilan seorang pemimpin.
 
“Lebih cocok ketika nanti 2029 untuk AHY, dia masih harus membuktikan diri kepada masyarakat rekam jejak kepemimpinannya. Apalagi saat ini orientasi kita memilih berdasarkan rekam jejak kepemimpinan,” ucap Ahmad.
 
Terakhir Ahmad mengatakan Puan Maharani lebih layak untuk meneruskan kepemimpinan Megawati di dalam PDI Perjuangan sebagai ketua umum. Mengingat partai bergambar banteng tersebut menjunjung tinggi trah soekarno.
 
“Saya melihat untuk Bu Puan lebih layak untuk meneruskan Megawati di partai walaupun memiliki pengalaman sebagai menteri dan Ketua DPR,” jelas Ahmad.
 
Maka dari itu, Ahmad menyebut Erick menjadi kandidat cawapres untuk dipinang dalam menatap Pilpres 2024 mendatang. Ia mengatakan diperlukan cawapres yang bisa menopang capres dan mempererat koalisi dalam kontestasi demokrasi.
 
“Iya Pak Erick ini sangat lengkap untuk menjadi cawapres di pilpres nanti,” ujarnya.
 

(ALB)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *