Penderita ODGJ di Lamongan yang Bisa Sembuh dan Sukses, Lulus S1 Perawat, Kini Bekerja di RS

Penderita ODGJ di Lamongan yang Bisa Sembuh dan Sukses, Lulus S1 Perawat, Kini Bekerja di RS

SURYA.CO.ID, LAMONGAN – Penderita orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) bisa sembuh dan bisa juga sukses. Setidaknya itu tergambar pada diri Wahyu Prayogi (25) yang kehidupannya bahkan lebih baik dan mentereng.

Wahyu Prayogi yang pernah menderita sebagai ODGJ, berhasil meraih profesi sebagai seorang perawat dengan dukungan biaya beasiswa dari Pemkab Lamongan.

Laki-laki yang tinggal di Desa Godog, Kecamatan, Laren, Kabupaten Lamongan itu bahkan telah bekerja di Rumah Sakit (RS) Karangkembang Babat setelah berhasil menyelesaikan kuliah S1 keperawatan di Universitas Muhammadiyah Lamongan.

Setelah menyandang gelar sarjana keperawatan. Sebelum itu semua terwujud, Wahyu Prayogi harus menjalani masa-masa kelam. Ia bahkan pernah dipasung akibat menderita gangguan jiwa.

“Sempat dirantai juga mas, kemudian setelah sembuh, saya lanjut lagi sekolah SMA dan lulus kemudian mendapatkan beasiswa dari Pemkab Lamongan,” kata Wahyu Prayogi kepada wartawan usai menghadiri Posyandu Kesehatan Jiwa Mekar Sari di Desa Bulutigo, Laren, Sabtu (10/9/2022).

Wahyu kemudian berlanjut memberikan semangat kepada orang-orang penderita gangguan jiwa yang kini masih dalam tahap penyembuhan.

Wahyu Prayogi juga sempat sakit dan melempari mobil petugas kesehatan. Ia juga sempat dibawa berobat ke Rumah Sakit Jiwa Menur, di sana Wahyu Prayogi juga sempat berontak. Namun dengan kesabaran dan juga dukungan dari keluarga, Wahyu Prayogi pun kini telah sembuh.

“Sampai mobil petugas saya lempari batu. Tapi itu dulu, kini mari kita memulai hidup baru lagi dengan penuh semangat dan bermanfaat bagi masyarakat banyak,” pintanya.

Wahyu Prayogi menderita gangguan jiwa pada tahun 2016 hingga 2017, saat di Brebes, Jawa Tengah. Ada banyak faktor yang membuat dirinya seperti itu, salah satunya adalah korban broken home.

Sejak masih kecil, kedua orang tua Wahyu Prayogi sudah cerai. Setelah itu ia kemudian datang ke Brebes dan tinggal bersama neneknya. Tak lama kemudian neneknya pun meninggal dunia.

Itulah yang barangkali menyebabkan dirinya kala itu sampai mengalami gangguan jiwa.

Semua bisa ia lalui dan kini menjadi manusia yang berguna dan dibutuhkan banyak orang. Ia memiliki profesi mulai sebagai perawat.

Sementara itu, Kordinator Pendamping Pasung Kabupaten Lamongan, M Rozim Arista mengatakan, sebenarnya posyandu jiwa ini sudah dimulai sejak tahun 2014 silam di Bulutigo.

Posyandu jiwa ini sendiri telah berhasil menyembuhkan 114 ODGJ di wilayah Laren. Bahkan dari 114 mantan ODGJ ini bisa bekerja dan menjadi tulang punggung keluarga.

“Sebenarnya posyandu jiwa ini sudah mulai dan di launching pada 2014 lalu mas, dan alhamdulillah berkat posyandu jiwa ini, Lamongan dinyatakan bebas pasung,” pungkasnya.


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *