Pembukaan Perdagangan: Kurs Rupiah Kalah Kuat dari Dolar AS

Pembukaan Perdagangan: Kurs Rupiah Kalah Kuat dari Dolar AS

Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Selasa pagi terpantau tertekan ketimbang penutupan pada perdagangan di hari sebelumnya di posisi Rp14.981 per USD. Mata uang Garuda belum berhasil membungkam mata uang Paman Sam di tengah sikap The Fed yang diprediksi bakal kembali menaikkan suku bunga.
 

Mengutip Bloomberg, Selasa, 19 Juli 2022, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka melemah ke posisi Rp14.992 per USD. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp14.985 hingga Rp14.998 per USD. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di level Rp14.946 per USD.
 

Sementara itu, dolar AS tergelincir ke level terendah satu minggu terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), dari level tertinggi dua dekade pekan lalu. Para pedagang memangkas taruhan tentang seberapa agresif Federal Reserve akan menaikkan suku pada pertemuannya akhir bulan ini.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Pejabat Fed mengisyaratkan mereka kemungkinan akan tetap dengan kenaikan suku bunga 75 basis poin pada pertemuan 26-27 Juli, meskipun data inflasi tinggi baru-baru ini masih bisa menjamin kenaikan yang lebih besar daripada yang diantisipasi di akhir tahun.

Pedagang dalam kontrak berjangka yang terkait dengan suku bunga kebijakan dana federal jangka pendek Fed, yang telah condong ke arah kenaikan suku bunga persentase penuh, menggeser taruhan mereka dengan kuat mendukung kenaikan 0,75 poin pada pertemuan mendatang.
 

“(Ini) pembalikan harga yang jelas dari minggu lalu setelah angka ekspektasi inflasi lima tahun UMich memudar, dan setelah (Gubernur Fed Christopher) Waller memberikan keraguan signifikan pada kenaikan yang lebih besar,” kata Kepala Intelijen Pasar Caxton Michael Brown, di London.
 

Pada Jumat, 15 Juli, survei awal konsumen Universitas Michigan untuk Juli menunjukkan konsumen melihat inflasi berjalan pada 2,8 persen selama lima tahun, terendah dalam setahun dan turun dari 3,1 persen pada Juni.
 

Pada Kamis, 14 Juli, Gubernur Fed Waller mengaku mendukung kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi di bulan ini. Hal itu mendorong taruhan pada kenaikan suku bunga 100 basis poin yang telah tumbuh setelah laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan harga konsumen naik pada kecepatan tahunan 9,1 persen pada Juni.

 

(ABD)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *