Pengalaman Ngeri Sopir Truk di Blitar, Terjebak Dalam Kabin Menggantung 8 Meter di Atas Sungai

Pengalaman Ngeri Sopir Truk di Blitar, Terjebak Dalam Kabin Menggantung 8 Meter di Atas Sungai

SURYA.CO.ID, BLITAR – Kecelakaan truk tebu di jalur Selatan Kabupaten Blitar yang berbatasan dengan Kabupaten Malang, sudah jamak. Hanya, cerita para sopir bisa berbeda-beda, ada yang terbiasa tetapi ada pula yang shock bahkan merasakan kengerian, seperti yang dialami M Sholeh (33), warga Dusun Pendem, Desa Jatisari, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.

Sholeh yang mengopir truk tebu nopol N 8759 UB itu lebih banyak merasakan kengerian karena seperti sangat dekat dengan maut setelah kecelakaan di jalan raya yang menikung tajam, di Dusun Kalilegi, Desa Banjarsari, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Selasa (27/9/2022) dini hari.

Karena setelah truk bermuatan 20 ton tebu yang dikemudikannya terguling di tikungan, Sholeh terjebak dalam kabin atau kepala truk. Saat itulah, kepala truk terperosok dari atas tebing ke arah sungai sedalam 8 meter di bawahnya.

Tetapi kepala truk tidak menghunjam ke bebatuan di dasar sungai, melainkan tergantung di atas jurang. Sholeh terguncang karena ia melihat bagaimana bebatuan di dasar sungai siap menyambutnya jatuh, tetapi tertahan di tebing.

“Dalam posisi kabin truk tergantung di jurang, sopir terjebak di dalamnya sekitar 30 menit sebelum datang pertolongan dari para sopir truk lainnya. Kalau tidak tertahan bak muatan tebu, nggak bisa ngomong lagi karena mungkin bodi depan truk terperosok,” ujar AKP Eko Sujoko, Kapolsek Selorejo.

Ternyata Tuhan masih menjaga Sholeh, karena kabin truk tidak meluncur ke dasar sungai karena tertahan bak muatan truk yang masih terguling di jalan aspal di atasnya. “Belum diketahui penyebabnya, apakah karena sopirnya mengantuk atau penyebab lain. Pengakuan sopirnya, kalau rem,” tambah Eko.

Meski tebu yang diangkut truk itu tumpah ke jalan, namun tak ada kemacetan karena sebelum pukul 07.00 WIB, baik truknya maupun tebu yang tumpah itu berhasil dievakuasi dengan cepat.

Dari penuturan korban, pagi itu truk hendak mengirim tebu dari Malang menuju pabrik gula di Kediri, dan selama perjalanan lancar. Namun saat melaju dari Barat pangkalan ojek Dusun Kalilegi, sopir merasakan ada yang aneh karena mendadak kehilangan keseimbangan.

Sebab semestinya truk yang dikemudikannya menikung ke kanan setelah melewati jalan menurun, namun tidak demikian. Truk malah terus lurus padahal di depannya ada tebing sungai yang curam.

Sopir panik dan seketika banting setir ke kanan. Mungkin karena terlalu kuat membanting ke kanan, sehingga tronton yang bermuatan tebu sekitar 25 ton itu kterguling ke kiri. Apesnya, bodi depannya sudah tidak menyentuh tanah melainkan menggantung di atas jurang.

“Kepala truk tidak terperosok karena ditahan dengan bak belakang yang terguling di tepi jalan. Dalam kondisi seperti itu, sopir terus berusaha keluar namun usahanya gagal terus,” terangnya.

Yang dilakukan sopir selama terjebak di kabin kemudi, adalah berusaha keluar dengan membuka pintu kanan di atasnya sambil terus mencari telepon selulernya yang mendadak hilang.

“Ia tak bisa keluar lewat pintu kiri karena kalau dibuka, langsung jurang. Sementara satu-satunya ya bisa dipakai keluar adalah pintu kanan. Namun, tak bisa dibuka karena tak kuat mengangkatnya,” paparnya.

Karena kondisinya serumit itu, Sholeh panik apalagi tahu kalau bodi depan truknya bisa sewaktu-waktu terperosok. Untungnya datang pertolongan dari sesama sopir tebu, sehingga 30 menit kemudian ia dikeluarkan. *****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *