Pemerintah Tambah 55 Penampungan Air Untuk Pengungsi Gempa Cianjur

Pemerintah Tambah 55 Penampungan Air Untuk Pengungsi Gempa Cianjur

tribunwarta.com – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali mengirimkan bantuan prasarana sanitasi dan air bersih untuk membantu para pengungsi gempa Cianjur pada Kamis (01/12/2022). Penambahan ini berupa pengiriman 55 hidran umum atau penampungan air bersih, beserta diturunkannya 57 orang personil.

Perlu diketahui, pengiriman prasarana dan distribusi ke lokasi pengungsian telah dimulai sejak Rabu malam (23/11/2022) lalu yang langsung dilepas oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

“Kementerian PUPR sangat fokus dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian. Kita juga manfaatkan instalasi pengolahan air minum (IPA) terdekat maupun IPA mobile untuk menyuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian,” ujar Basuki dalam keterangannya, dikutip Jumat (12/12/2022).

Sementara itu, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara (Jubir) Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, secara bertahap bantuan sanitasi dan air bersih terus disalurkan Kementerian PUPR untuk para pengungsi.

“Berdasarkan data Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat, total sarana dan tanggap darurat yang telah didistribusikan sebanyak 323 unit yang disebar ke 60 lokasi posko pengungsian,” kata Endra.

Sarana dan prasarana yang telah didistribusikan tersebut terdiri dari 142 unit hidran umum, 20 unit tenda 4×6, 4 unit tenda 6×12, 93 unit WC portable, 18 unit mobil tangki air, 1 unit mobil toilet kabin, 1 unit vakum tinja, 2 unit IPA mobile, 1 unit dump truck 6 m3, 1 unit truck arm roll, 10 unit septic tank, dan 30 bak sampah.

Bantuan tersebut pun ditambahkan pada Kamis kemarin dengan mengirimkan sebanyak 55 hidran umum atau penampungan air bersih beserta 57 orang personil turut diturunkan.

Selain itu, pihaknya juga telah menerjunkan tim khusus guna melakukan survei dan mendata jumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pendataan memanfaatkan inovasi teknologi informasi aplikasi Rumah Terdampak Bencana (Rutena).

Tim tersebut akan mendata serta melakukan verifikasi rumah dengan menggunakan aplikasi Rutena atau Rumah Terdampak Bencana sehingga bisa diperoleh data jumlah yang perlu mendapat bantuan serta yang perlu direlokasi ke tempat yang aman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *